[Ten] Lelaki Bodoh (1)

751 68 2
                                    

HAPPY READING ‼️

Jangan lupa VOTE nya 😊🙏🏻

~~~

"Paman..."

Pamanku menoleh, lalu tersenyum ramah. Senyumnya selalu sama. Selalu bisa meredakan segala perasaanku yang gundah.

Belum sempat aku berkata sepatah katapun, ia sudah memintaku mengantarkan pesanan segelas soda. Katanya itu pesanan seorang laki-laki. Kukira paman hanya bercanda. Lagi pula, sejauh mata memandang, tempat itu sepi dan hanya terdengar deburan ombak. Tapi, ketika aku sekali lagi mengedarkan pandanganku, mataku menangkap sesosok laki-laki yang sedang berbaring diatas pasir pantai.

"Antarkan dulu pesanannya" pinta Paman.

Aku melaksanakan perintahnya tanpa menunggu lagi.

Aku sudah berdiri didekat kepala lelaki itu. Mencoba menunggu responnya. Mungkin saja dia menangkap langkah kakiku tadi. Tapi, semenit, bahkan lima menit berlalu, dia tidak juga bergerak. Akhirnya, aku memilih duduk disampingnya.

Aku tidak tau harus membangunkannya bagaimana. Kalau saja dia temanku, sudah daritadi kakinya kutarik. Tapi, aku tidak mengenalnya, dan dia adalah salah satu pelanggan pamanku, yang artinya aku harus menghormati dia. Bukankah pelanggan adalah raja.

Cara paling sopan yang terlintas di otakku adalah mengguncang-guncang tubuhnya.

Satu kali, aku hanya menepuk pelan lengannya.

Dua kali, masih tidak ada respon.

Tiga kali, saat tanganku sudah siap mengguncang tubuhnya dengan keras, tiba-tiba dia mengangkat baseball cap warna hitam yang menutupi wajahnya dan—

"Kamu?!" serunya.

Untuk seperkian detik, aku merasa seolah jam berhenti berdetak. Dia, si lelaki bodoh itu, sekarang berada tepat didepanku.

"I-iya. Aku diminta paman mengantarkan pesananmu ini"  ucapku mencoba tetap terlihat senormal mungkin. Padahal didalam otakku ada seribu cacian yang siap aku lontarkan pada lelaki ini.

Kupikir dia akan duduk dan meminum soda miliknya. Ternyata, dia malah melanjutkan menutup wajahnya dengan baseball cap miliknya. What the fuck!!

"Chittapon Leechaiyapornkul"

Lelaki bodoh itu mengangkat baseball cap nya, lalu menatapku tajam. "Apa?"

"Minumanmu" sahutku menyodorkan segelas soda padanya. Dia duduk dan mengambil gelasnya, dan aku berlari menuju tenda milik paman dengan kesal.

"Bagaimana kabarmu nak? Lama kamu tidak main kesini. Bagaimana pekerjaan di rumah sakit? Lancar?" tanya Paman. Ia menanyakan semua pertanyaan sekaligus. Mungkin pertanyaan itu sudah lama ia simpan untuk aku, keponakan perempuan yang sudah ia asuh sejak kepergian ibuku dan juga yang —sempat hilang ditelan sibuknya pekerjaan rumah sakit.

"Baik paman. Tiap hari ada saja pasien gawat darurat yang harus cepat ditanggani, ditambah operasi mendadak. Jadi kadang, aku harus lembur dan bermalam di rumah sakit"

"Tapi kamu happy kan menjalani profesi sebagai dokter?"

"Gitu deh" jawabku ogah-ogahan. "Kadang aku bosan, lelah. Tapi, tiap melihat senyum tulus dari pasien, aku jadi semangat lagi. By the way, sejak kapan dia sering kesini?"

"Ten? Dia sudah sering kesini. Kamu kenal dia?" Paman tidak menyangka kalau aku mengenalnya.

"Kenal. Dia juga kerja di rumah sakit yang sama denganku. Tapi, sudah satu bulan ini, dia tidak pernah masuk"

"Kamu sudah mencari tau alasan dia tidak masuk rumah sakit lagi?" tanya Paman.

"Tidak. Paman tau alasannya?"

"Kenapa tidak tanya sendiri?"

"No. Thanks. Aku hanya tau dia lelaki bodoh, yang tiba-tiba menghilang dari rumah sakit"

"Gak boleh gitu. Kamu tidak tau alasan dia. Mungkin dia punya alasan kenapa dia tiba-tiba menghilang. Bukannya setiap orang punya alasan?"

"Iya juga sih"

"Suatu hari nanti, kamu akan tau jawabannya, dan dia sadar bahwa kamu adalah jawaban dari segala pertanyaannya. Karena kalian adalah jawaban dan pertanyaan itu sendiri"

Aku hanya mendengarkan apa yang Paman katakan, dan mencoba menahan diri untuk tidak bertanya lebih pada Paman. Dan aku yakin, apa yang Paman katakan itu selalu benar dan punya makna. Jika bukan hari ini, mungkin besok maksud dari perkataannya akan aku ketahui jawabannya.

[To Be Continued...]

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHITTAPPRRRRR~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHITTAPPRRRRR~~

IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang