Devin terus menjalankan mobilnya, melewati jalan tikus atau jalan yang lebih sepi dari jalan biasa. Dikarenakan kalau lewat jalan biasa pasti akan macet.
" Kau yakin akan meneruskan pekerjaan itu?. " Tanya Devin.
Ken tersenyum dan mengangguk pasti.
" Aku sangat suka, kau tidak perlu takut aku kecapean. Karena, kerjaku hanya gaya di depan kamera. " jelas Ken.
Devin mengangguk. Dia memikirkan apa yang selanjutnya ingin ia ucapkan.
" Bagaimana kalo kita akan pindah ke Amerika?. " tanya Devin.
Ken menoleh kearah nya.
" Kita akan pindah?. " Ken balik bertanya.
" Aku hanya bertanya bagaimana, kau malah balik bertanya. "
Ken tersenyum memamerkan gigi-gigi nya yang putih itu.
" Aku ikut saja, lagi pula aku tidak bisa menolak. "
Devin hanya mengangguk.
" Mas, Stop here. " ucap Ken saat melihat di depan jalan ada keranjang.
Devin langsung menginjak pedal Rem, dan menoleh ke arah Ken,
" Ada Apa?. "
Ken menunjuk dengan telunjuknya, lalu membuka safety belt nya dan turun dari mobil. Devin mengikuti Ken turun dari mobil
Ken mendekati keranjang itu, dia penasaran apa isi keranjang itu.
Saat Ken membuka keranjang itu, sungguh Ken sangat terkejut dengan isinya.
Ia menutup mulut nya dengan tangannya. Tidak percaya atas apa yang ia lihat saat ini.
" Bagaimana mungkin ada yang buang baby secantik ini?. " tanyanya pada diri sendiri.
Air mata nya menetes. Dia akan meminta izin Devin untuk membesarkan nya.
Devin hanya memperhatikan Ken. Dia juga terkejut dengan apa yang dilihatnya, tapi Devin sangat pintar menyembunyikan keterkejutan itu.
Ken mengangkat pelan-pelan bayi itu dari keranjang untuk di gendongnya.
Ken tersenyum, air matanya menetes.
" Mas, siapa yang membuang anak secantik ini?. " tanya nya pada Devin sambil terus memperhatikan bayi itu.
Devin berjalan lebih dekat ke arah Ken.
" Apa kau ingin kita membesarkannya?. " tanya Devin.
Ken mengangguk,
" Apa boleh?. " tanya Ken.
Devin mengangguk,
" Sangat boleh sayang. " jawabnya.
Ken tersenyum sangat lebar, Devin merangkul Ken membawanya kedalam pelukannya.
" Ayo kita pulang, kita kenalkan pada seluruh orang di mansion. " ajak Devin,
Ken mengangguk dan berjalan ke arah mobil dengan bayi yang berada di gendongannya. Devin mengangkat keranjangnya dan meletakkan di kursi belakang.
Dari jauh ada seseorang yang sedang menatap mereka sambil tersenyum,
" Semoga kalian orang yang tepat, yang aku titipkan anak cantik ku. "
Lalu orang itu pergi melihat mobil Devin melaju.
---
Ken masuk ke mansion dengan membawa Bayi itu. Bi Aci yang melihat pun bertanya.
" Nona, anak siapa itu? Cantik sekali. " tanya bi Aci seraya mendekat ke arah Ken untuk melihat bayi itu.
Ken tersenyum,
" Aku menemukannya di jalan bi. Dan mas Devin mengizinkan aku untuk mengasuh nya. " jelas Ken.
" Ya Tuhan, apa ada seorang Ibu yang tega membuang anak nya sendiri? " tanya Bi Aci sambil mengelus pipi bayi itu.
Devin masuk dengan keranjang tempat bayi itu.
" Bi Aci, tolong belikan perlengkapan Baby girl sekarang. " perintah Devin.
Bi Aci mengangguk dan pergi meninggalkan mereka. Ken berjalan ke kamar Doraemon nya. Ia duduk di soffa yang ada di kamar itu. Devin ikut duduk di sampingnya.
" Kau sangat menyayanginya ya?. " tanya Devin.
Ken mengangguk,
" Ya aku sangat menyayanginya saat tadi aku melihat dia untuk pertama kali. " jawab Ken.
Devin memberikan surat,
Ken menatapnya bingung,
" Aku menemukannya di keranjang itu. " kata nya saat melihat Ken bingung dengan yang dia sodorkan.
Ken bangun dan meletak-kan baby girl di ranjang doraemon nya. Lalu mengambil surat yang ada di tangan Devin dan duduk di pinggir ranjang.
Ken membuka lipatan kertas itu. Lalu mulai membacanya.
Haiii
Maaf, aku tau pasti kamu bertanya kenapa aku membuang anak ku sendiri. Aku akan menjawabnya, karena aku tidak ingin dia menderita hidup bersama ku yang serba kekurangan.Aku harap, anak ku mendapat keluarga yang baik yang bisa menyayanginya seperti aku menyayangi nya.
Aku tidak memberinya nama, agar keluarga baru nya atau yang menemukannya bisa memberikan nya nama. Umurnya baru 2 hari. Masih begitu kecil bukan? Tapi sungguh aku tidak ingin dia kekurangan karena hidup dengan ku.
Aku mohon, jaga dan sayangi dia. Aku yakin, kalian keluarga baik-baik. Maaf atas keterkejutan kalian, tapi sungguh aku hanya ingin yang terbaik untuk anak ku.
Ku rasa aku percayakan pada kalian.
Dia lahir tanggal 2 Oktober 2018.
Di dalam keranjang juga ada boneka kenang-kenang an dari ku. Dan juga Asi ku ada di keranjang itu, aku letakkan ke dalam plastik.
Terimakasih untuk kalian yang bersedia menjaga anak ku.
Air mata Ken mengalir deras saat ia membaca surat itu, sangat tega seorang Ibu membuang anak nya walaupun alasannya hanya hidup berkekurangan.
Devin memeluk Ken.
" Tidak apa-apa sayang, kita akan merawatnya. Dan jangan berikan dia kepada Ibu nya kelak dia besar." ucap Devin menenangkan Ken.
Ken mengangguk,
" Akan kita beri nama siapa Baby Girl?. " tanya Dev
" Alensia Ramanda?. " jawab Ken
Devin mengangguk,
" Bagaimana kalau aku tambahkan nama keluarga ku di belakangnya? Dia sudah termasuk bagian dari keluarga hari ini. Dan aku akan menghubungi Papa setelah ini. "
Ken mengangguk,
" Alensia Ramanda Reivano, nama yang cantik seperti dirinya. " Ken tersenyum bahagia,
Devin mencium puncak kepala Ken, ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan Ken.
---
Yeayy
Bagaimana??
Ah aku excited untuk buruburu update.
Baru kelar uts nih, inshaAllah update lebih cepat.
Jangan lupa Vote and Comment guys.
Thx u
5 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...