Tiba hari dimana mereka akan berpisah dengan keluarga nya di Jakarta. Dev dan Ken sudah di bandar udara Internasional Soekarno Hatta karena Jet Pribadi Devin menunggunya di bandara Soetta.
Ken tersenyum, dan mengangguk.
" Dad, Dev pamit. Jaga Mom ya, dan jangan lupa untuk ke Vienna kalo ada waktu. " Ucap Dev pada Rian seraya memeluk nya.
Rian mengangguk,
" Daddy bukan anak kecil lagi. Kau yang harus jaga Istri dan Anak mu disana. " kata Rian membalas dan melerai pelukan mereka.
Ken bergantian yang memeluk Rian,
" Ken pamit dad, jangan lupa berkunjung ke Vienna ya. " kata Ken seraya melepaskan pelukan mereka
" Hati-hati sayang, kalo Devin bandel jewer aja. " kata Rian membuat mereka tertawa sedangkan Devin menatap Daddy nya dengan tatapan kesal nya.
Devin menghampiri Mommy nya, memeluk dan mencium nya,
" Mom, Devin pamit ya, nanti Devin ada waktu akan berkunjung ke Jakarta. " kata Dev.
Tere mengangguk dan mencium anaknya itu,
" Jaga anak istrimu ya sayang. " kata Mom, Devin mengangguk.
Giliran Kenzya yang mendekati Tere, lalu berhambur memeluk nya.
" Mom, Ken akan sangat rindu. " ucap Ken.
Tere tersenyum,
" Yeah sayang, Mom juga akan sangat. Nanti Mom akan sering vcall ya " ucap Mom seraya melepas pelukan Ken dan Mencium kening Ken sayang.
Dev tersenyum, dan mengangguk,
Ken berjalan mendekati Alifah yang sedang menggendong Alen. Mengambil Alen dari gendongan Alifah.
" Terimakasih Alifah sudah membantu ku, kau teman baik ku di mansion. " ucap Ken
" Yeah nona, kebanggaan untuk ku bisa dekat dengan mu. " balas Alifah ramah.
Ken tersenyum,
" Yasudah Dev dan Ken masuk dulu ya. " pamit Dev sebelum masuk ke dalam.
" Yaa sayang, Hati-hati. " ucap Mom teriak.
Dev dan Ken berjalan memasuki bandara, semua bawaan sudah dibawa Adam ke Jet Pribadi Dev.
Jet Pribadi dengan Pilot kepercayaan keluarga Dev sudah siap untuk lepas landas. Ken sangat takjub dengan Jet Pribadi milik Dev.
Ia memasuki Jet itu, dan lagi lagi pemandangan dalam Jet membuatnya berdecak kagum.
Benar kata Dev, seperti dirumah.
Di sebelah kanan kiri ada Sofa empuk yang lumayan banyak.
Saat masuk ke lebih dalam lagi ada 3 ruangan.
Dev mengajak Ken memasuki ruangan yang sepertinya Ruang Utama, lagi lagi Ken takjub, ini kamar dan langsung ada kamar mandi nya.
Ken meletakkan Alen yang tertidur di gendongannya ke kasur yang lumayan besar.
Devin tersenyum melihat mimik wajah Ken yang berubah saat menelusuri Jet Pribadinya.
" Mau makan? " tanya Dev pada Ken.
Ken menggeleng,
" Aku belum lapar. Mas mau makan? Biar aku temani. " kata Ken.
" Aku tidak akan makan kalau kau gak makan. " jawab Dev.
Ken menghembuskan nafas nya,
" Yasudah, yuk makan. " kata Ken akhirnya.
Dev membawa Ken ke satu ruangan lagi disebelah kamar di pesawat itu.
Ruang makan yang kalo lurus lagi ada pintu untuk ke dapur.Betapa besar nya Jet milik Devin ini.
Ken sudah tidak aneh melihat apa yang ada didepannya dari tadi. Bisa dilihat sendiri seseorang yang mempunyai ini semua.
Ken benar-benar nyaman, pasalnya mereka akan berjalan 15 jam 35 menit Cgk-Vienna.
Perjalanan kali ini tidak akan berasa. Karena akan ditempuh bersama-sama
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romansa" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...