Choi Hansol | Seventeen

318 41 0
                                    

...

Vernon menghampiri aku yang sedang bekerja. Dia penasaran dengan desain yang sedang aku garap. "Bolehkah aku melihatnya?" tanya Vernon.

Aku lalu menyodorkan desainnya untuk dilihat oleh Vernon. Dia mengangguk-angguk lalu meminta aku untuk mendeskripsikan tentang ide desain yang aku buat ini.

"Kemarin saat kompetisi memang aku belum menentukan temanya secara jelas. Dan saat mulai mendesain ulang, akhirnya aku memilih tema tentang menenangkan sebuah badai dan membawa kedamaian serta membawa harapan pada orang yang kita cintai." jelasku.

Aku lalu menatap Vernon. "Apa kau suka dengan temanya?"

Dia mengangguk mengiyakan. "Ini lebih bagus dari yang aku bayangkan. Tapi sayang sekali kompetisi sudah berakhir. Tapi tenang, aku yakin dengan kemampuan yang kau miliki, aku sangat yakin dimasa depan akan banyak peluang untukmu." 

Aku mengangguk mengiyakan dan percaya dengan kata-kata Vernon. 

"Terimakasih."

Vernon kembali menatapku. "Untuk apa?"

"Untuk semuanya. Terimakasih sudah menjadi kekasih yang selalu ada disampingku. Terimakasih sudah menjadi sahabat yang siap sedia menghiburku. Terimakasih sudah menjadi rekan kerja yang selalu mendukungku."

Dia berjalan menghampiriku, lalu menarikku ke dalam pelukannya. Aku tersenyum dan membalas memeluk Vernon. Tapi tiba-tiba, pintu ruang kerjaku terbuka dan Dino langsung berjalan masuk ke dalam.

"Eheeem. Bisakah kalian hentikan kegiatan mesra-mesraannya sekarang?" sahut Dino.

Aku langsung melepas pelukan Vernon dan berusaha bersikap seperti biasa.

"Sorry kalau aku menganggu waktu mesra-mesraan kalian berdua. Aku kesini cuma mau ngasih proposal ini." kata Dino lalu menyerahkan sebuah map berwarna merah kepadaku.

"Proposal dari mana?"

"Dari Direktur Jung." jawab Dino.

Aku langsung membuka map nya dan membaca proposal yang diberikan oleh Dino. Vernon juga ikut membaca proposal itu. Aku terkejut dan langsung memeluk Vernon. Dino juga ikut tersenyum saat melihat aku melompat-lompat kesenangan.

"Dino ini serius?"

"Menurutmu?"

"Jadi aku ikut kompetisi? Kenapa tiba-tiba kantor memilih aku jadi perwakilan?" tanyaku.

"Direktur Jung sudah melihat desainmu kemarin, dan aku kira dia suka dengan desainmu dan langsung mengirimmu untuk ikut kompetisi." jawab Dino.

"Apa kau senang?" tanya Vernon.

Aku mengangguk. 

"Selamat ya. Kalau menang, jangan lupa traktirannya. Oke." sahut Dino.

"Tenang. Orang pertama yang akan aku ajak adalah kau, Lee Chan."

"Bener ya? Janji adalah hutang."

Aku mengangguk.

"Ya udah. Aku balik dulu ke ruangan. Byeee~"

Selepas Dino meninggalkan ruanganku, aku kembali memeluk Vernon.

"Bagaimana kalau nanti malam kita keluar?" ajak Vernon.

"Boleh. Kita juga udah lama gak jalan-jalan berdua kan?""

Vernon mengangguk. "Ya udah, aku juga balik ke ruangan ya. Nanti aku jemput."

"Oke. Byeee sayang."

"Byeee~"

© 2019

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang