Chapter'1

394 21 0
                                    

Hati ini memang masih sakit mendengar apa yang papah lakuin ke aku. Tapi mau gimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur. Aku sudah tidak bisa menolak lagi... Papah juga sudah janji dengan sahabatnya.. Aku gaboleh mengecewakan papah dan mamah... Mereka sudah merawatku... Hanya aku yang bisa bikin mereka bahagia.. Mungkin dengan aku menerima perjodohan ini papah sama mamah bahagia...semoga...

Tapi bagaimana ? Aku belum mengenal pria baik yang akan dijodohkan denganku?... Setelah aku memikirkan semuanya matang-matang... Pintu kamarku diketuk... Kurasa mamah.. Dan benar saja ternyata mamah

Tokkk...tok...tok...

"Ken?bukain pintunya sayang?mamah mau bicara sama kamu?"

"Iya mah. Masuk aja... Gak dikunci..." setelah mendapat persetujuan dariku... Kulihat pintu kamarku terbuka... Dan muncul lah sosok malaikat tak bersayap yang sangat aku sayang... Mamah.

Mamah tersenyum kepadaku... Mungkin mamah merasakan apa yang saat ini aku rasakan... Aku membalas senyum mamah.. Mamah berjalan ke arah ku dan duduk diranjangku..tepat disampingku...

"Ada apa mah?" aku bertanya..

"Habis nangis?hm..??" mamah balik bertanya..

Aku menggeleng.. Tapi kurasa aku tidak bisa berbohong..toh sudah ketahuan kalo aku habis menangis tadi..

"Mamah tau apa yang kamu rasakan saat ini sayang.. Kamu tau kenapa papah ngelakuin ini? Karena papah pengen kamu mendapatkan pasangan yang terbaik nak...papah pengen melihat gadis kecil yang manja dan cenggeng bersama dengan orang yang bisa menjaganya.. Kamu tau? Kebahagiaan kamu adalah surga untuk kita sayang..." mamah akhirnya angkat bicara... Dan aku hanya mendengarkan saja sampe selesai tohh aku sudah berpikir mateng-mateng tentang ini aku hanya tersenyum.. Karena mempunyai orang tua yang sayang padaku..

"Iya mah.. Ken tau ko.. Ken juga udh mikirin semuanya mateng-mateng... Dan mungkin ini yang terbaik buat ken... Mungkin pilihan papah bisa buat ken bahagia nantinya.. Ken menerima perjodohan ini mah" dengan percaya diri aku terima perjodohan ini... Mamah tersenyum mendengar penyataanku.. Aku pun tersenyum melihat mamah tersenyum..

"Really???" mamah bertanya meyakinkanku... Sedangkan aku hanya menganggukan kepalaku sambil tersenyum.. Bahagia sekali melihat senyum mamah diwajahnya..

"Yaudah.. Kalo gitu nanti makan malam kita obrolin sama papah lagi.. Sebaiknya kamu mandi... Mamah kebawah duluu.. Mau masak buat makan malam.." mamah pamit kebawah untuk masak makan malam..

"Iya mah..'' setelah dapat persetujuan dariku mamah keluar dari kamarku... Dan aku langsung kekamar mandi untuk membersihkan diriku dan merilexs'kan badanku agar kembali segar...

---

Pekerjaan ini sangat memusingkan... Ntah kenapa semenjak papah ngomong tentang perjodohan pikiran ku ancur... Aku tak konsentrasi bekerja seperti biasanya... Meeting aku batalkan semuanya... Jadwal hari ini aku cancel , karena pikiranku sedang kacau saat ini.. Kalian boleh bilang sekarang kalau aku ceo tidak profesional.. Tapi ini tidak seperti biasanya .. Aku terus saja kepikiran perjodohan itu.. 2,5 bulan lagi aku menikah dengan wanita yang tidak ku kenal.... Huhhh...sudah lah tidak usah dipikirkan lagi... Mending sekarang aku balik ke apartement dari pada tambah kacau... Batin Devin berbicara...

Setelah 30 menit aku memecahkan kemacetan di Jakarta.. Akhirnya skrng aku tibalah di apartement kesayanganku... Setelah tiba di apartement aku langsung mandi untuk menyegarkan badan dan pikiranku..

30 menit sudah aku berada dikamar mandi.. Disinilah aku sekarang masih memakai handuk yang melilit dipinggangku dan rambut yang masih basah.. Walk in closet... Aku mencari baju santaiku di WIC... Setelah mendapatkan baju yang aku cari aku duduk disofa dan menyalakan televisi... Saat aku ingin menyalakan televisi handphone ku berdering dan muncul'lah nama papah ku disana.. Huhh aku males sekali mengangkatnya .. Pasti ia akan membahas soal perjodohan ini.. Bikin aku tambah bete saja.. Ya mau gak mau akhirnya aku mengangkat telpon dari papahku karena tak kunjung berhenti membuatku kesal saja.. Aku geser layar ku dan ku geser ke hijau untuk mengangkatnya dan kutanya apa keperluan menelponku...

"Ya hallo pah? Ada apa?" aku bertanya to the point karena aku tidak suka basa-basi..

"Devin?bisakah kamu kerumah malam ini? Kita makan malam bersama dirumah papah? Kita omongin lagi masalah ini? Dan kita buat pertemuan setelah semuanya pasti?? Bisakah?" Papah menjawab dengan to the point juga... Sudah kuduga inilah yang akan papah bicarakan mengundangku makan malam dirumahnya... Yasudah aku tidak bisa menolak lagi... Aku terima saja...

"Iya pah devin kesana sekarang..."

"Oke. Papah tunggu ya.."

Papah menutup telponnya dan aku segera rapih-rapih... Aku hanya menyisir rambutku ... Aku masih memakai bajuku yang tadi kupakai... Hanya makan malam dirumah orang tua ku saja tidak apa seperti ini... Tidak usah rapih-rapih .. Toh papah bilangnya mendadak..." batin devin

Devin menyambar kunci mobilnya lalu keluar dari apartement menuju parkiran... Dan menjalankan mobilnya menuju rumah orang tuanya...

---

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang