Hai...
Namaku Kim Hanbin.
Sebelum aku bercerita tentang kisahku, aku ingin bertanya pada kalian terlebih dahulu. Kalian tau bagaimana cara termudah menggapai hidup yang bahagia?
Menurutku, cara termudah menggapai hidup yang bahagia adalah dengan mengumpulkan uang sebanyak mungkin, setelah itu do all the things that make you smile. Tapi, apa kalian tau, mengumpulkan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Jadi, aku punya alternatif lain dalam mencapai kebahagiaan:
"Make a song, sing a song, and dance a song"
[ini asli ngasal abis sih haha, jangan hujat hamba wahai netijen😅🙏🏻]
Kalian pasti tau siapa aku! Bagaimana kisahku! Seberapa sulit perjuanganku!
Apakah kalian masih banyak waktu untuk mendengar kisahku? Aku tidak melarang kalian untuk tetap terus membaca kisah abstrak ku ini jika kalian memiliki setumpuk deadline yang menunggu untuk dikerjakan. Terlebih jika kalian memiliki janji temu dengan orang terkasih kalian yang sudah lama kalian tunggu. Pergilah!
Hehe. Aku bukan bermaksud untuk mengusir kalian, hanya saja, aku tidak akan kemana-mana. Aku tetap ada dihati kalian, aku akan disini, menunggu kalian untuk kembali membaca kisah abstrak ku ini.
Jadi, jika kalian ada deadline, kerjakanlah lebih dulu, sebab aku tidak akan keberatan untuk mengulangi ceritaku, asal kalian mau membayarku haha, just kidding.
Loh!
Masih disini?
Kalian yakin tidak mau melanjutkan kegiatan penting kalian?
Oke baiklah, jika kalian memaksa, dan sepertinya aku sudah kebanyakan bacot diawal haha. Aku akan sudahi bacot ku.
—Selamat Membaca—
~~~
Aku memilih duduk di meja dekat jendela karena setiap kali melihat keluar, aku bisa melihat beragam aktivitas orang-orang di Gangnam. Seperti anak-anak yang berpergian bersama orangtuanya, sepasang muda-mudi yang —sedang di mabuk asmara— bergandengan tangan, hingga street dance, atau orang-orang yang sengaja datang ke tempat ini untuk mencari stok foto terbaru yang mungkin akan diunggah ke media sosialnya.
"Ini menunya" ucap seorang pelayan kafe tempat aku menepi.
"Ice americano-nya satu ya"
"Ada tambahan lainnya?" tanyanya ramah.
"Cheese cake satu"
Setelah mencatat semua pesananku, dia mengambil daftar menu dan menuju kasir.
Selang beberapa menit kemudian, seorang pelayan yang berbeda datang menghampiri mejaku. "Ice americano-nya" ucapnya.
"Satu cheese cake" tambahnya. "Pesanannya sudah keluar semua ya?"
Aku mengangguk sopan, lalu tersenyum dibalik masker putihku —setidaknya aku sudah berusaha menampakkan senyumku meski itu tertutup—
Potongan pertama cheese cake mendarat dengan mulus didalam mulutku. Aku suka cheese cake, dan cheese cake di kafe ini sangat sesuai dengan ekspektasiku. Kejunya sangat terasa, bahkan saat potongan terakhir rasa keju itu tidak menghilang.
Aku sedang berada disalah satu kafe daerah Gangnam, dan tentunya menunggu seseorang yang spesial bagiku.
Dia adalah (y/n). Seorang wanita yang resmi menjadi pacarku 6 bulan ini. Dia adalah seorang guru di salah satu kindergarten, dan yang pastinya akan mengejutkan kalian adalah dia seorang iKONIC.
"(y/n)..." aku melambaikan tanganku saat ku lihat sosok wanita yang aku cintai.
"Hai. Sorry aku telat datang. Kamu nunggu lama ya?" sapa (y/n) dengan suara yang lembut.
"Gakpapa. Aku juga baru datang kok. Kamu mau pesan apa?" tawarku.
"Ice lemon tea dan . . ."
"Cheese cake" ucap (y/n) dan aku bersamaan.
Gak butuh waktu lama untuk memesan pesanan (y/n), aku kembali ke meja dan mulai menatap dalam kedua matanya. Tidak ada percakapan selama beberapa waktu antara aku dan (y/n). Mungkin memang seperti ini, ketika rindu sudah terlalu berat dan saat rindu sampai pada tujuannya, kita akan lebih banyak diam dan membiarkan rindu-rindu membaur menjadi satu.
"Ice lemon tea-nya dan cheese cake" suara seorang pelayan memecahkan lamunanku.
"Terima kasih" ucap (y/n) lembut.
"So... How's your day? What about your last comeback? What about your concert?" tanyanya.
Aku mengangguk. "Everything is fine. Comeback, concert, and you. And, how's your day?" jawabku.
"My day isn't good"
Aku mengernyitkan dahi, sedikit kebingungan dengan jawaban yang diberikan oleh (y/n).
"What does it mean?"
"I miss you so much. I want to call you, but I'm afraid that my calling will only bother you" jawab (y/n) pelan.
Aku menurunkan sedikit maskerku. "Kamu tidak menggangguku sayang. I'm actually happy if you call me. Aku minta maaf ya, karena harus ninggalin kamu lebih lama dari perkiraanku"
"It's okay. Hari ini aku bisa lihat kamu meskipun hanya sebentar, aku udah senang" ucap (y/n).
~~~
HAPPY READING ‼️
Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGE MALE IDOL | END
FanfictionAlhamdulillah 🙏🏻😊 2018/11/28 #1 in namjachingu 2018/12/13 #1 in innercircle 2019/1/2 #1 in innercircle 2019/1/14 #1 in universe 2019/2/4 #1 in namjachingu 2019/2/24 #1 in igot7 2019/3/4 #1 in innercircle Sekumpulan cerita oneshoot dengan cast Mal...