Sebelum melanjutkan cerita, author mengucapkan
SELAMAT HARI KEMERDEKAAN RI
KE 73
JAYALAH INDONESIAKU!!17 Agustus 2018
***
Siang harinya, tepat saat jam makan siang tiba, Lena bergegas menuju ruangan Ken untuk mengingatkan perihal jadwal makan siang dengan Johanssons Corp pada atasannya itu.
Tok, tok, tok
"Masuk!"
Seperti biasa tampak seorang pria tampan tengah membaca berkas yang berserakan di meja kerjanya dengan serius. Kacamata bertengger di hidungnya, lengan kemejanya tergulung hingga setengah siku, dan rambutnya setengah acak-acakan.
Damn! So sexy! bisik Lena dalam hati.
Lena susah payah menelan ludah melihat pemandangan di depannya saat ini. Beberapa saat ia hanya bisa terdiam mematung dengan mata tak berkedip.
Pemandangan yang sangat indah, seru Lena dalam hati seraya tersenyum tipis.
Selain tampan ternyata atasannya itu juga seksi, bagaimana bisa Lena tak menyadari hal itu. Pikiran Lena melayang entah kemana. Seketika pikirannya dipenuhi oleh hal-hal mesum. Beberapa adegan 21+ mungkin akan menyenangkan jika bisa dilakukannya bersama boss seksinya itu. Lena menggeleng-gelengkan kepalanya kecil. Sejak kapan kau berpikiran jalang seperti ini, Lena, rutuknya dalam hati.
"Jangan menatapku seperti itu! Sangat tidak sopan!" hardik Ken tanpa menoleh ke arah Lena. Meskipun Ken begitu tampan dan seksi, Ken hanyalah manusia biasa, dia mempunyai insting seperti manusia pada umumnya. Ken bisa merasakan tanpa harus melihat bahwa sedari tadi Lena menatapnya dengan tatapan ingin. Membuat Ken besar kepala karenanya.
Mendengar hardikan sarkas itu, Lena yang tengah asyik mengamati setiap inci wajah tampan milik atasannya itu sedikit tersentak. Buyar sudah seluruh adegan mengenakkan yang berkelebat di otak mesumnya. Lena mendesah pelan. Tidak bisakah ia bersenang-senang sebentar dengan imajinasi tidak senonohnya itu?
Kau sangat memalukan, Lena! rutuk Lena dalam hati menyadari kebodohan yang telah dipernya. Maafkan Aku Tuhan, doanya dalam hati.
Lena menjadi gugup setelah ketahuan secara terang-terangan menatap atasannya. Kesepuluh jarinya saring menaut, meremas satu dengan yang lainnya, menandakan kegugupan yang amat sangat. Kegugupan yang bercampur malu. Ia pun hanya bisa menggaruk lehernya yang tidak gatal dengan tersenyum canggung setelahnya.
"Ma ... maafkan saya, Mr. Ken," kata Lena sedikit gugup.
"Lain kali jangan ulangi lagi. Aku tau aku tampan, tapi tidak usah berlebihan," ucap Ken dengan sebelah alis terangkat. See ... Ken benar-benar sedikit besar kepala karena tatapan mata Lena yang tidak bisa dikonsikan itu.
Cih! Penganut narsisme! umpat Lena.
Lena berdeham, menghilangkan kecanggungannya. "Saya hanya ingin mengingatkan jadwal makan siang anda dengan Johanssons Corp, Mr. Ken," jelasnya kemudian.
"Oh, baiklah. Ayo berangkat sekarang," jawab Ken, sembari bangkit dari duduknya, membenahi sekilas pakaiannya agar terlihat rapi seperti semula seraya berjalan meninggalkan Lena yang masih sibuk merutuki kebodohannya sendiri.
Lena hanya bisa diam dan mengekori Ken dari belakang. Ia sudah kehabisan kata-kata sekaligus merasa amat malu karena peristiwa tadi.
Di dalam mobil, suasana hening. Lena memilih melemparkan pandangannya keluar jendela, mengamati gedung-gedung pencakar langit yang terlihat kokoh. Sedangkan, Ken terlihat sangat fokus dengan ponselnya. Dalam keadaan apapun laki-laki itu tetap sibuk dengan urusannya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/157988648-288-k307861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...