Ken sedang merapihkan barang yang akan dia bawa ke Vienna. Kata Dev, tidak usah membawa banyak barang, karena disana sudah disiapkan. Jadi, Ken membawa barang yang menurutnya penting untuk dibawa, walaupun Devin memastikan untuk membeli saja disana. Tapi membawa lebih hemat kan. Pikir Ken begitu.
Alifah datang,
" Ada yang bisa dibantu,nona? " tanya Alifah pada Ken.
Ken tersenyum,
" Terimakasih Alifah, ini tinggal sedikit lagi tolong kamu lanjutkan ya. Saya mau telpon mamah saya dulu. " kata Ken seraya bangun dari duduk nya.
Alifah menggantikan posisi Ken.
Ken mengambil ponsel yang tergeletak di meja samping ranjang, mencari nomer telpon mommy nya lalu mendial nya. Untuk memberi kabar mereka akan pergi ke Vienna besok.
" Hallo mom? " kata Ken membuka obrolan
" Hai sayang mommy. Ada apa kok tiba-tiba nelfon? " tanya Mom.
Ken tersenyum, dia kangen banget sama mommy nya.
" Aku mau pamit sama Mom. Besok aku akan pergi dan tinggal di Vienna. Devin ada kerjaan disana. " Jelas Ken dengan perlahan.
" HAHH? KOK MENDADAK SEKALI? " tanya Mom dengan suara kencang, Ken tau mommy nya terkejut dengan pernyataan nya.
" Jangan teriak-teriak mom. Kuping Ken sakit. " kata Ken
" Ya abis nya kamu buat mom kaget sih. " balas mom sarkas.
Ken tersenyum
" Ken pamit ya mom. Besok Ken dan Dev terbang jam 12:00 siang pakai jet pribadi Dev. " jelas Ken.
Ken tidak mendapat balasan dari sebrang telpon sana
" Mom? Apa masih disitu? " tanya Ken memastikan.
" Yeah. Mom here. Jadi, mom akan kehilangan Anak dan Cucu mom? " tanya Mom.
" Mom, mom tidak kehilangan aku. Aku hanya ikut dengan suami ku. Mom masih bisa kan menjenguk atau liburan ke Vienna. Atau nanti aku yang ke Indonesia saat liburan. " kata ku.
" Iya sayang, yasudah take care ya. Nurut suami kamu ya, jangan bandel disana. " ucap Mom memberi wejangan.
" Yess mom, aku bukan anak kecil lagi yang harus di ingat kan. " kata Ken.
" Kamu tetap gadis kecil mom yang cantik, sayang. " ucap Mom.
" Okey mom, aku masih harus packing, nanti lagi ya. " ucap Ken mengakhiri.
" Okey, bye sayang. "
Tutt..
Ken mematikan telfon nya, dia tersenyum. Pasti ia akan sangat rindu sekali dengan mommy nya.
Saat Ken berbalik untuk menaro telfon nya di meja ranjang, Ken menabrak dada bidang keker milik Dev.
" Awhh " Rintih Ken.
" Mas kenapa kamu diri di belakang ku sih? " tanya Ken
" Maaf sayang, aku lihat kamu sibuk sekali dengan seseorang yang kamu telpon. " jelas Dev seraya memeluk Ken.
Ken melepaskan pelukan Dev,
" Aku abis bilang ke mom, kalo besok kita akan ke Vienna. " jelas Ken.
Devin mengangguk mengerti,
" Apa kita harus ke rumah mom? " tanya Devin
Ken tersenyum dan menggeleng,
" Tidak usah, seperti nya mom sedang tidak di Jakarta. " jelas Ken.
Devin mengangguk,
" Yasudah, yukk sudah waktunya makan siang. " ajak Ken.
" Mau makan siang di luar atau disini? " Tanya Dev.
" Dirumah saja. Aku ingin menghabiskan satu hari dirumah ini sama Mamah, Papah, Bi Aci, Alifah, dan yang lainnya. " jelas Ken
" Apapun untuk kamu sayang. " ucap Devin seraya mencium kening Ken.
---
Hallo guys
Update lagiii
Yukk
Vote
Comment
Thx u
Jangan bosen ya,
Maaf kalo pendek
See you ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...