Hari ini, dikantor tidak terlalu membuat Devin pusing. Karena jadwal hari ini tidak begitu padat dan hanya ada dua meeting yang sudah di selesaikan tadi.
Devin mengistirahatkan badannya di kursi kebesarannya. Dengan jass yang sudah tersampir di kepala kursi, dasi yang sudah terlepas dari tempat nya, dan kemeja yang kancingnya sudah terlepas satu dan tidak lagi rapih.
Devin terlihat seperti Hot Daddy.
Devin memejamkan mata nya sesaat. Sebelum ponsel nya berdering menandakan ada yang menelpon nya.
Devin mendesah, mengganggu saja.
Melihat nama yang tertera di layar ponsel nya,
Roy
Missed callingDevin mengambil ponsel nya dan menggeser layarnya kemudian meletakkan benda pipih itu di kupingnya.
" Apa? " tanya Dev to the point.
" Lo bisa ke Indonesia? Gue butuh bantuan lo. "
" Gak bisa. Disini ada kerjaan juga. Gue sibuk. " Kata Dev
" Tolong lah Dev, tolongin gue. Ke Indonesia ya? Kerja sama ini membutuhkan lo. "
" Gak bisa. Ken lagi engga bisa di tinggal. "
" Bawa aja Ken ke Indo. Karena ini urgent banget. Cuma dua hari kok. "
" Yaudah gue OTW malam ini. " kata Devin akhirnya dan langsung memutus sambungan
Ia harus memberitahu Ken. Bahwa ia akan kembali ke Indonesia. Walaupun pasti berat meninggalkan Ken di Vienna. Ken tidak mungkin ikut, karena Ia sedang mengandung dan harus banyak-banyak istirahat.
Devin bangun dari duduk nya. Membawa jass dan keluar ruangan.
" Fica, Apa ada jadwal untuk seminggu ke depan? " tanya Devin saat berada di luar ruangannya dan melihat Sekretaris nya yang langsung berdiri saat melihat nya.
Fica mengambil Ipad nya dan melihat schedule Devin.
" Ada Sir. Ada pertemuan dengan Blue House. Ada meeting bersama Clair Corp. Dan terjun ke lapangan melihat pembangunan hotel. " Jelas Fica.
Devin mengangguk.
" Batalkan semua jadwal untuk seminggu ke depan. Saya harus kembali ke Indonesia. Dan atur ulang semua jadwal nya setelah saya kembali. " kata Devin dan langsung pergi meninggalkan Fica.
Fica sudah terbiasa dengan sifat Devin. Tidak aneh. Tapi Bos nya ini sangat baik kok sebenarnya:).
Devin meninggalkan kantor untuk kembali ke rumah.
---
Saat sampai di rumah Devin merebahkan tubuhnya di sofa ruang Tv. Terlihat sangat capek dan penuh beban.
Ken baru saja meuruni tangga untuk menuju dapur.
" Hei " sapa Ken yang melihat Devin berada di sofa depan Tv itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...