Hari-hari Ken di Vienna sama seperti di Jakarta. Devin yang melarang Ken melakukan hal yang berat yang akan membuat Ken merasa Capek, Dan Ken yang tidak pernah mendengarkan omongan Dev.
Alen sudah memasuki bulan Ke-7. Dia semakin lucu dan menggemaskan. Devin yang selalu mengingat kan Ken untuk pemotretan bulanan Alen. Dan Ken yang selalu terpukau dengan hasil foto Alen .
Suatu hari, Devin mengajak Ke berbicara. Apa ingin liburan ke Jakarta. Tapi,Ken menjawab Kasian sama Alen yang masih kecil sudah dibawa untuk berpergian jauh,mungkin nanti saat usia Alen 1 tahun.
Devin mengerti itu, dan menyetujui nya.
---
Pagi ini, Setelah memandikan Alen, yang kemudian tertidur lagi. Ken membawa Alen ke kamar yang ada di lantai bawah. Karena Ken ingin membuat masak untuk makan siang yang akan dia bawakan ke kantor nya Devin.
Tapi,Sedari memandikan Alen Ken sudah merasa kalau badan nya sedang tidak enak. Tapi ia tetap enjoy dan melakukan yang biasa dia lakukan.
Saat ingin memanggil salah satu maid untuk menjaga Alen. Ken berlari ke dapur karena perut nya merasa mual.
Bi Yati yang melihat Istri sang Majikan berlari pun ikut berlari menghampiri dengan panik.
Dilihat nya Ken yang berada di wastafel sedang mencoba memuntahkan yang ada di perutnya. Tapi,nihil. Hanya air yang keluar.
" Nona, kenapa? Apa baik-baik saja?atau perlu bibi panggil kan dokter?atau bibi telponin tuan? " ucap Bi Yati dengan nada panik.
Ken hanya mengangkat tangannya sebagai intruksi. Tapi ia terus mencoba untuk mengeluarkan apa yang ada didalam perutnya di wastafel.
Ken menyalakan keran dan mencuci mulut nya. Kemudia berbalik menatap Bi Yati.
Bi Yati tambah panik karena melihat wajah Ken yang pucat sekali.
" Nona, pucat sekali. Bibi panggil kan dokter ya? " kata Bi Yati lagi.
Ken menggeleng.
" Tidak usah bi. Ken gapapa kok. Cuman masuk angin karena cuaca yang berbeda dari Jakarta ini,mungkin belum biasa. " kata Ken menjelaskan.
Tapi Bi Yati tetap pada mimik muka Panik.
" Nona, apa nona telat datang bulan? " tanya bi Yati.
Ken menatap bi yati dengan kening yang berkerut. Seraya mengingat.
Bi Yati membuka laci dan memberikan satu kotak Test Pack.
" Coba di Cek dulu, nona. " kata Bi Yati.
Ken menerima test pack itu kemudian berjalan ke kamar atas untuk mencoba nya.
-
Ken tersenyum melihat hasil test pack yang menunjukkan positive hamil.
Ken berkali-kali mengucapkan rasa syukur pada Tuhan karena telah dipercaya untuk mengandung.
Ken menyimpan test pack di dalam laci nakas. Kemudian terduduk. Lagi, Ken merasa ingin memuntahkan isi perutnya.
Ia berlari lagi ke dalam Kamar Mandi untuk memuntahkan.
Tapi lagi,nihil. Hanya air yang keluar dari mulut Ken.
Ken terduduk lemas di dalam kamar mandi.
Bi yati yang sedang mengantarkan makanan ke kamar Ken mencari Istri Tuan nya tidak ada. Bi Yati mendengar suara air, segera bi Yati meletakkan nampan berisi makanan dan menghampiri Ken di kamar mandi.
Bi Yati yang melihat Nona nya sedang terduduk lemas, langsung berlari panik membantu Ken untuk berjalan kembali ke ranjang nya.
" Nona, saya akan panggil kan dokter. Sebaiknya,nona istrahat dulu. "
Ken mengangguk.
Bi Yati keluar dari kamar untuk menelpon Dokter keluarga Dev.
---
Ken memejamkan mata nya. Merasakan badan nya yang melemas.
Bi Yati kembali ke kamar Ken, untuk memberi Ken makanan yang tadi ia bawa.
Tapi, melihat Ken tidur bi Yati jadi tak enak hati untuk membangun kan nya. Tapi, mau tidak mau, Bi Yati harus membangun kan nya.
Bi Yati memegang pundak Ken dan memanggil nya dengan pelan agar Ken terbangun.
" Nona "
" Nona "
" Nona "
Di panggilan ke-3 akhirnya Ken membuka mata.
Bi Yati Tersenyum.
" Nona, makan dulu ya. Bibi sudah buat kan bubur. Sambil menunggu dokter yang dalam perjalanan. " kata Bi Yati.
Ken menggeleng, merasakan perutnya yang masih bergejolak tidak enak..
" Nona harus makan, sedikit saja. " bujuk Bi Yati.
Ken akhirnya mengangguk.
Bi Yati mulai menyuapi Ken.
1 suapan Ken masih biasa saja.
2 suapan Ken masih mau terima
Di suapan ke 3 perut Ken kembali bergejolak.
Ken bangun dengan terburu dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan apa yang baru masuk ke perut nya
Bi Yati mengikuti Ken.
Semua bubur yang masuk telah dimuntahkan ken.
Ken benar-benar lemas.
Bi Yati membantu Ken dan menidurkan Ken di tempat tidur lagi.
Mengambil Air dan membantu Ken untuk minum.
--
Maids yang lain datang beserta Dokter keluarga Dev. Bi Yati menyambutnya dan bersalaman. Mengangguk an kepala pada Maids untuk kembali bekerja.
" Silahkan Dokter, Nona Ken yang harus diperiksa. "
Dokter menghampiri Ken untuk diperiksa.
Setelah selesai di periksa. Dokter menuliskan resep obat yang harus ditebus.
" Bi, nona Ken sedang mengandung. Jadi dia tidak boleh terlalu kelelahan. Dan ini resep yang harus ditebus. " kata Dokter Erin
Bi Yati mengangguk dan mengambil Resep yang dikasih Dokter Erin.
" Terimakasih Dokter Erin "
Dokter Erin mengangguk. Bi Yati mengantar Dokter Erin sampai di bawah. Kemudian meminta antar pada Pak Agus untuk ke apotik menebus obat yang dikasih dokter Erin.
---
Akhirnyaa updateeee
Senangnyaaa
Maaf ya gaiss lama update nyaa
Huaaaa
Sebentar lagi Alen punya adikk
hehehehe
Vote dulu dong
Comment
Biar semangat
Thx uuuu
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Dragoste" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...