Chapter 6

245 15 0
                                    

Jadi, hari ini adalah hari Senin. Hari dimana yang bekerja memulai aktivitasnya. Dan hari ini juga hari dimana Ken dan Devin akan melakukan Fitting gaun pernikahan mereka.

***

Devin hari ini sudah siap untuk pergi kekantor tapi sebelum ke kantor devin akan melaksanakan fitting gaun pernikahannya.

Devin pergi menuju rumah ken yang lumayan dekat dengan apartement nya perjalanan hanya 30 menit kalo tidak macet.

Dan hari ini sangat macet. Karena hari pertama diminggu ke-2.

40 menit devin memecahkan kemacetan di Jakarta. Akhirnya dia sampai di pekarangan Mansion keluarga Stuart Lee.

Mansion yang tidak kalah megahnya dengan Mansion keluarga Reivano.

Devin memarkirkan mobilnya di garasi Mansion keluarga Ken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Devin memarkirkan mobilnya di garasi Mansion keluarga Ken.
Devin turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu mansion ken .

Devin memencet bel

Tinggnong...tingnongg

Pintu terbuka. Menampakan perempuan paruh baya memakai seragam macam pembantu. Devin melihat bed nama yang ada di dada sebelah kanan. Bi yani. Yang membuka kan pintu buat Dev adalah bi yani. Salah satu dari 5 pembantu yang bekerja di Mansion Ken. Iya mansion Ken mempunyai 5 pembantu dengan masing-masing tugasnya.

Bi Yani yang lihat kedatangan Calon Majikannya minggir dari pintu untuk memberikan devin jalan. Devin hanya menganggukan kepalanya seraya berjalan ke ruang tamu.

Tidak lama devin duduk Rininta datang menghampiri devin yang sedang duduk.

Devin bangun bersalam dengan Rininta.

"Udah lama dev?" Tanya rininta.

"Baru ko tante." jawab devin

"Yaudah, tante mau panggilin Ken dulu ya vin. Kayaknya dia masih tidur deh." Ucap rininta pamit ke kamar Ken memanggil ken.

Tidak lama Rininta pergi Bi Yani datang lagi membawa segelas Jus Jeruk.

"Diminum den.."  Ucap bi Yani seraya menaro gelasnya di meja.

"Makasih bi." Ucap devin datar.

Bi Yani kembali kedapur.

---

Jam 8:30.

Tringgggggg....tringggg..tringggg..

Jam weker membangunkanku dari tidur nyenyakku. Aku seperti tidak ingin terbangun kembali kalo mimpi burukku menjadi kenyataan.

Aku bangun bertepatan dengan seseorang yang mengetuk pintu kamarku.

Tokk..tok...tokk

Dengan malas. Aku bangun dari kasur dan membuka pintu kamarku.

Knock.

Aku melihat mamahku sudah cantik. Mau kemana mamah(?).

Masih dengan muka bangun tidur ku aku bertanya kepada mamah.

'Ada apa mah?' tanyaku.

'Cepat mandi. Dibawah ada devin menunggumu. Tidak ingat?hari ini kamu harus fitting baju pernikahan kalian?'

Aku terkejut. Aku lupa kalo hari ini adalah hari dimana aku harus fitting baju bersama manusia beruang macam dia.

Aku hanya mengangguk seraya menutup pintu kembali.

Knock.

Aku mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. Mandi dengan Air dingin sepertinya menyegarkan untuk menghilangkan penat sementara.
---

Rininta turun dari tangga menyamperi Devin yang lagi di Ruang tamu.

Rininta melihat devin memegang tab nya. Ntah apa yang sedang dikerjakan dengan Calon Menantunya itu.

" Dev? Tunggu ya, Ken nya lagi mandi."

Devin mengalihkan pandangannya dari Tab ke Rininta calon mertuanya.

Devin hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Tante tinggal ke dalem dulu ya vin" pamit Rininta.

"Iya tante." ucap devin.

Setelah pamit. Rininta pergi ke Kamarnya. Devin sendiri diruang tamu. Devin melihat arlojinya yang melingkar di tangan kirinya.

9:00.
---

30 menit Ken selesai mandi. Masih dengan handuk kimono yang berada ditubuhnya. Mencari baju yang akan dipakainya hari ini.

Ken memilih dress berwarna hitam bermotif volcadot berwarna hitam tanpa lengan. Dengan makeup natural yang tersapu di wajahnya yang cantik.

 

Jam 9:30 Ken sudah siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam 9:30 Ken sudah siap. Ken keluar dari kamar dan turun kelantai dasar untuk menemui devin dan langsung jalan ke butik.

---

Devin menatap Ken datar. Batinnya berkata  ken cantik  tapi egonya berkata biasa saja.

Terkadang memang ego lebih berkuasa dibanding kata hati.

"Ayo." Ucap ken. Karena merasa tidak nyaman diperhatikan dengan Devin.

Devin hanya mengangguk.

"Pamit mamah dulu." Ucap ken lagi. Saat devin ingin berjalan ke arah pintu keluar.

"Mahhh?" panggil ken

Yang dipanggil pun nyamperin.

"Ya sayang? Mau jalan ya? Gasarapan dulu?"  Tanya Mamah.

"Engga mah nanti aja. Yasudah Ken jalan dulu ya mah." Pamit Ken.

"Devin pamit tante." Pamit Devin.

Devin keluar dari rumah ken dan memasuki mobil Sport Merah kesayangannya. Dengan Ken yang hanya mengikutinya dari belakang. Ken ikut masuk kedalam mobil Devin.

Devin menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan mansion keluarga Stuart.

Hening..

Suasana dimobil saat itu.

Tidak ada yang memulai obrolan. Hanya suara mesin mobil yang menjadi lagu saat ini.
---

Yeyyyyy i'm backkk

Please. JANGAN JADI PEMBACA GELAP GENGSSS.

DON'T FORGET VOMMENT.

MAAF KALO TYPO. NGETIK LANGSUNG DI HP. MAKLUMI SAJA,OKE?.

#TBC
#MASIHAMATIR.

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang