Chapter 46

119 2 0
                                    

" Bagaimana cara memberitahu kabar ini kepada seluruh keluarga?. " tanya Ken pada Devin yang sedang bergelut dengan iPad nya.

Devin menoleh,

" Kita akan main ke rumah Papah besok. Dan membawa Alen. " jawab Devin

Ken mengangguk mengerti,

" Bagaimana kalo Papah tidak menyukai Alen? " tanya Ken dengan nada suara yang pelan

Devin meletakkan iPad nya, dan menghampiri Ken yang berada di ranjang bersama Alen yang sedang tidur.

Devin tersenyum, seraya mengelus puncak kepala Ken.

" Percayalah padaku, kita akan melewati ini bersama, sayang. Apabila mereka tidak menyukai Alen, itu bukan urusan mereka. Kita yang punya tanggung jawab atas Alen. Kita sudah memilih dan harus siap menanggung resiko. " jelas Devin dengan tenang. 

Ken tersenyum dan langsung memeluk Devin,

" Terimakasih, Mas atas semuanya. " ucap Ken seraya melepaskan pelukan.

Devin mengangguk seraya mencium kening Ken dengan lembut. Ken memejamkan matanya dan merasakan kupu-kupu yang terbang dalam dirinya.

Sungguh, Ken sudah merasakan rasa itu. Tapi, Ken sangat sulit untuk mengakuinya

Devin kembali memeluk Ken dengan erat.

" Aku mencintaimu. " ucap Devin sangat pelan,

Ken mendengarnya tapi dia hanya diam di dalam dekapan Devin.

" Aku juga mencintaimu. " balas Ken dalam hati.

Devin melepaskan pelukannya, dan tersenyum.

" Mau lihat kamar anak kita?. " tanya Dev.

Ken mengangguk antusias, Devin menyebut Alen dengan anak kita, anak Dev dan Ken.

" Tunggu sebentar, aku akan panggil Alifah untuk menjaga Alen. " kata Devin. 

Devin mengambil ponsel nya dan menghubungi Adam.

" Adam, perintahkan Alifah untuk ke kamar doraemon, Ken. Sekarang. " ucap Devin dan langsung mematikan telepon nya dengan sepihak.

Tokk.. Tokk..

Devin membuka pintu kamar, dan melihat Alifah.

" Ada apa tuan? Ada yang bisa saya bantu?. " tanya Alifah.

" Saya akan mengajak Ken untuk melihat kamar Alen. Tugas mu menjaga Alen disini. " kata Devin dengan tegas.

Alifah mengangguk,

" Baik tuan. "

" Ayo sayang. " Ajak Devin.

Ken mengangguk,

" Terimakasih, Alifah. " ucap Ken sebelum pergi meninggalkan Alen yang dijaga Alifah.

Devin memeluk pinggang Ken seraya berjalan beriringan.

" Loh kenapa  ke kamar kita, Mas?. " tanya Ken,.

Devin menoleh dan tersenyum, berjalan ke arah pintu yang berada di sebelah lemari, Devin menggeser pintu itu dan masuk ke sebuah kamar baby girl.

" Ini pintu tembusan untuk ke kamar Alen. Agar nanti kalo Alen nangis kau tidak perlu mundar mandir, karena kamarnya disebelah kamar kita. "

Ken masuk dan melihat kamar untuk Alen yang sangat lucu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Never Alone (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang