One Day with Jisung

1.4K 127 1
                                    

HAPPY READING 😊

DON'T FORGET TO VOTE ⭐️🙏🏻😘

~~~

Aku mengerang kesal saat hibernasiku terganggu karena suara bel yang ditekan berkali-kali oleh tamu tidak tau diri diluar sana. Ayolah! Ini masih pagi, dan juga aku sedang menikmati hari libur semesterku. Siapa yang berani-beraninya bertamu sepagi ini?

Aku hanya diam, dan kembali sembunyi didalam selimutku, membiarkan tamu itu terus menekan bel rumah. Siapa tau, tamu itu akan menyerah dan langsung pergi dari sini? Tapi perkiraanku salah, ternyata tamu itu malah menambah kecepatannya menekan bel.

Aku berjalan keluar kamar dengan malas, sembari menyumpahi tamu itu. Dengan rambut berantakan dan keseimbangan yang masih payah dalam berjalan, aku membuka pintu kamar dan menuju kamar lain.

"Maa, itu ada tamu kenapa gak dibukain—"

Kosong. Kamar orangtuaku sudah kosong, tak berpenghuni.

"—pintu. Aish! Tamu sialan. Aku akan langsung menendangnya"

Terkutuklah tamu yang telah berani menghancurkan hibernasiku pagi ini.

Dengan terpaksa, aku harus menerima tamu itu walau dengan keadaan berantakan. Aku sudah tidak peduli dengan penampilanku. Aku malah berharap saat tamu itu melihat penampilanku yang berantakan, dia bisa mendefinisikan bagaimana terganggunya tidurku dan memilih untuk pulang.

"Cari siapa ya?" tanyaku dingin, sambil membuka pintu.

"Cari kamu, sayang" aku membuka mataku saat itu juga, saat mendengar suara yang sangat aku hafal.

"Jadi kamu yang sudah dengan berani menganggu waktu tidurku? Sudah puas membangunkanku di pagi hari?"

"Jadi kamu yang sudah dengan berani menganggu waktu tidurku? Sudah puas membangunkanku di pagi hari?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang sudah siang sayang. Lihat! Matahari bahkan sudah berada dipuncaknya. Pagi darimana?" omel Jisung.

"Whatever! Ngapain kamu kesini? Kenapa gak ngabarin dulu sih?"

"Ajak masuk dulu pacarnya"

Sungguh ini pagi yang amat sangat menyebalkan bagiku. Aku masih malas untuk menerima tamu sepagi ini, apalagi tamunya Yoon Jisung. Tapi anehnya, aku tetap mempersilahkan Jisung masuk ke dalam rumah.

Aku lantas membaringkan tubuhku di sofa, mengambil bantal dan menutup sebagian wajahku, Jisung duduk disebelahku.

"Ngapain kesini?" tanyaku ketus.

"Galak banget. Aku kesini mau ngajak kamu jalan-jalan" jawab Jisung santai.

"Jalan-jalan? Gak ah. Mager" balasku lagi.

"Gak ada penolakan. Sana mandi terus siap-siap. Aku tunggu sini" balas Jisung sambil menarik bantal dari wajahku dan menarik tanganku untuk bangun dari sofa.

"Apaan sih. Udah datang gak diundang, menganggu waktu hibernasiku, sekarang malah maksa-maksa buat jalan. Aku gak mau. Aku mager!" bentakku kesal.

IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang