IMAGE MALE IDOL | END

Kang Daniel | Wanna One

...

Rumor berita tentang Daniel memiliki wanita lain mulai menyebar. Oleh sebab itu, Daniel mengajakku pergi ke sebuah toko perhiasan. Dia membelikan aku sebuah cincin sebagai permintaan maaf atas rumor yang beredar. Tapi aku menjadi merasa tidak enak.

"Aku akan membayar cincin itu kembali." sahutku.

Daniel menolak, tapi aku tetap berusaha keras akan membayar cincin itu. "Jika kau tetap ingin membayar cincin ini, aku akan menganggap kau sungguh-sungguh berpacaran denganku." tegas Daniel.

Aku diam dan tidak bisa berkata-kata. Daniel dan aku akan melakukan sebuah konferensi pers. Tapi sebelum menemui pers, Daniel bertanya dan memastikan kalau aku sudah mengingat semua jawabannya, seperti mengenai kapan Daniel memberikan ku cincin dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

"Aku sudah mengingatnya." jawabku santai.

Daniel membuka kotak cincin dan mengeluarkan cincin. Aku hendak mengambil cincin dan memasangnya sendiri. Tetapi, Daniel tidak memberikannya. Dia ingin memasangkan cincin itu sendiri ke jari manisku.

"Ini mungkin tentang masa depan. Tapi kita perlu membicarakannya sekarang." ucap Daniel.

"Ya?"

"Tentang kita. Jika ini harus berlanjut terlalu jauh hingga titik dimana kita mungkin harus menikah, kau mungkin tidak berpikir sejauh itu. Tapi, segalanya bisa terjadi. Jadi, aku ingin memikirkan segala kemungkinannya." tegas Daniel.

"Apa... apa maksudmu?"

"Jika kita akhirnya menikah, aku ingin kau berjanji satu hal."

"Apa itu?" tanyaku.

"Aku tidak akan memberitahumu sekarang, apa yang aku inginkan."

"Bagaimana aku bisa tau kalau kau tidak memberitahuku?" ucapku.

"Aku akan memberitahumu suatu hari ini. Dan aku jamin bahwa itu bukan sesuatu yang tidak pantas atau sesuatu yang tidak bisa kau berikan. Apa kau bisa menempati janjimu?"

"Jika itu bukan sesuatu yang buruk, maka baiklah, aku bersedia."

"Aku jamin, itu bukan sesuatu yang buruk." janji Daniel lalu memasangkan cincin ke jari manisku. "Terimakasih. Kita telah membuat perjanjian."

Aku mengangguk dengan canggung. 

"Mengenai cerita di balik cincin ini, ada satu hal lagi yang harus kita lakukan agar dapat dipercaya." sahut Daniel dan langsung mencium bibirku.

Konferensi pers Daniel mulai diadakan. Dan dalam konferensi itu, Daniel kembali menegaskan kalau dia hanya berpacaran denganku. Rumor-rumor yang mengatakan kalau dia memiliki wanita lain hanyalah berita hoax yang disebarkan oleh para haters-nya.

Beberapa reporter masih tidak percaya dan bertanya mengenai beberapa wanita yang sempat terlihat dekat dengan Daniel.

"Dekat bukan berarti ada hubungan. Dan hal itu tidak bisa dibandingkan dengan hubungan yang dimilikiku dengan (y/n)." ujar Daniel sambil memegang tanganku dan mengarahkan ke pipinya, dan dia juga menatap matamu dalam.

Semua reporter langsung heboh melihat kemesraan yang kami buat. Salah seorang reporter kemudian menyadari kalau ada cincin di jari manisku, sehingga mereka menjadi penasaran apa itu cincin tunangan atau cincin lamaran nikah?

"Bukan keduanya." bantahku. "Daniel-ssi memberikan ini sebagai tanda permintaan maaf karena telah berita hoax yang sempat beredar. Ini bukan cincin pertunangan kami, jangan salah paham."

"Sebenarnya, aku memberikannya cincin ini, untuk menunjukkan bahwa hanya dia wanita satu-satunya yang ada didalam hatiku." tambah Daniel.

Dan reporter semakin heboh bersorak menggodai kami berdua. Mereka bahkan bertanya kapan Daniel dan aku akan menikah. Tapi Daniel langsung mengambil alih dengan menjawab kalau jangan menanyakan pertanyaan itu, karena itu membuat aku sangat malu.

© 2019

...