...
Aku masih terus menunggu Chani. Hingga hari mulai petang bahkan sampai turun hujan, aku akhirnya berteduh di depan pintu gedung yang sudah tertutup. Lama sekali aku menunggu, sampai menenggelamkan wajahku dibalik tangan dengan bertumpu pada kedua lututku. Tiba-tiba Chani datang dengan basah kuyup.
Chani tidak langsung bicara atau menyapaku karena perasaannya saat itu masih sangat sakit. Aku yang melihatnya langsung menarik Chani untuk berteduh. Aku melihat ada luka ditangannya. "Tanganmu kenapa?"
"Tidak apa-apa. Aku minta maaf karena sudah membuatmu menunggu lama."
"Gakpapa. Kalau aku pergi, maka aku akan kehilangan kamu lagi."
"Apa kamu akan tetap menungguku walaupun hujan lebih deras lagi?" tanya Chani.
Aku mengangguk. "Aku yakin kau pasti akan datang. Dulu, aku pergi meninggalkanmu, jadi kali ini aku tidak ingin kehilangan dirimu lagi." ucapku dengan tegas dan membuat Chani langsung menarikku kedalam pelukannya.
"Aku senang kau masih disini untuk menungguku."
"Aku pernah membuat janji waktu di pantai, kalau kau pasti akan kembali, tidak peduli berapa lama aku harus menunggu." sahutku.
Chani menatapku dalam. "Sepertinya itulah alasan pertama, kenapa aku kembali ke Seoul."
"Benarkah? Bukan karena untuk mencari sebuah permata?" sindirku.
"Setiap permata yang berharga bisa digantikan oleh yang lain, tapi bagiku orang yang mau mempercayaiku, dan mau menungguku, tidak ada yang lain selain kamu." balas Chani dan itu membuat aku tanpa ragu langsung menciumnya.
Chani langsung memelukku. "Jangan pergi lagi."
Setelah hujan reda aku membawa Chani ke minimarket, lalu memasangkan plester ke tangan Chani yang terluka. "Terimakasih banyak."
Chani mengantarku. Sampai didepan rumahku, Chani lalu meminta nomor teleponku. "Kau tidak menyimpan nomorku?" tanyaku dengan nada sedih.
"Ponsel lamaku rusak. Dan aku baru membelinya tadi pagi." jawabnya sambil menunjukkan handphone barunya padaku. Dia memberikan ponselnya padaku dan aku langsung memasukkan nomorku.
"Mulai sekarang aku bisa menghubungimu dengan mudah." ucapnya sambil tersenyum.
Aku mengangguk, lalu pamit dan turun dari mobil. Saat mau membuka pintu rumahku, ponselku berdering. Pesan dari Chani.
"Good night permataku."
Aku tersenyum membaca pesan dari Chani. "Hm, you too. Hati-hati nyetirnya."
"Siap. Nanti aku hubungi kalau sudah sampai."
"Oke."
© 2019
...
Kang Chanhee rasa Ji Chang-wook banget ini sih haha😌
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGE MALE IDOL | END
FanfictionAlhamdulillah 🙏🏻😊 2018/11/28 #1 in namjachingu 2018/12/13 #1 in innercircle 2019/1/2 #1 in innercircle 2019/1/14 #1 in universe 2019/2/4 #1 in namjachingu 2019/2/24 #1 in igot7 2019/3/4 #1 in innercircle Sekumpulan cerita oneshoot dengan cast Mal...