[Park Jimin]

640 65 1
                                    

HAPPY READING ‼️

Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻

~~~

"Maaf ya, tadi kamu jadi nunggu aku sendirian" ucap Jimin seraya kembali duduk didepan ku.

"Malah aku yang mau minta maaf, harusnya tadi bareng aja sama kamu, tapi malah kedinginan jadi nongkrong di dalam sini"

Jimin menanggapinya hanya dengan mengangguk sambil menggosok-gosokkan telapak tangan dan meniupnya berkali-kali supaya hangat.

"Aku ke toilet dulu, ya"

"Masih mau disini atau gimana?"

"Kenapa, Jimin?"

"Aku lapar, dan lagi pengen Shake Shack. Kalau kamu masih mau lama-lama disini, nanti aku pesankan, lalu bawa kesini"

"Wait, ada Shake Shack disini?"

"Ada. Di 452 Gangnam-daero di sebelah Starbucks. Kesukaan kamu kan?"

Aku langsung mengangguk semangat. Susah-susah gampang jaga image kalau urusan burger.

"Yuk" ajak Jimin.

Shake Shack adalah fast food chain yang lahir di tahun 2001, mulanya cuma hot dog cart, tapi penuh antrian pembeli dari awal buka sampai sekarang, dan menjadi salah satu jaringan burger paling ternama di seluruh dunia. Andai di Jakarta juga ada Shake Shack, aku bakalan nongkrong disana tiap hari.

Jam-jam makan siang, jam-jamnya rawan antrian di Shake Shack. Beruntungnya hari ini antriannya tidak begitu panjang. Lima belas menit kemudian, aku dan Jimin sudah duduk menikmati burger masing-masing. Shroom Burger untuk aku, dan Shack Stack untuk Jimin.

"Andai di Jakarta juga ada. Aku ganti deh tempat nongkrong dari Starbucks dan J-Co ke Shake Shack" ujarku sambil menyeka mulut dengan serbet kertas.

Jimin tertawa kecil di sela gigitannya.

"Tapi kan bulan depan kamu udah pindah ke Korea?"

Aku mengangguk. "Nah, iya. Tiap makan siang aku melipir dari kantor kesini"

"Padahal makanan di kantin kantor enak loh" protes Jimin.

"Enak dan sehat. Vegetarian"

Jimin kembali tertawa. "Gakpapa dong, biar kamu sehat. Pola hidupmu harus diubah mulai hari ini, yang"

"Nanti aja, kalau udah beres pindahan kesini. Lagian aku masih bolak-balik Korea-Jakarta, masih repot" sahutku.

"Pindahan mau dibantuin gak?" Jimin menawarkan.

Aku menggeleng. "Gak perlu. Kamu fokus aja sama persiapan konsermu. Aku bisa urus sendiri"

"Oke deh. Kalau ada apa-apa, langsung hubungin aku ya. Jangan hubungin Jungkook loh"

Aku tertawa geli. "Kenapa?"

"I'm jealous!!!"

"Oh my God!! Mianhae. Habisnya kamu kalau dihubungin susah sih, entah yang masih tidur lah, ponselmu mati lah, jadilah aku hubungin Jungkook"

Jimin menghela napas. "Mian. Kebiasaan"

Aku tersenyum tulus pada Jimin. "It's okay. Kita pulang?"

Jimin mengangguk.

Kami berjalan kaki menuju stasiun bawah tanah terdekat di Yeoksam-dong. "Babe, kamu antar sampai sini aja. Mobil manager-mu udah jemput tuh" aku menunjuk pada sebuah mobil yang tidak terlalu jauh jaraknya dari kami berdua.

"Oke, babe. Kamu hati-hati di jalan ya. Jangan lupa kabarin aku kalau udah sampai apartemen" ucap Jimin sebelum pergi menuju mobilnya.

Aku mengangguk. "Kamu juga, jangan lupa langsung istirahat. Aku pulang ya" pamitku lalu memeluknya hangat.

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang