...
Aku sedang bersantai dan memikirkan desain sepatu baru. Tiba-tiba ponselku berbunyi, telepon dari Peniel.
Aku segera berlari ke depan mesin jahit dan menyalakannya. Lalu kemudian mengangkat telepon Peniel dan berpura-pura kalau aku sedang sangat sibuk dan tidak punya banyak waktu bicara.
"Aku hanya ingin memberitahu kalau Kara sudah menyelesaikan tugas darimu dan dia mau tahu kapan kau punya waktu untuk mengajar Kara,masalah tempat biar aku yang siapkan." ujar Peniel.
"Dimana kau ingin aku mengajar Kara?" tanyaku.
"Dikantorku —The Niel's." jawab Peniel.
...
Aku segera menelpon dan memberitahu kedua sahabatku kalau dia akan pergi ke kantor Peniel untuk mengajar Kara. Kedua sahabatku langsung senang. Mereka segera bersemangat. Shuhua mengingatkan Yuqi untuk segera menyelesaikan bajunya sementara dia yang akan menyiapkan sepatu. Aku jelas bingung. "Apa yang mau kalian lakukan?"
Tetapi, Shuhua dan Yuqi hanya diam dan tidak mau memberitahuku.
Shuhua pergi ke workshop —Inc.Me. Dia mau memperbaiki sepatu yang heels-nya terlepas. Sementara, Yuqi menyiapkan baju hasil desainnya.
...
Mereka pergi ke tempat ku dan memberikan baju serta sepatu tersebut. Aku terkejut dan mengenali desain baju itu. Shuhua membenarkan, ini adalah baju yang dulu aku bilang mau gunakan kalau berhasil masuk ke kantor Peniel. Baju yang didesain khusus oleh Yuqi.
Aku sangat senang.
"Hei. Tapi kan tujuanku ke kantor Peniel saat ini bukan untuk bekerja sebagai karyawan tetapi cuma menumpang untuk mengajar Kara. Ingat itu!" ucapku.
"Kau harus semangat! Ini adalah langkah awal." ucap Yuqi.
Aku mengerti, tetapi aku tetap tidak bisa menggunakan baju itu. Bukan karena baju itu tidak bagus, tetapi karena aku akan menggunakannya hanya di hari penting. Bukan di hari untuk mengajar Kara, memikirkan sikapnya waktu dulu saja sudah sangat membuatku frustasi.
Aku keluar. Shuhua dan Yuqi menghampiriku. "Aku ingin kau kembali seperti dulu, aku merasa kau sudah berubah." sahut Shuhua tiba-tiba.
Aku kembali menjelaskan kepada mereka. "Aku sekarang ke kantor Peniel bukan untuk bekerja disana."
Shuhua mengerti. "Tapi kau seharusnya senang bisa menginjakkan kaki disana, walaupun bukan untuk bekerja. Aku ingin kau kembali seperti dulu. Aku tahu kau berubah seperti ini, pasti karena sudah melalui banyak masalah."
Yuqi setuju. "Kau yang dulu sangat bersemangat untuk melakukan apa saja untuk dapat bekerja disana dan juga menunjukkan bakatmu. Aku ingin kau tidak terpengaruh oleh orang lain apalagi seperti Kara dan Ilhoon."
"Apa yang ibumu pernah ajarkan?" tanya Shuhua.
"Hidup itu singkat. Apapun yang ingin kau lakukan, kau harus mengerjakannya secara cepat!" jawabku.
"Lalu apa yang ingin kau lakukan?" tanya Shuhua lagi.
"Aku ingin bertemu Ayah!"
"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?" kali ini Yuqi yang nyeletuk.
"Aku... aku tidak tahu! Aku..."
"Kau harus tahu! Pikirkan! Pikirkan!"
Aku berpikir sejenak. "Ayahku pernah bekerja di Grand Diamond Mall. Aku akan meminta bantuan dari Jung Ilhoon, pemilik mall itu. Dan sebagai imbalannya, aku akan mengajarkan saudaranya membuat sepatu. Dan semakin cepat aku mengajarkan Kara hingga dia ahli, mimpiku juga akan semakin cepat menjadi nyata!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGE MALE IDOL | END
Fiksi PenggemarAlhamdulillah 🙏🏻😊 2018/11/28 #1 in namjachingu 2018/12/13 #1 in innercircle 2019/1/2 #1 in innercircle 2019/1/14 #1 in universe 2019/2/4 #1 in namjachingu 2019/2/24 #1 in igot7 2019/3/4 #1 in innercircle Sekumpulan cerita oneshoot dengan cast Mal...