[Jackson Wang]

639 83 0
                                    

HAPPY READING ‼️

Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻

~~~

Aku tertidur dengan sangat pulas di atas salah satu meja di kantin kantor dengan laptop yang masih menyala, buku dan pulpen yang masih terbuka, juga kacamata bacaku yang aku taruh begitu saja di atas keyboard laptop.

Bukan pemandangan baru bagi Jackson melihat aku tertidur disana. Jackson melirik seisi kantin dan memastikan kalau kantin sudah cukup sepi. Dia menarik kursi yang juga berada di meja yang sama denganku. Jackson menatap wajahku lekat-lekat, sampai beberapa kali ia lupa caranya berkedip.

Hari sudah sore, dan kantin kantor sudah mau tutup. Namun, Jackson tidak membangunkan aku. Malah membiarkan aku tetap lelap dalam tidurku. Jackson menyelimuti aku dengan jasnya. Sementara itu, Jackson kembali ke ruangannya, ia mulai berkemas-kemas dan merapikan barang-barangnya dan juga barang-barangku. Setelah hampir satu jam Jackson berkemas-kemas, ia kembali ke kantin dan tidak ada tanda-tanda aku akan bangun.

Jackson kembali duduk di kursinya. Sekali lagi, ia hanya menatap wajahku. Kursinya berderit membuat aku terbangun.

"Eh, maaf" gumam Jackson pelan.

"Jam berapa sekarang?" tanya aku panik.

"Menuju jam 7 sore"

"Kantin kantor udah tutup kan?"

Jackson mengangguk.

"Kok kamu gak bangunin aku? Kamu sengaja ya?"

"Bukan. Aku gak tega aja bangunin kamu" jawab Jackson tenang.

Aku baru menyadari jas yang tersampir di punggungku. "Ini?"

"Kenapa?" tanya Jackson.

"Gak kok"

"Ya udah. Yuk, aku antar pulang. Aku tadi udah beres-beres barangmu"

Aku tersenyum manis pada Jackson.

~~~

Jackson menyetir sambil bersenandung. Kaca jendela dibuka supaya dia bisa merasakan angin semilir yang membelai kulit. Aku duduk disampingnya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang.

"Jadi, mau kemana kita malam ini?" tanya Jackson.

"Terserah" jawabku.

"Pulang aja?" tanya Jackson lagi.

"Jangan. Aku lapar. Makan aja yuk"

"Dimana?"

"Mana aja. Tempat favorit mu juga boleh"

Jackson membelokkan kendaraannya ke salah satu restoran ternama di daerah Gangnam-gu. Sebuah restoran Italia favorit kami berdua.

Suasana di restoran ini sangat romantis. Seorang pelayan dengan senyum ramah menyambut aku dan Jackson. Aku membolak-balik daftar menu, lalu menatap pelayan yang sudah berdiri disamping meja. "Spaghetti bolognese dan ice lemon tea"

Pelayan itu segera menuliskan pesananku, lalu beralih menatap Jackson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelayan itu segera menuliskan pesananku, lalu beralih menatap Jackson. "Steak carbonara dan white wine"

Sekitar lima belas menit, pesanan kami datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar lima belas menit, pesanan kami datang. Dinner date tanpa rencana kali ini berjalan sangat lancar. Bisa dibilang, kami selalu merencanakan untuk dinner date, tapi selalu gagal. Entah aku yang lembur di kantor, atau Jackson yang harus ke luar kota/negeri.

Malam ini cukup membahagiakan buat aku. Aku terus menatap Jackson, dan membuatnya malu.

"Can't you stop looking at me?" Jackson menyeka mulutnya dengan serbet.

Aku tertawa. "Tonight, you look so handsome!!" godaku.

"Come on, babe. Kamu membuat aku malu"

"Biasanya juga malu-maluin" godaku lagi.

Jackson menatap aku. Tatapan matanya benar-benar membuat aku luluh. Saat pertama kali bertemu dengan Jackson, aku pikir dia hanyalah orang annoying, tapi sekarang dia sangat berarti untukku.  "Tapi tidak untuk malam ini"

Aku tersenyum tulus, memandang wajah tegas Jackson dalam-dalam. Lalu mengusap telapak tangan Jackson dengan lembut. "Terimakasih. Terimakasih selalu membuatku tersenyum"

"I love you"

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang