[Yoo Seonho]

614 70 0
                                    

[play music]

~~~

Maaf, sebelum ke inti ceritanya, aku jeda sebentar. Tidak akan lama. Hanya butuh waktu sekian menit dari seluruh waktu yang kalian punya.

Maaf, jika ini terkesan lancang. Hanya saja, jika aku tidak nekat, aku tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk masuk ke cerita ini. Sebelum aku terlalu bacot, ingin aku ajukan satu pertanyaan pada kalian.

Kalian percaya dengan cinta pada pandangan pertama ?

Sebagian dari kalian pasti akan menjawab iya, dan sebagian lagi pasti akan berkata tidak. Tapi, aku adalah golongan orang yang percaya bahwa cinta pada pandangan pertama itu benar-benar ada.

Sebelumnya, aku tidak pernah sama sekali tertarik dengan makhluk Tuhan bernama perempuan. Yang ada dipikiranku hanyalah bermain bola, games, belajar, dan sema hal yang bisa aku lakukan bersama teman-temanku. Aku pernah mendengar satu kalimat —no women no cry. Walaupun sejujurnya aku tidak mengerti apa maksud dari kalimat itu.

Tapi entah kenapa aku suka kalimat itu.

Sampai pada suatu hari, aku bertemu dengan seorang perempuan berkacamata dan rambut panjang sebahu. Dengan bibir yang dipoleh entah dengan lipstick merek apa, tetapi warnanya sangat pas dengan warna kulitnya. Ia berada dalam balutan shirt white dan sweater grey, serta celana jeans robek.

Perempuan itu tampak begitu asyik memperhatikan aku dan staf noona bercengkeraman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu tampak begitu asyik memperhatikan aku dan staf noona bercengkeraman. Awalnya, aku tidak menemukan guratan senyum di wajahnya. Tapi, beberapa menit kemudian dia tersenyum. Aku merasa saat itu juga waktu berhenti bergerak. Senyumnya sangat manis.

Tanpa menunggu aba-aba, aku segera menghampiri dia dengan gayaku yang selalu asyik dan untung saja dia mau menyambut perkenalanku dengan ramah. Dan sejak hari itu, aku selalu menunggu kedatangannya di lobby kantor agency.

Entah sudah hari keberapa aku menunggu, penantianku membuahkan hasil. Ia sedang duduk di lobby kantor, memilih kursi yang cukup tersembunyi. Ia begitu asyik dengan dunianya. Jari-jarinya menari indah di atas keyboard laptopnya.

Benar!! Aku benar-benar sudah jatuh cinta padanya. Dia mengubah pandanganku terhadap mahkluk Tuhan bernama perempuan.

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING ‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING ‼️

Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻

~~~

IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang