Hyunjin | Stray Kids

961 94 3
                                    


+++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+++

Aku mulai belajar dengan serius untuk mempersiapkan ujian. Kami sedang belajar bahasa inggris dengan topik future tense. Dan aku sedikit bingung dengan pengaplikasian future tense. Dan di saat aku serius mendengarkan penjelasan guru. Hyunjin, Felix dan Woojin malah tampak ngantuk dan tidak fokus. Hanya Jisung yang serius dan menandai semua hal penting di buku. Jeno sendiri tampak santai karena dia sudah mempelajari hal yang diajarkan.

Selesai sekolah, kami bertiga —aku, Felix, dan Woojin— lanjut belajar di perpustakaan. Tetapi, Felix dan Woojin tidak kuat duduk diam dan berlama-lama diperpustakaan untuk belajar, jadi mereka berdua memutuskan untuk pergi bermain ke warnet. Dan mereka meninggalkan aku sendirian. Hyunjin datang menghampiriku di perpustakaan dan  menawarkan diri untuk mengajarkan aku bahasa inggris. Lalu aku menunjukkan pelajaran yang tidak aku mengerti.

"Apa perbedaan remember to say dan remember saying?

"Khusus soal ini, jika ada gerund untuk kata kerja itu adalah past tense. Jadi, jika saying muncul, berarti itu si pembicara ingat apa yang sudah dia katakan. Misalnya jika aku ingat bertanya padamu —maukah kau belajar bersamaku untuk menyiapkan ujian?— maka aku perlu menggunakan saying."

"Lalu, kalau to say?"

"Itu untuk future tense. Aku ingat apa yang akan ku katakan."

Aku meminta contohnya. "Contohnya?" 

Hyunjin berpikir sejenak. "Aku ingat kalau aku akan mengatakan bahwa aku menyukaimu."

"Oh, ya..." aku mengangguk paham. Sesaat kemudian, ekspresiku langsung berubah. Aku seolah menangkap suatu makna lain dari contoh yang diucapkan Hyunjin.

"Apa?" tanya aku lagi, ingin Hyunjin memperjelas ucapannya sekali lagi.

"Ketika aku akan mengatakan —aku menyukaimu—, jika aku bertemu denganmu, aku harus menggunakan to say."

Aku terdiam. Lalu memandang Hyunjin lebih dekat.

"Aku menyukaimu." ulang Hyunjin.

"Apa kau menyukaiku?"

"Kau tidak tahu?" Hyunjin balik bertanya, padahal dia sudah menunjukkannya berkali-kali. Aku tersenyum malu. Boleh aku akui, kalau aku sudah menyukai Hyunjin selama 2 bulan ini. Dan aku baru, kalau Hyunjin sudah menyukaiku selama 2 tahun. 

Mendengar ucapan Hyunjin, senyumku semakin mengembang. Aku berharap hari ini adalah hari yang damai. Lalu, Hyunjin mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada ku dan mencium bibirku.

Tapi...

Semua itu hanyalah mimpi. Aku ternyata ketiduran saat belajar.

+++

Dengan wajah sedikit kecewa, aku mengecek ponselku. Ada satu pesan dari Hyunjin yang menanyakan keberadaanku. Aku mengatakan kalau aku akan segera pulang ke rumah karena sudah malam.

Saat dalam perjalanan pulang, aku memutuskan untuk mampir membeli minuman di minimarket. Ternyata, kasir minimarket itu masih mengenali aku. Padahal aku sudah jarang mampir ke minimarket itu.

"Aku baru tau. Kalau ternyata kau orangnya pendiam, ya. Seperti yang dia bilang."

"Siapa yang bilang?" tanya ku.

"Adikku bilang kau pendiam. Karena itu dia menyukaimu."

Aku terkejut mendengarnya. "Adikku menyukaimu." tegas pria itu. 

"Dia selalu bicara tentangmu. Setiap hari, setiap malam, setiap kalau sarapan, dan setiap dia mau tidur. Hanya kau, kau, dan kau yang dia bicarakan."

Dan aku langsung teringat saat Felix berkata kalau Hyunjin mempunyai seorang kakak laki-laki yang bekerja sebagai kasir di minimarket

"Jangan bilang pada adikku, kalau aku mengatakannya. Itu rahasia antara aku dan kau." pinta pria itu.

"Rahasia adalah rahasia, jika kau tidak membicarakannya pada orang lain." sahutku.

"Tidak masalah untukku, karena aku dan kau saling mengenal. Jadi tidak perlu khawatir. Lagi pula, adikku tidak akan peduli."

Pria itu juga bilang kalau minuman kopi yang di beli olehku sedang promo, buy 1 get 1, jadi aku bisa mengambil satu kopi lagi. Dan saat mengambil kopi, aku juga mengambil susu kesukaan Hyunjin.

"Apa itu?" tanya Hyunjin melihat kantong belanjaanku saat kami tidak sengaja bertemu didepan minimarket. "Apa susu itu untukku?"

Aku mengangguk mengiyakan, lalu memberikan susu intans kepada Hyunjin.

"Gomawo."

Aku tersenyum seraya menatap Hyunjin lekat. Aku senang karena orang yang aku sukai juga menyukainya. Oleh karena itu, aku merasa hari ini tidak akan terlewati seperti biasa.

"Tiga minuman untuk kita. Dua botol kopi, dan satu susu." celetuk Hyunjin yang membuat aku sedikit terkejut.

Sesaat kemudian, Yuqi muncul dari arah perpustakaan. Oh, ini lah yang dimaksud Hyunjin. Perfect timing! Aku secara tidak sengaja membelikan minuman yang cukup untuk kami bertiga. Oh, inilah penyebab Hyunjin telat datang ke perpustakaan, rupanya, dia belajar dulu bersama Yuqi.

Melihat kemunculan Yuqi, aku diam, dan tersenyum kecut padanya. Dengan canggung, aku memberikan sebotol kopi untuk Yuqi.

"Gomawo."

Aku berharap ... aku berharap kalau ini adalah hari yang indah.

+++

HAPPY READING ‼️

Don't forget the VOTE 😊🙏🏻

Don't forget the VOTE 😊🙏🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMAGE MALE IDOL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang