Devin ketiduran. Ia terbangun saat melihat jam menunjukan pukul 4:30. Ia harus segera bersiap-siap. Karena acara makan malamnya jam 7.
Devin mandi. Dan bersiap untuk pergi kerumah papahnya.
90 menit devin mandi dan mempersiapkan penampilannya.
Devin memakai kemeja berwarna putih,dengan jas hitam yang menjadi pelengkapnya dan dasi kupu-kupu berwarna hitam.Devin terlihat sangat ganteng. Aura dingin yang ada pada dirinya seketika muncul.
Devin melihat arlojinya yang melingkar di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 6:30. Dan dia harus sampai 30 menit lagi.
Saat devin keluar dari kamar apartementnya dan ingin menuju lift. Handphonenya berdering tanda ada yang meneleponnya. Papahnya. Iya yang meneleponnya adalah papahnya.
Devin memencet layar yg ada tanda hijaunya lalu menaro handphonenya dikuping.
Ada apa pah?' devin memulai dengan tothepoint.
Dev kamu langsung saja kerumah calon istri kamu. Lebih dekat dari Apartement kamu. Kalo ke rumah papah kejauhan. Papah sudah bentar lagi sampe rumah calon istri kamu." ucap papah devin memberitahu.
Devin memutuskan sambungan secara sepihak.
Tinggg...
Bunyi tanda lift yang berdenting menandakan dia sudah sampai dilantai dasar apartement.
Devin menuju parkiran. Dan masuk kedalam mobilnya. Menginjak gas dengan kecepatan sedang.
Hmm.. Jalanan senja dijakarta lumayan macet.
---
Kenzya sudah siap dengan gaun yang diberikan mamahnya tadi. Ken melihat dirinya di cermin sangat anggun. Dengan gaun berwarna putih panjangnya 5cm diatas dengkul dan lengannya yang sesikut. Dipadukan Heells yang berwarna senada dengan gaunnya. Rambut yang di gulung memperlihatkan leher jenjangnya. Makeup yang natural tidak terlalu tebal. Membuat dirinya terlihat sederhana namun elegant.
Tokkk...tokkkKnock.
Haii sayang? Kamu cantik sekali. Tidak salah mamah membelikanmu gaun ini.
Ken hanya senyum mendengar pujian dari mamahnya.
Mamah ken Rininta tersenyum melihat anaknya yang sangat cantik malam itu.
Ayoo ken kita kebawah keluarga Reivano sudah menunggu." ucap mamah. Ken hanya mengangguk dan berjalan mengikuti rininta dibelakangnya.
Ken gugup sangat gugup.
Rininta mamahnya terlihat cantik diumurnya yang sudah tidak muda lagi. Ken mewariskan wajah Rininta yang cantik itu. Tidak salah James memilih Rininta menjadi pendampingnya.
Ken dan Rininta sudah berada di Ruang Keluarga Mansion Stuart Lee.
Ken melihat pria paruhbaya dan wanita paruhbaya yang masih terlihat ganteng&cantik. Ada pria yang masih muda dibawahnya mungkin terlihat ganteng dan seperti masih berumur 18th.
Dimana calon suaminya(?) apakah dia pria tampan yang berada dekat keluarga Reivano(?) ah tidak mungkin. Dia terlalu muda untuk menjadi calon suamiku. Tapi siapa?
Saat aku sedang memikirkan siapa calon suami untukku. Dan suasana hening.
Aku mendengar ada yang berdehem dan meminta maaf. Aku belum tau siapa karena aku masih menunduk karena penampilanku dilihat keluarga Reivano.
Ekhemm..
Maaf terlambat. Tadi macet.
Saat aku memberanikan diri untuk melihat siapa orangnya. Aku kaget. Melihat pria yang tadi pagi aku tabrak.
Aku terus menatapnya dengan tatapan datar. Aku melihat dia balas menatapku dengan tatapan yang tak kalah datar. Membuat aura dingin yang ada pada diri pria itu terasa di ruangan ini.
Ekhemm..
Papahku memecahkan keheningan.
Karena sudah lengkap mari kita laksanakan makan malam. Setelah makan malam kita bicarakan pernikahan anak kita. Ucap papah.
Aku hanya berjalan menuju meja makan mengikuti mamah ku.
Saat sudah sampai di meja makan Papah duduk dibangku kehormatannya mamah duduk di bangku kehormatannya juga didepan papah. Aku duduk dikanan papah dan devin di kiri papah artinya didepan ku. Dan disamping ku ada Mamahnya devin dan didepannya ada Om Ryan dan disamping om Ryan ada Vannes. Adeknya devin.
Makan malam berjalan dengan hikmat.
30 menit makan malam selesai. Aku masih memandang Devin dengan tatapan mengintimidasi andalan ku. Devin ternyata memandangku dengan tatapan dingin sulit diartikan.
Ekhem...
Om Ryan memecahkan keheningan membuat aku menyadari apa yang dari tadi aku lakukan(?)menatap devin(?)
"Sepertinya kalian sudah tidak sabar ya.. Ingin cepat-cepat menikah." ucap om Ryan membuat aku membelalakan mataku tanda aku kaget.
"Sepertinya pernikahan kalian harus dicepati, sebelum ada hal-hal yang tidak di inginkan." Ucap Papah membuat ku tambah terkejut dan menatap dengan tatapan tidak terima.
"Yasudah. Pernikahan kalian 2 minggu lagi. Jadi besok, kamu Devin dan kamu Kenzya fitting baju di butik ternama dikota ini. Ditemani sama tante Elena" ucap Om Ryan.
Sudah lah aku tidak bisa menolak permintaan ini lagi. Toh aku sudah bilang menerimanya. Tapi kenapa dia tidak membantah atau menolak pernikahan ini(?) dia hanya santai , cuek. Seperti tidak akan terjadi apa-apa.
"Nanti mamah yang akan cari tempat buat Janji Suci dan Resepsi kalian. Dan Mamah juga akan carikan pengikat untuk kalian." Ucap Mamah.
Aku hanya bisa diam,pasrah,tidak berbicara sama sekali itu lebih baik dari pada harus menentang lalu pada akhirnya aku yang akan mengalah.
---
Hallu. Cepet kan aku Next nya hehe. Demi kalian nih. Tapi kalian ga minat sama cerita aku. Ga papa ko wkwk. Dont forget Vomment.
#masihamatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...