HAPPY READING ‼️
Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻
~~~
Aku sedang berada di rumah sendirian sambil menonton drama Eulachacha Wakiki. Pacarku Yoon Jisung sejak siang tadi tidak bisa dihubungi. Aku tau kalau jadwal Jisung oppa sedang padat akhir-akhir ini dan aku juga tidak ingin menganggunya.
Iseng-iseng, aku membuka aplikasi snapchat dan membuat story dengan tulisan "Hungry"
Aku memang sedang lapar dan sedang malas untuk memasak atau membeli makanan diluar, dan berharap Jisung oppa melihat snapchat ku lalu membawakanku sebuah makanan.
Satu jam berlalu, dan Jisung oppa sudah melihat isi snapchat ku.
"Segitu sibuknya kah dia hari ini?" batinku dalam hati.
Aku kembali fokus menonton drama dan melupakan sejenak tentang Jisung oppa yang sejak kemarin mengabaikanku.
Tapi, tetap saja. Namanya pacar. Aku masih tetap memikirkan Jisung oppa. Dia sedang apa? Apa dia sudah makan? Apa syutingnya akan lama? Apa dia tidak bisa menyempatkan waktunya sebentar hanya untuk mengirimiku pesan dan mengucapkan happy valentine kepadaku? Apa dia tidak ingat kalau hari ini adalah hari valentine?
Itulah pikiran-pikiran yang sejak tadi menghantui otakku.
Aku menghela napasku kasar. Berusaha menenangkan pikiranku.
"Fokus. Lupakan Jisung oppa sejenak, lalu kembali fokus pada dramamu ini (y/n)" sahutku membenarkan posisi dudukku dan kembali menatap layar TV dihadapanku.
"Aaarrggghhhh. Tidak bisa. Aku tidak bisa berhenti memikirkan Jisung oppa. Aku sangat merindukan dia" gerutuku mengacak-acak rambutku.
Ting.
Tong.
Bel rumahku berbunyi. Aku segera berlari untuk membuka pintu berharap Jisung oppa yang berada di balik pintu itu, tapi sialnya aku tersandung dan membuat pergelangan kakimu terkilir. Aku dengan sedikit memaksakan diri, akhirnya bangkit dan berjalan sempoyongan menuju pintu.
Aku terdiam, merasa kecewa karena yang aku harapkan bukanlah Jisung oppa melainkan seorang pengantar dari McDonald. Aku tersenyum kecut, kemudian membawa makanannya ke dalam. Aku menemukan sebuah surat didalamnya.
My dear and beloved (name)
I know we are separated by a long distance for a long time. However, I have not been able to accept all of this difficulty. I feel so sad and really miss you. However, I soon realized that the distance which separates us of course will be end someday. Although I do not know when that happiness will come and we can be together forever.
I believe, even though our bodies are not to be one, but my heart and yours are closely attached. Our hearts will not be separated. I hold your heart for now and forever.
I remembered when we sat together, everything was so beautiful. I was in your arms and our compassion radiated so widely. I want to repeat those times when we were being together and I wanna keep it.
Dear, we have passed many difficult times and we were able to keep running without tired. I love you so much and I hope we can get past these difficulties and find the true happiness someday. Happy valentine's day.
Kisses,
From your's truly
"Oh my God. He's so sweet" ucapku sambil menangis.
Dan tiba-tiba, ponselku berbunyi. Ternyata Jisung sedang melakukan videocall. Buru-buru aku menghapus air mataku lalu menjawab panggilan Jisung oppa. Dia terlihat sangat tampan, dia tersenyum dan membuat hatiku sedikit lega.
"Oppa—" sahutku senang saat melihat wajah Jisung oppa.
"Annyeong (y/n)" sapa Minhyun dari balik badan Jisung oppa.
"Annyeong, Minhyun oppa" sapaku sopan. Minhyun oppa tersenyum dan berlalu meninggalkan Jisung oppa. Seperti biasa, para member akan menghormati privasi salah satu membernya, termasuk saat ini, Jisung oppa yang sedang menghubungiku.
"Kau sudah dapat kiriman makanannya?" tanya Jisung.
"Sudah aku ambil. Dan juga aku sudah membaca surat cintamu, sayang" aku mengarahkan kamera ke makanan yang belum aku sentuh dan juga sebuah surat yang tergeletak tidak jauh dari kakiku.
Jisung oppa hanya diam. Aku yang merasa heran dengan sikap Jisung oppa menatapnya bingung.
"Ada apa?" tanyaku panik.
"Kakimu biru dan bengkak sayang. Kau diam disitu. Aku akan ke rumahmu 15 menit lagi" Jisung langsung mematikan sepihak panggilan itu.
Aku berpikir bahwa Jisung oppa akan marah padaku. Dengan cepat aku berjalan menuju dapur, lalu mengambil kain kompres dan memasukkan es batu ke dalam sana, kemudian mengompres kakiku yang bengkak.
Namun tiba-tiba, tubuhku seperti melayang. Tidak, tubuhku seperti di gendong. Ya, Jisung oppa mengendongku dan membawaku ke sofa.
"Aku kan sudah bilang untuk diam. Ayo kita ke dokter. Aku tidak ingin kekasihku terluka sedikit pun" Jisung kemudian mengendongku ala bridal style ke dalam mobil managernya.
"Oppa. Gomawo. Saranghae" ucapku pelan sambil menyandarkan kepalaku di dadanya.
"Nado" balas Jisung, mengecup puncak kepalaku dengan lembut.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGE MALE IDOL | END
FanfictionAlhamdulillah 🙏🏻😊 2018/11/28 #1 in namjachingu 2018/12/13 #1 in innercircle 2019/1/2 #1 in innercircle 2019/1/14 #1 in universe 2019/2/4 #1 in namjachingu 2019/2/24 #1 in igot7 2019/3/4 #1 in innercircle Sekumpulan cerita oneshoot dengan cast Mal...