HAPPY READING ‼️
Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻
~~~
~~~
"Piringnya jangan lupa dicuci ya" kata Minhyun bertopang dagu melihat kearahku.
Aku mendengus kesal.
"Iya, Hwang Minhyun. Kau sudah mengungkapkan itu hingga 100 X. Aku mengerti. Cukup sekali saja" omelku.
Masalahnya sejak awal kita makan, Minhyun selalu mengungkapkan itu terus-menerus. Bukan hari ini, bahkan setiap dia mengajakku makan bersama baik di apartemenku atau apartemen dia, dia selalu membicarakan itu. Gimana aku tidak kesal.
"Ini juga demi kebaikan kamu. Kamu sehabis makan, selalu saja nyelonong pergi dan hanya menaruh piring kotor di wastafel. Bahkan sampai menumpuk berhari-hari" jelas Minhyun.
Aku memutar mataku malas. "Hm" jawabku singkat.
Minhyun berdiri dan menyentil keningku.
"Kamu itu! Kalau dibilang selalu saja jawabnya hm. Jangan menjawabku seperti itu, sayang". Aku hanya meringis kesakitan dan tidak menanggapi ocehan Minhyun.
Selesai makan. Aku berdiri menuju wastafel dan mencuci semua piring kotor yang ada disana. Kemudian menaruhnya didalam rak, dan membersihkan meja makan sebelum Tuan Hwang Minhyun, si manusia bersih itu kembali mengomel.
Aku bukan tidak senang. Sebenarnya apa yang dikatakan Minhyun sangatlah benar, ini semua demi kebaikanku juga. Tapi, aku sangat tidak tahan bila mendengar Minhyun mengomel. Dan aku lebih memilih untuk menghindari hal-hal seperti itu, daripada aku harus berdebat dengannya, yang ada aku kalah.
Aku menuju sofa ruang tamu dan menonton TV. Tiba-tiba Minhyun teriak dari dalam kamarku yang sontak buat aku sedikit terkejut.
"Sayang!"
Aku bangkit dari sofa dengan malas dan menghampiri Minhyun di kamar. Dia hanya geleng-geleng melihat kamarku yang berantakan.
"Beresin kamarmu!" perintah Minhyun.
"Jadi perempuan kok jorok banget sih, yang. Sumpah! Aku pusing banget lihat kamar kamu yang berantakan. Aku bisa stres lama-lama disini" omel Minhyun panjang lebar.
Nah kan! Baru juga dibilang tadi.
"Nanti" ucapku dengan nada malas. Minhyun langsung menatapku tajam, dan aku membalas menatapnya.
"Awas lompat matamu!" ucapku kembali ke ruang tamu.
"Tapi sayang. Bersihin dulu kamar kamu" bujuk Minhyun.
Aku hanya menghiraukannya dan kembali fokus menonton acara variety show kesukaanku "Master Key" di SBS. Biar saja Minhyun mengomel didalam kamarku. Sebenarnya kamarku tidak terlalu berantakan, hanya ada beberapa buku yang berserakan di tempat tidur, dan juga kertas revisian tesisku yang memang sengaja aku taruh di lantai kamar.
Aku bukan tidak mau mendengarkan Minhyun tapi aku akan membereskan kamarku setelah acara ini selesai.
"Aku gak suka ya kalau kamu berantakan kayak gitu" omel Minhyun yang langsung duduk disampingku.
"Kamu kan sudah dewasa. Masa kamar berantakan gak diberesin. Mana itu kertas revisian berhamburan dimana-mana. Gimana kalau kita sudah nikah nanti? Mulai sekarang belajarlah jadi perempuan yang rapi dan bersih"
Aku menatap Minhyun sekilas. "Emang aku mau nikah sama kamu?"
Minhyun mengubah posisi duduknya dan memutar badanku menghadap ke dia. "Ya harus mau lah. Lagian kalau kamu tidak mau, kamu mau nikah sama siapa?"
"Siapa aja. Daniel atau Jisung oppa. Sehun EXO juga boleh" aku menjulurkan lidah meledek Minhyun.
Dia langsung mencubit hidungku gemas. "Gak bisa. Kamu nikahnya sama aku!"
"Ya Hwang Minhyun. Sakit tau!"
Aku memukul lengan Minhyun tetapi dia hanya ketawa kesenangan. Dia melepaskan cubitannya lalu memelukku erat. Aku hanya tersenyum dan sesekali melirik ke arahnya. Tiba-tiba Minhyun mendaratkan ciuman di kedua pipiku dan berakhir di bibir.
"Aku sudah memberimu semangat. Sekarang, bersihkan kamar kamu. Oke!!" ucap Minhyun melepaskan pelukannya dan mendorongku ke kamarku.
"Hwang Minhyun, SIALAN" teriakku.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGE MALE IDOL | END
FanficAlhamdulillah 🙏🏻😊 2018/11/28 #1 in namjachingu 2018/12/13 #1 in innercircle 2019/1/2 #1 in innercircle 2019/1/14 #1 in universe 2019/2/4 #1 in namjachingu 2019/2/24 #1 in igot7 2019/3/4 #1 in innercircle Sekumpulan cerita oneshoot dengan cast Mal...