Kenward merasa jika kedua kakinya serasa akan patah saja. Ia hampir saja rela berjongkok dan tanpa menghiraukan wibawanya yang akan jatuh hingga ke dasar jika ia benar-benar melakukan hal itu.
Headline News: CEO muda pewaris tunggal Nikolai Corp, tertangkap kamera berjongkok dengan rupa lesu di salah satu butik kenamaan yang ada di kota Manchaster.
Kenward menggeleng-gelengkan kepala kecil membayangkan jika saja tajuk berita menyedihkan tentang dirinya itu terbit di majalah dan portal berita online keesokan harinya. Ia benar-benar akan kehilangan harga dirinya sebagai seorang pengusaha muda yang dielu-elukan banyak wanita sekaligus calon menantu keluarga Dalton.
"Oh, Baby. Bisakah aku menunggu kalian di mobil saja?" tanyanya sekali lagi pada Lena yang masih sibuk mengekori Sena, ibunya, yang sedari tadi wara-wiri di dalam butik itu. Kenward ingin kembali mencoba peruntungannya. Tidak lupa wajah tampannya ia tampilkan dengan semenyedihkan mungkin, siapa tahu wanita itu akan merasa iba saat melihatnya.
Lena menghentikan langkahnya dan tersenyum manis. "Tidak!" katanya tegas tak terbantahkan disertai dengan lirikan tajamnya pada Ken.
"Oh ... Aku sudah sangat lelah, Baby," katanya dengan wajah memelas.
Kenward benar-benar sangat lelah. Sedari pagi, ia hanya ditugaskan untuk mengantarkan kemanapun kedua wanita itu pergi demi mencari sepasang gaun dan tuxedo yang pas yang akan dikenakannya bersama Lena saat hari pernikahan nanti.
Ya, mereka akan menikah. Semenjak kejadian dimana dirinya tertangkap basah oleh ibunya sendiri setelah meniduri anak gadis Dalton, malamnya Freddy dan Sena langsung mengadakan pertemuan dengan keluarga Dalton di mansion Dalton. Mereka membicarakan mengenai kelanjutan hubungan putra-putri mereka yang sudah berlangsung cukup lama, minus insiden tidur meniduri tentunya.
Dan Sena langsung saja menghela napas lega, saat Dalton menerima pinangan yang mereka ajukan untuk putri semata wayangnya. Mereka sepakat untuk segera menikahkan putra-putri mereka demi menghindari hal-hal yang dapat mencoreng nama keluarga, meskipun sebenarnya sudah sangat terlambat karena Kenward tidak bisa menjaga burungnya untuk tidak memasuki sarang yang belum menjadi miliknya.
Sesuai kesepakatan mereka hanya memiliki waktu satu bulan untuk mempersiapkan semuanya.
Lena kembali menghentikan langkahnya saat Kenward terus saja mengekorinya sambil memasang tampang memelas yang tampaknya membuat para pekerja di butik tersebut merasa penasaran dengan setengah menahan tawa mereka saat menyaksikan bagaimana seorang Kenward Nikolai merengek seperti anak kecil.
Dem Tuhan! Seorang Kenward Nikolai sedari tadi mengintili sang calon istri dengan rengekannya yang mengenaskan. Dan jangan lupakan kedua tangan kekarnya yang sedari tadi menggamit sebelah lengan Lena, demi meminta perhatian wanita itu yang terlihat sangat sibuk bersama calon mertuanya. Lena bahkan sesekali terlihat menghempaskan gamitan tangan Kenward yang dirasanya sangat mengganggu aktivitasnya dalam memilih beberapa potong gaun yang terpajang di butik itu.
Lena kembali menghempaskan lengannya, hingga gamitan tangan Kenward kembali terlepas, entah untuk yang keberapa kalinya. "Berhenti bertingkah seperti anak kecil, Kenward!" desis Lena tak tahan lagi dengan rengekan laki-laki itu. Tidak bisakah laki-laki itu diam dan menurut saja? Benar-benar menjengkelkan.
Kenward kembali mencoba meraih lengan Lena saat wanita itu hendak kembali melanjutkan langkahnya. "Butik kelima, Baby. Aku sudah sangat lelah," balasnya tak mau kalah.
"Butik terakhir. Diam dan menurutlah. Jangan terus-menerus merengek seperti ini, Kenward. Bahkan Abey tidak serewel dirimu saat bepergian."
Kenward mengerucutkan bibirnya kesal. Bagaimana bisa seorang laki-laki dewasa sepertinya dibanding-bandingkan dengan seorang bocah berusia lima tahun? Yang benar saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomansaRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...