Masih dengan suasana keheningan didalam kendaraan ber-roda empat.
10:40
40 Menit kita memecahkan kemacetan diJakarta.
Akhirnya kita sampe di Butik pilihan Mamah dan Calon Mertuaku Tante Teresya.
ELEVINE BUTIK
Butik Elevine yang sangat terkenal dijakarta. Rancangan gaun pernikahan yang sederhana nan elegan membuat para selebriti dan Kalangan Atas mendesain Gaun atau Dress dibutik ini.
Ken dan Devin memasuki butik itu. Dan sudah disambut dengan lemari dan patung berisi gaun dan dress yang sangat anggun.
Devin berjalan mendahului Ken yang masih melihat-lihat isi butik itu.
Ken sudah mengikuti devin dibelakangnya.
Ken hanya mengikuti devin sampai mereka berhenti diruangan yang memang tertutup. Ruangan yang dipintunya ada tulisan Fitting Room.
Ken akhirnya tau kalo dia dibawa ke ruangan fitting. Dimana saat ken masuk ia takjub dengan ruangan itu. Ruangan yang lumayan besar sebesar kamarnya dan ada beberapa manekin dan patung yang berada disisi ruangan. Ada lemari besar juga yang ntah isinya apa.
Devin dan Ken melihat ada tante Elena. Tante Elena adalah tantenya Devin. Elena adalah yang punya butik. Adik dari papahnya Devin. Ryan Reivano.
'Hallo dev.. Macet ya?'
Devin tidak menjawab pertanyaan tantenya. Elena pun memakluminya karena devin memang seperti itu.
'Hallo tante.. Kenalin aku Kenzya. Panggil aja Ken.' Karena devin tidak menjawab pertanyaan Tante El akhirnya Ken yang memecahkah keheningan diantara mereka.
'Salam kenal ken. Ternyata kamu lebih cantik dari yang ada di foto yaa. Nice too meet you ken.' Jawab tante El dengan sangat riang dan tersenyum menandakan ia sangat menyukai Ken.
'Semoga Ken bisa mencairkan Dinding Es yang ada didalam tubuh Devin.' Batin Elena.
'Yaudah langsung aja kita fittingnya.' Ucap tante Ele
Ken mengangguk setuju. Karena ia tidak ingin berlama-lama lagi dengan manusia Es ini.
'Ayo ken ikut tante keruangan gaun yang udah tante siapkan buat kamu. Dev kamu tunggu sini. Oke?' Devin hanya mengangguk.
***
'Jadi ken ini dia gaun yang sesuai kriteria calon mertua mu dan mamahmu itu. Gaun yang sederhana namun elegan saat kamu yang memakai.' Ucap tante Ele. Memuji Ken membuat pipi ken bersemu merah dan tersenyum malu.
'Tante bisa aja. Jangan muji Ken seperti itu, nanti Ken terbang' Jawab Ken sambil tersenyum lebar.
'Yaudah cobain dulu gaunnya'.
Ken mencoba bajunya. Dan benar saja gaunnya sangat pas dan sangat cocok ditubuhnya.
'Astagaaa... Ken kamu cantik banget sayang? Kayak Cinderella di negeri dongeng. Tante yakin Devin gak nyesel milih kamu jadi Istri' Ucap tante Ele kagum melihat Ken sangat cantik.
Ken yang dipuji seperti itu hanya bisa Senyum dan memperlihatkan pipinya yang merona karena pujian yang terlalu berlebihan.
'Yaudah kita keluar yuk. Kasih liat Devin.'
Ken berjalan keluar dengan dibantu Elena keruang yang tadi devin menunggu.
---
Aku menunggu 30 menit di ruang fitting. Sedangkan gadis itu sedang mencoba gaunnya.
Saat aku sedang sibuk dengan Handphone ku, ku dengar pintu yang aku pikir lemari terbuka. Dan menampilkan Ken yang keluar perlahan.
Aku kagum melihatnya. Aku terpana karenanya. Jantungku seperti maraton melihat dirinya mengenakan gaun pernikahan kita nanti. Dia.. Sangat Cantik.' oh devin kau sudah gila berpikiran seperti itu.
Aku masih menatapnya dari atas sampai bawah. Dia terlihat seperti Cinderella di negeri Dongeng.
'Ekhem... Dev?'
Suara deheman dan panggilan nama itu membuat aku sadar atas lamunanku itu.
Heh? Aku melamun apa tadi? Kau bisa gila dev kalo tertarik dengan dirinya.
---
Aku risih ditatap dev seperti itu sampai akhirnya tante Ele tau apa yang ada dipikiran aku. Tante ele mencoba menyadarkan devin dari lamunanya.
Sungguh gaun ini sangat-sangat elegan. Bahkah seperti berada di negeri dongeng mengenakannya nanti.' eh?pikiranku ko jadi nyasar kesana-sana(?)
'Ini gaun dipake saat Resepsinya. Kita juga sudah menyiapkan untuk Ikrar Janji Sucinya. Dengan baju ukuran yang sama. Tapi baju untuk ikrar janji suci masih di Rahasiakan agar nanti Pangerannya melihat betapa cantiknya Cinderella nya.' Ucap tante Ele. Membuat Ken lagi-lagi bersemu atas pujiannya.
'Buat kamu dev, jass nya udah disiapin. Dengan ukuran kamu. Tidak usah dicoba lagi karena sudah pasti cocok denganmu. Jadi Fitting gaun hari ini sudah selesai.' Lanjut Tante Ele.
'Yasudah.. Tante kalo gitu Ken sama Devin pamit dulu yaa.' Pamit Ken.
"Dev pamit tan." Ucap dev. Hari ini ia baru mengeluarkan kata-kata itu dari tadi kita jalan.
"See you later. Tante Ele" Ucap Ken riang.
---
Ken dan Devin keluar dari butik. Menuju parkiran dan masuk kedalam Mobil Sport milik devin.
Mobil devin meninggalkan pekarangan butik. Menancap gas dengan kecepatan sedang.
Ken tersadar ini bukan arah pulang kerumahnya. Melainkannn...??
'Loh..lohh? Rumah gue udah lewat itu? Ko kita kesini? Mau kemana? Lo mau culik gue ya?' Ucap Ken sarkastik saat tau itu bukan jalan kerumahnya.
'Lo diem aja. Gausah berisik. Gua ada keperluan sama lo. Nurut aja deh.' Ucap Dev dengan nada dingin dan cuek jadi satu.
Mobil dev berhenti di Caffetaria. Dev memarkirkan mobilnya diantara kendaraan-kendaraan orang yang lainnya.
Dev memasuki caffe dan duduk di tempat yang pojok yang tidak terlalu ramai. Ken hanya mengikutinya saja dari belakang.
Ken duduk berhadapan dengan Dev yang ada didepannya.
'Ada apa?' Tanya Ken to the point.
Devin mengeluarkan maap yang sedari tadi ia pegang saat turun dari mobil memasuki caffe.
Devin tidak menjawab pertanyaan Ken. Devin hanya menyerahkan Maap itu.
'Maap apa itu? For what?' tanya Ken.
---
Oke. Maafin ini gantung. Tapi please. Cukup cerita ini aja yang digantung gue jangan.Oke masuk ke cuap cuap alay author ga banyak ko.
Oke. Jadi gini.
Dicerita ini akan ada quotes alay tentang CINTA. Dan quotes nya kadang author yg bikin sendiri kadang liat di line. Jadi maafkan author. Tapi bakal ada pengirimnya ko di setiap quotes. Oke. Udah sampe sini aja.
Yang mau berbicara lebih panjang mengenai kelanjutan cerita ini boleh dm ig. Ada di bio cp authornya. And buat temen gue Fitriyani. Jangan jadi pembaca gelap dicerita gue.
Oke. Bukan buat fitriyani aja. Tapi buat kalian juga yang jadi Pembaca Gelap dicerita gue. Oke. Dank u.
Byeeee.
I. L. Y.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Alone (SELESAI)
Romance" Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali tidak aku kenal. Aku benci saat-saat seperti ini. Dimana aku harus menentukan pilihanku menikah atau tidak? Tapi tetap saja akan menikah." -Devin Valreand Reivano "Bahkan umurku masih...