Author POV
Gadis yang saat ini telah menjadi istri dari seorang CEO Reivano Company karena perjodohan orangtuanya sedang dikamar apartement milik sang suami. Sedang memikirkan bagaimana hidupnya di kemudian hari. Tidak mungkin kann dia terus seperti ini? Menikah diatas perjanjian bodoh yang mereka buat, tanpa tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Itu yang tidak terpikirkan oleh mereka. Mereka sama-sama egois. Seharusnya mereka membuka hati mereka masing-masing walaupun mereka pernah tersakiti.
Drrtt..drrtt..
Nada getar yang membuat ponsel bergetar dinakas Sebelah ranjang membuat sang empunya ponsel sadar akan adanya panggilan dari handphonenya.
Ken mengambil ponselnya dari nakas, melihat layar ponselnya yang menunjukkan nama mertuanya.
Mom
Ken segera mengangkat panggilan itu. Dengan cepat ia menggeser layar yang menunjukkan warna hijau yang artinya dia menerima panggilan tersebut. Lalu ditaronya benda pipih itu di telinganya.
" Hallo mom? Ada apa? " Tanya Ken.
" Hallo sayang.. Bagaimana kabar kamu? Mom rindu sekali denganmu " Jawab Mom diseberang sana.
" Baik mom.. Mom sendiri gimana? Sehat? Aku juga rindu sekali dengan mom " Ucapku.
" Sehat sayang.. Oiya besok Mom adakan makan malam dimansion.. Kamu dan Devin datang ya " Ucap mom.
" Iya mom nanti aku bilang ke Dev ya " Ucapku karena tidak tahu harus menjawab apa.
" Yaudah itu aja sayang.. Salam buat devin ya "
" Iya mom.. Nanti Ken sampaikan. Salam buat Dad juga mom. " Ucapku.
Tuttt.
Telpon pun mati.
Ken menaro kembali ponselnya dinakas.
Ken melihat jam doraemon yang ada didinding kamarnya.
16:30
Ken beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk menjalankan ritual mandi sorenya.
---
45 Menit Ken menghabiskan waktunya dengan mandi.
Sekarang sudah pukul 17:15
Ken keluar kamar untuk membantu bi Leni.
" Eh si non, ada apa non? " Tanya Bi Leni.
" Gak ko bi, gak ada apa-apa. Mau bantuin bibi aja. Hehe " Jawabku sambil menunjukkan gigi ku.
" Bibi mau buat apa? " Tanyaku.
" Bibi juga bingung non. Emang non lagi mau makan apa? " Bi Leni tanya balik.
" Ken juga bingung bi. Apa aja lah bi yang penting enak " Jawabku sambil senyum dan menunjukkan ibu jariku.
" Yaudah non tunggu ya " Ucap bibi.
" Bi sepertinya ini masih lama dari jam makan malam jadi tidak usah terburu-buru " Ucapku saat melihat jam dinding.
" Iya siap non. " Ucap Bi Leni.
Tokkk...tokkk
Aku mendengar ada yang mengetuk pintu apartement.
" Bentar ya bi, Ken bukain pintu dulu " Pamit Ken.
Ken berjalan kearah pintu apartement.
Ceklek.
Ternyata yang mengetuk pintu apartement adalah sang pemilik.
" Kenapa harus mengetuk pintu? Padahal dia tau passwordnya. " Tanya Ken dalam hati.
Ken pun menggapai tangan Devin untuk ia cium. Dan menyingkir dari pintu untuk membiarkan Devin masuk.
Devin langsung masuk dan menuju kamarnya.
Ken menutup kembali pintu apartement dan membantu bi Leni memasak didapur.
---
Hallo gaizz.
Gue update kan..
Gue nepatin janji kan..
Kalo gitu kalian vote dong..
Jangan jadi pembaca gelap gabaik haha..
Yaudah ya..
Makasih buat yang udah berminat membaca cerita yang semakin hari semakin gajelas ini.
Makasih yang udah nunggu cerita ini..
Makasih untuk kalian semua.
Maaf bnyk typo.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Vote and comment.
Saran dan kritik berlaku dicerita ini.
Terimakasih.
Iloveyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...