[Park Jinyoung]

887 89 2
                                    

HAPPY READING ‼️

Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻

~~~

"Udah beres?"

Jinyoung yang sedang duduk di lantai mengangkat kepalanya, memandangku yang nongol dari pintu kamar. "You think?" dia membentangkan kedua lengannya dengan dramatis, memberi tanda ke dua koper besar dan satu koper kecil yang terbuka disekelilingnya, belum sepenuhnya terisi, dan setumpuk pakaian yang masih berserakan di ranjang, lengkap dengan gantungan masing-masing.

Aku terkekeh. "Yang, bawaan mu banyak juga ya"

Awalnya Jinyoung hanya membawa satu koper besar dan satu koper kabin sewaktu datang ke New York dulu. Tujuh bulan tinggal disini, ada beberapa helai pakaian baru yang dia beli, sepatu, juga lebih dari selusin topi, yang membuatnya memutuskan untuk membeli satu koper lagi kemarin.

"Mantel-mantel besar kan bisa kamu tinggal sebagian disini, yang" usul ku. "Lagian aku masih di New York, enam bulan lagi. Nanti pas aku balik ke Korea, aku bawain sisanya"

"Gak papa, yang. Aku gak mau ngerepotin kamu. Aku di Korea cuma dua bulan, nantikan aku ke New York lagi"

"Iya tau, CEO kan bebas kemana aja. Uangnya banyak sih" godaku. Aku tau Jinyoung paling sebal kalau disebut begini, karena aku akan selalu menggodanya setiap saat.

"Godain aja terus suaminya. Nanti kalau kangen, awas aja!!" Jinyoung tertawa.

"Lagian kenapa sih, BamBam nyuruh kamu datang ke Korea buru-buru? Bukannya pernikahannya masih dua minggu lagi?"

"Aku juga gak tau, yang. Dia udah neror aku dari minggu lalu. Katanya namaku mau dicoret dari daftar list sabahatnya kalau aku gak datang" Jinyoung tertawa. "Lagipula, aku juga udah lama gak ketemu member GOT7 lain sejak kami memutuskan untuk memilih jalan masing-masing"

"Iya juga sih. Udah satu tahun ya"

Jinyoung mengangguk.

"Babe, kok aku jadi pengen banget chocolate peanut butter s'more-nya Bryant Park Grill, ya" celetuk Jinyoung tiba-tiba. "Dinner disana aja yuk malam ini. Sebelum kamu nanti dinner sendirian"

Aku mengangguk, tidak menolak ajakkan Jinyoung.

~~~

"Babe, gak ada yang ketinggalan kan?" tanyaku pada Jinyoung.

"Nope"

Kami berdua sedang mengobrol sambil menikmati dua cangkir kopi di Starbucks Bandara John F. Kennedy, sebelum tiba waktu boarding pesawat Jinyoung ke Seoul.

"Kamu beneran gak ikut ke Korea?" Jinyoung kembali melontarkan kalimat ini untuk kesekian kalinya.

"Aku beneran gak bisa kalau bulan ini, babe. Kamu tau sendiri kan, minggu depan aku ada sidang dissertation-ku" jawabku.

"Maaf ya, aku gak bisa nemenin kamu" tukas Jinyoung.

"Babe, it's okay. Nanti aku susul bulan depan"

"You promise?" Jinyoung mencoba memastikan ucapanku.

Aku tertawa. "Iya sayang". Lalu aku memeluk Jinyoung sebelum dia masuk ke ruang tunggu. "Have a safe flight, babe. Kabarin aku kalau sudah tiba di Seoul. Salam buat member ya"

Jinyoung mengangguk, lalu mengecup keningku. "Kamu juga. Take care yourself!!"

Aku tersenyum.

Jinyoung berjalan memasuki ruang tunggu yang lumayan ramai. Dia memilih tempat duduk yang memisahkan ruang tunggu dan lapangan parkir pesawat. Tidak butuh waktu lama, dari pengeras suara ia mendengar pengumuman bahwa pesawat yang akan ia tumpang ke Seoul sudah dibuka. Dia meraih kopernya, dan berbaur dengan antrean menuju pintu keberangkatan.

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang