Chapter 44

123 3 0
                                    

Kembali ke rutinitas, Devin ke kantor dan Ken ke butik, ya pekerjaan Ken sebagai model di butik Elena dimulai dari hari ini.

Devin sedang merapikan jass nya, Ken mendekati Devin, dan membantu Devin merapikan dasi nya. Devin menatap Ken lekat,

" Jangan menatap ku seperti itu. " ucap Ken setelah sadar kalau Devin memperhatikannya.

Devin tersenyum, " Kau sangat cantik, sayang. "

Ken tersipu dipuji seperti itu.

" Sebenarnya aku tidak rela kau menjadi model. Dengan kau menjadi model, kecantikan mu akan dilihat banyak orang. " ucap Devin masih menatap lekat pada manik mata Ken.

Ken tersenyum,

" Kalau memang begitu, aku tidak usah jadi bekerja. Kau tidak benar-benar mengizinkanku. " ucap Ken tanpa menghilangkan senyumnya

" Tidak bisa sayang, itu yang kau inginkan. Aku ingin melihatmu bahagia. " kata Devin seraya menunduk untuk mencium kening Ken.

Ken memejamkan mata nya, merasakan bibir Devin menyentuh keningnya.

Desiran hangat dari dalam dirinya hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Desiran hangat dari dalam dirinya hadir. Seperti banyak kupu-kupu terbang keluar memenuhi dirinya. Ah, Ken tidak mengerti ini rasa apa?

Ken kembali membuka matanya setelah merasakan bibir Devin tidak lagi ada pada keningnya.

Ken tersenyum.

" Sudah, ayo sarapan. Waktu bergerak begitu cepat, nanti Mas terlambat. " ucap Ken.

" Kau melupakan bahwa aku boss nya, sayang. "

Ken tersenyum malu.

---

" Kabari aku jika sudah waktu nya pulang. " ucap Devin sebelum pergi.

Ken hanya mengangguk.

Iya, Devin memaksa untuk mengantar Ken ke butik Elena. Dan akan menjemput nya lagi, nanti.

Mobil Devin pergi dari hadapan Ken, Ken masuk ke dalam butik.

Kringg

Bunyi lonceng pintu terbuka.

" Haii Ken, " sapa Elena yang melihat Ken masuk kedalam butik.

Ken tersenyum,

" Hai tante, lama tidak berjumpa. " ucap Ken seraya memeluk Elena.

" Ayo kita keruangan ku. " ajak Elena.

Ken hanya mengikuti dibelakang.

" Silahkan duduk Ken. "

Ken mengangguk dan duduk di soffa.

" Sungguh aku sangat kaget saat mendapat telepon dia meminta Kerjaan, aku pikir perusahaan nya bangkrut tapi setelah mikir ulang, itu rasanya tidak mungkin, orang kaya nomer 1 di Asia bangkrut. Tapi, setelah dia bilang kau yang mau bekerja, aku langsung terpikir menjadikan mu model di butik ini. " Jelas Elena.

Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang