Selesai makan, Ken membereskan bekas nya. Dan duduk disamping Dev. Dev menarik Ken kedalam pelukannya. Mencium rambut Ken yang selalu harum Vanilla.
" Tadi aku gak dibolehin masuk.
Katanya aku belum buat janji " ucap Ken dengan murung.Dev mengerutkan keningnya,
" Sama siapa gak dibolehin? " tanya Dev
" Aku liat di nametagnya, namanya Carlina. " jawab Ken.
" Dia dalam masalah besar, sayang. " kata Dev penuh penekanan.
Ken menggeleng,
" Jangan, jangan diapa-apakan dia. Kasihan. Aku gak apa-apa kok lagian. Mungkin, dia hanya belum tahu siapa aku. " kata Ken dengan meyakinkan Dev.
Dev menaikkan sebelah alis nya.
Ken benar, dia belum sempat mengenalkan Ken pada orang kantor nya yang di Vienna.
Dev mengambil ponsel nya, dan menelpon seseorang.
" Ke ruangan saya, sekarang. " kata nya dan langsung memasukkan lagi ponsel nya
Tidak lama, pintu ruangan Dev di ketuk.
" Masuk. "
Dan nampaklah Fica sang sekretaris.
" Ada yang bisa dibantu, Sir? " tanya Fica dengan sopan.
" Kumpulin semua karyawan dilantai 59. Sekarang. " kata Dev.
Yang langsung membuat Fica keluar ruangan dan mulai melaksanakan apa yang disuruh Devin.
Devin tersenyum pada Ken.
" Kamu tidak ingin minta apapun sayang? " tanya Dev seraya mengelus perut rata Ken.
Ken menggeleng.
" Saat ini, Baby belum ingin apa-apa. Tapi nanti kalo aku ada kepengen aku pasti kasih tau kok. " kata Ken yang disambut dengan Devin mencium kening Ken.
Pintu diketuk lagi,
" Masuk. "
Fica datang dengan senyum,
" Sir, semua sudah menunggu dibawah. " kata Fica.
Dev mengangguk,
" Yuk " kata Dev yang membuat Ken bingung.
" Mau kemana? " tanya Ken
Dev tersenyum,
" Aku mau kenalin kamu ke semua karyawan ku. " jawab Dev.
Ken mengangguk, berjalan ke kamar dan menggendong Alen yang ternyata sudah terbangun.
" Hei anak mommy sudah bangun " kata Ken, dan menggendong Alen.
Dev menunggu, dan setelah Ken datang dengan Alen digendongan Dev langsung meletakkan tangan nya di belakang tubuh Ken, menarik Ken lebih dekat dengan tubuhnya. Possesive
Mereka berjalan bersama menuju lantai bawah ruangan Devin.
Devin melihat sudah ramai.
Ia tersenyum pada Ken yang juga melihat ke arah nya.
Mereka berdiri di banyak nya karyawan kantor itu.
"Ehm.." Dev berdehem untuk membangunkan fokus mereka pada dirinya.
" Selamat Siang menjelang Sore semuanya. " sapa Dev dengan senyum.
Karyawan wanita sangat terpana melihat senyum sang pemilik perusahaan yang baru saja dia lihat hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...