Mereka telah sampai di Vienna. Perjalanan yang lama tapi terasa singkat karena di lalui bersama di private jet.
" Nanti kita tinggal di rumah ku. Rumahnya tidak terlalu besar seperti di Jakarta. " kata Devin saat menuju ke rumah yang akan mereka tempati di Vienna.
Ken mengangguk,
" Tidak apa. Kita hanya tinggal ber-tiga. Tidak usah terlalu besar. " jawab Ken.
Devin tersenyum dan mencium kening Ken.
--
Mereka tiba di rumah yang disebut Devin tidak sebesar yang di Jakarta. Tapi ini cukup besar untuk ditinggali hanya ber-tiga.
Ken hanya menggeleng heran.
Design dari rumah tersebut terlihat minimalis tapi terlalu elegan dengan interior yang sangat kentara berbeda. Sepertinya hanya satu rumah yang seperti ini di Vienna.
Ken dan Devin turun dari mobil. Adam membantu menurunkan koper. Adam adalah bodyguard terpercaya Devin sudah pasti ia ikut bersama Devin. Walaupun di Vienna juga sudah ada bodyguard dari keluarga Reivano. Tapi tetap saja, Adam yang Devin percaya.
Devin memasuki rumah nya bersama Ken dan Alen. Yang langsung di sambut dengan 2 maid.
" Selamat Datang Tuan dan Nyonya " kata Maid yang di baca Ken di nametagnya bernama Yati.
Ken tersenyum, seraya mengangguk.
" Kamar sudah saya siap kan sesuai permintaan Tuan. Mari saya antar ke kamar. " kata Bi Yati.
Devin mengangguk,
Mereka mengikuti bi Yati sampai ke depan kamar.
" Silahkan Tuan, Nyonya. Selamat beristirahat. " kata Yati seraya pergi melanjutka Tugas nya.
Mereka memasuki kamar. Dan, betapa terkejutnya Ken. Kamar ini seperti 3 kamar tapi dijadikan satu, sangat besar.
Dengan interior silver,white,and brown dijadikan satu. Sangat elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...