Hari itu, benar-benar seperti mimpi di siang hari. Apa ini hukuman atas kesalahan, Ken? Semua terasa begitu cepat. Tuhan tidak membiarkan Ken merasakan kebahagiaan yang lama. Semua di ambil begitu saja.
Hari itu, seluruh hidup nya hancur, hati nya berhamburan, dunia nya menjadi redup, apakah ini akhir dari segala cerita?
Apa Tuhan tega melihat Ken sendirian?
Apa Tuhan tega melihat Ken sehancur itu?
Apa Tuhan tega membuat dunia Ken menjadi gelap?
Semua, adalah takdir Tuhan. Tidak akan, dan, Tidak bisa, menentang takdir Tuhan.
---
Ken berada di ranjang, menatap ke depan dengan tatapan yang kosong. Yunneke dan Andita yang menatap nya kasihan.
" Aku gak mau sendirian. " kata Ken masih tetap menatap ke depan.
Airmata sudah mengering di wajahnya.
Yunneke menggeleng,
" Enggak. Lo gak sendirian. Ada gue, ada Dita. Jangan pernah ngerasa sendiri. Kita selalu ada buat lo,Ken. " ucap Yunneke dan membawa Ken kedalam dekapan nya.
Ken menangis lagi. Airmata turun begitu derasnya tanpa ampun.
" Deee-v " ucapnya terbaik
Yunneke mengangguk.
" Berdoa yang terbaik untuk semuanya. Kalo memang benar adanya, itu sudah takdir. " kata Andita mencoba menenangkan.
Yunneke mengangguk membenarkan ucapan Andita.
" Dunia ku te--la-h han--cur. " kata Ken lagi sambil sesegukan.
Yunneke tidak kuat melihat sahabat nya terluka begitu dalam.
" Tidak ada yang hancur,Ken. Ini sudah jalan nya. " kata Andita.
Andita pun tak tega melihat sahabatnya yang hanya diam, melamun, menatap dengan tatapan kosong, menangis, dan menyesali semuanya.
" Seharusnya aku mena..na..han Dev..in " kata Ken sesegukan.
" Seha..rus..nya.. Aaa..ku ti..dak izinkan.. Dev..in perrr..gi " kata Ken lagi.
Yunneke meluk Ken semakin erat.
" Cukup Ken. Cukup. Jangan sesali semuanya. " kata Andita.
Dia tidak bisa melihat Ken seperti itu.
Melihat Ken, di siksa perlahan.
Andita tidak kuat melihatnya.
Andita keluar dari kamar Ken. Dan Adam datang.
" Heii.. Adam " sapa Andita
" Nona Ken? " tanya Adam
" Ada di dalam. Tapi, tolong,dia sangat hancur. Apapun informasi buruk nya, tolong jangan kasih tau sekarang. " ingatkan Andita pada Adam.
Adam mengangguk,
" Saya sudah lihat, nama Tuan Devin termasuk dalam penumpang. Pesawat hilang kontak di ketinggian 37.000 kaki. Kemungkinan, pesawat jatuh di laut lapasan. " jelas Adam
Yang membuat Andita semakin shock. Ini benar terjadi. Devin disana. Andita menutup mulut nya tidak percaya.
" Seharusnya saya tidak membiarkan Tuan pergi sendiri. " kata Adam penuh sesal.
Andita menggeleng,
" Adam, tolong. Jangan sesali itu. Itu adalah takdir. Kita tidak bisa menentang takdir. " kata Andita.
Adam mengangguk,
" Saya sudah menghubungi seluruh Keluarga. Tapi, tidak ada jawaban. Semuanya sibuk. " jelas Adam lagi.
Andita makin di buat frustasi. Bagaimana kalau Ken tau ini semua benar adanya?
" Adam, saya minta tolong. Untuk terus pantau informasi nya. " kata Andita.
Adam mengangguk,
" Saya sudah mengerahkan seluruh anak buah saya, untuk mengurus ini. " jelas Adam yang membuat Andita mengangguk.
--
Yunneke menghapus air mata yang ada di wajah Ken. Menangkup wajahnya, melihat ke dalam mata Ken.
Mata itu, kesakitan disana. Luka ternganga sangat besar. Kegelapan telah mendominasi.
" Heii.. Lo harus tau. Ada satu nyawa yang butuh perhatian disini. " ucap Yunneke seraya mengelus perut buncit Ken.
Ken melihat kebawah.
" Lo belum makan dari pagi. Ayo kita makan. " ajak Yunneke.
Ken menggeleng lemah.
" Ken sudah cukup. Sudah cukup menyiksa diri nya. Atau lo akan kehilangan satu nyawa lagi. " kata Yunneke penuh peringatan.
Ken tersadar, ia mengangguk.
Yunneke tersenyum,
" Ayo kita kebawah. " ajak Yunneke dan menggandeng tangan Ken. Ken menurut dengan sangat lemah. Ia pasrah.
Saat sedang menuju ke bawah, ia melihat Adam. Ken menghampiri Adam. Memegang jass yang di pakai Adam
" ADAM? BAGAIMANA? APA INFORMASI YANG KAU DAPATKAN? " kata Ken dengan berteriak.
Andita maju mencoba melepaskan tangan Ken dari jass yang dipakai Adam.
" Nona. Maaf. " Adam menunduk.
Ken menggeleng, melepaskan tangannya dari jass Adam. Menutup mulut nya tidak percaya.
Hati nya sakit. Kaki nya lemas. Badan nya meluruh jatuh.
Yunneke siap dibelakang Ken sebelum Ken benar-benar jatuh.
" KEN " teriak Yunneke spontan.
Ken tidak sadarkan diri.
--
Ini benar-benar tamparan keras.
Kehancuran yang benar-benar menghancurkan ia yang baru saja berteman dengan kebahagiaan.
Apa ini selesai?
Kisah ini selesai?
Cerita ini selesai?
Jawabannya adalah, ya.
Kisah ini selesai. Cerita ini selesai.
Bagaimana mungkin aku melanjutkan kisah cerita ini, sedangkan pemeran utama nya di jemput Tuhan?Kebahagiaan ini telah usai.
Kegelapan datang menghampiri.
Seandainya saja,
Adalah kalimat akan penyesalan.
Semua sudah terjadi.
Dan,
Ken berharap semua yang terjadi ini,,
Adalah mimpi nya di siang bolong.
Tapi,
Ini fakta.
Ia telah kehilangan sumber bahagia nya.
Lalu, alasan apalagi yang menahan Ken bertahan pada Hidup nya?
Nothing.
--------- The End --------
Hello gaisss
Aku update:)))
Jangan lupa vote dan comment yaa
Hehehe,
See u gais
I luv yu
#14des2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...