Chapter 22

166 9 0
                                    

Saat ini aku sedang berada di mobil bersama Manusia es ini. Sungguh suasana dimobil sangat canggung, tidak ada yang mengeluarkan kata-kata sedikit pun hanya deru mesin mobil yang terdengar mengiringi perjalanan menuju Mension keluarga Reivano.

45 menit memecah kemacetan diJakarta akhirnya sampai di Mansion Reivano.

Mansion ini sangat besar, dua kali lebih besar dari Mansion keluargaku.

Aku keluar dari mobil dan masuk ke mansion yang disambut Mom di depan pintu.

" Hai mom. " Sapaku saat aku tiba didepan pintu, aku mengulurkan tanganku untuk mencium tangan mertua ku ini.

      " Haii sayang, bagaimana harimu? Menyenangkan? "

" Seperti biasanya, direpot kan dengan tugas akhir semesterku mom." jawab ku.

      " Yuk masuk, semua keluarga besar Reivano dan Stuart sudah kumpul didalam. " Ajak Mom.

Aku mengikuti mom masuk kedalam mansion.

Aku melihat Jasmine berlari kearahku seraya merentangkan tangannya.

    " Antyyyy " Teriak Mimine sambil berlari kearahku.

Jasmine memeluk pahaku, aku pun mensejajarkan tinggiku dengannya.

" Hai keponakan aunty yang cantik. " Ucap Ken seraya tersenyum.

      " Jas jangan lari-larian!. " Teriak tante Renita yang melihat Jasmine berlari kencang kearah Ken.

      " Hai Ken, Hai Devin " Sapa Tante Renita setelah sampai ditempatku dan Jasmine berada.

Aku hanya tersenyum.

" Raymond mana tante? Tumben gak kelihatan? " Tanya Ken.

     " Ditaman belakang sama Dad nya. Yuk kita kesana, lagi pada kumpul " Ajak tante Renita.

Aku hanya mengangguk dan membawa Mimine kedalam gendonganku lalu mengikuti tante Renita yang sudah berjalan terlebih dulu ke Taman belakang.

Saat sampai di taman belakang, benar semuanya kumpul disana. Menikmati udara segar taman. Ada yang berenang. Dan ada yang duduk di gazebo.

       " Ken, kamu sama siapa kesini?. " Tanya Mamah-ku.

" Sama Devin mah. Kenapa? "

       " Mana Devinnya? " Tanya Mamah lagi.

Ken mencari Devin yang memang tidak kehilatan diperkumpulan keluarga.

" Sepertinya dia dikamarnya mah. Ken panggil dulu ya. " Ucapku

       " Jasmine biar sama Mamah sini. " Ucap Mamah seraya ingin mengambil Jasmine dari gendonganku namun Jasmine memeluk erat leherku dan menenggelamkan kepalanya di tengkukku.

" Gapapa mah, biar sama Ken aja. " Ucapku lalu berlalu menuju ke Kamar Devin.

Saat sampai di depan pintu kamar Devin aku mengetuknya.

Tokkk....tokk...tokkk..

Ceklek.

Devin membukakan pintu dengan tatapan datar nya.

" Kenapa kamu disini? Sedangkan keluarga sedang kumpul dibawah? " Tanyaku.

      " Tidak penting bergabung lalu memperbincangkan hal yang tidak penting. Lebih baik dikamar. " Jawabnya.

" Kamu tidak boleh seperti itu! Kita kesini buat kumpul bareng keluarga, bukan malah bermalas-malasan dikamar. Kalo ingin bermalas-malasan, tadi seharusnya kita tidak usah kesini! " Ucap Ken dengan tatapan sinisnya. 

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang