Menjelang malam, Dev mengajak Ken duduk di balkon, melihat pemandangan Vienna dimalam hari.
" Kamu mau caffe yang seperti apa? " tanya Dev memulai percakapan.
Ken terlihat sedang memikirkan, lalu menganggukkan kepalanya.
" Mas tau kan, jaman sekarang tuh lagi jaman yang katanya now banget gitu. Nah aku mau buat caffe yang nyaman, enak buat nongkrong gitu. Dan aku mau makanan dan minumannya juga harganya Affordable. Biar ramai juga yang datang. " jelas Ken.
Devin mengangguk,
" Yang instagramable banget kan? " tanya Devin
Ken mengangguk.
Tidak lama mereka terdiam, bunyi ponsel Ken terdengar. Ken bangun untuk mengambil ponsel nya, melihat siapa yang meneleponnya.
Mamah.
Ken menggeser layar hijau nya untuk mengangkat.
" Hallo sayang " sapaan disana sudah bersuara.
" Hallo mam, ada apa? " tanya Ken to the point.
" Mama sudah menemukan tempat yang strategis untuk buat caffe nya. Kira-kira mau yang seperti apa nak caffe nya? "
" Ken mau yang instagramable ma, karena ini caffe jadi makanannya juga ga terlalu banyak. Ken juga mau buat yang harganya terjangkau, dan pastinya tempatnya nyaman juga. " jelas Ken yang membuat sang mama yang berada di seberang telepon mengangguk mengerti
" Mau nama caffe nya apa nak? " Tanya mama.
" Terserah ma " ucap Ken.
" Maksudnya terserah mamah? " Tanya mama memastikan.
Ken tertawa,
" Nama caffe nya TERSERAH " kata Ken.
" oh nama caffe nya terserah, kirain mama, terserah mama yang kasih nama. Kenapa kamu namain terserah? "
" Aku sering liat ma, di Instagram drama para anak remaja. Kalo ditanya mau makan dimana jawabnya terserah. Jadi, sekarang kalo ditanya gitu lagi terus jawabnya terserah, mereka jadi dateng nya ke caffe aku. " jelas Ken pada mama nya.
" Kreatif juga kamu ya " Ucap Mama seraya tertawa-tawa diseberang sana.
" Yasudah kamu tinggal terima jadi saja ya. Jangan lupa kirimin desain nya. Mama tutup ya teleponnya, good night sayang. "
-
Devin yang sedari tadi mendengar kan pembicaraan Ken dengan sang Mama ditelepon juga geleng-geleng kepala. Istrinya memang selalu ada saja ide bagus nya. Sudah cantik, kreatif pulak.
" Hei mas " sapa Ken
Devin tersenyum dan menghampiri Ken. Memeluk Ken dan mendaratkan bibirnya di Kening Ken.
" Kamu tau gak, setiap hari nya aku selalu bersyukur sama Tuhan. Dikasih nikmat yang begitu banyak untuk hidup aku. Dikasih Istri yang begitu cantik,baik,dan pintar ini. Dikasih anak juga yang sangat cantik dan menggemaskan. " kata Dev yang membuat Ken terharu
" Aku tidak menyesal setahun yang lalu menerima perjodohan ini sama Papah. Hanya aku yang pernah bodoh saja dulu. " ucap Dev
Ken menggeleng,
" Tidak apa Mas. Itu sudah berlalu. Disesali boleh tapi jangan berlarut. " kata Ken yang masih didalam dekapan Devin.
" Terimakasih sudah menerima aku "
" Terimakasih sudah menjadi istri yang sangat baik "
" Terimakasih untuk selalu sabar "
" Terimakasih untuk selalu mengingatkan "
" Aku bersyukur punya kamu. "
Kata Devin sebelum melepaskan pelukannya.
Ken mengangguk, air mata mengalir di pipinya
" Jangan menangis Istriku, aku tidak suka. " kata Dev seraya menghapus air mata Ken.
Ken mengangguk dan tersenyum.
---
Paginya, Ken langsung mengirimkan desain caffe ke mama nya. Untuk segera dikerjakan biar cepat selesai. Semua uang ditabungan Ken sudah di transfer ke rekening mama nya. Walaupun Ken sudah tau, mama nya tidak akan memakai seluruh uangnya. Pasti mama nya akan membantunya.
Ken sangat bersyukur untuk hidup nya yang sangat indah dibuat Tuhan. Rencana Tuhan memang indah dari segala rencana yang dia pikirkan.
---
Hello gaisss
Aku upload dua kali kannn
Hehee
Sesuatu jadwal aku up nya sabtu ya buat never alone.Makasih yang udah nunggu in cerita ini
Jangan lupa untuk vote dan comment yaaa
I love you
#9november2019
Typo bertebaran.
Background diambil dari Pinterest dan edit lewat picsart.
See u
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...