Vote nya ya:)
Semoga kalian sukak!!
***
"Baiklah. Karena kau hanya diam saja, maka ...," Ken menjeda ucapannya. Lantas dengan gerakan cepat, ia telah membawa Lena menuju kamar ala brydal style. "Aku anggap itu sebuah persetujuan darimu, Baby," lanjut Ken mengedipkan sebelah matanya. Ken terus membawa langkahnya menuju kamar Lena tanpa menghiraukan pekikan wanita itu.
***
Sesampainya di kamar, Ken menjatuhkan tubuh Lena di atas ranjang milik wanita itu. Lantas Ken bergerak perlahan ke atas tubuh Lena, mengungkung tubuh wanita itu di bawahnya.
Ken mengamati raut wajah itu secara seksama, sebelum kemudian ia mendekatkan wajahnya. Mulai menempelkan bibirnya pada bibir Lena, menikmati kembali bibir manis wanita itu. Ken melancarkan aksinya. Dikecupnya bibir itu beberapa kali dengan gemas. Lantas ia mulai melumat bibir atas dan bawah itu bergantian. Sesekali Ken menyesap kuat bibir manis itu.
Lena mulai terhanyut menikmati lumatan Ken pada bibirnya. Permainan laki-laki itu benar-benar membuatnya kehilangan akal. Lena mulai melingkarkan kedua tangannya pada leher Ken. Sebelah tangannya meremas rambut laki-laki itu, dan sebelah tangannya yang lain menarik tengkuk laki-laki itu semakin memperdalam ciuman mereka.
Ken menatap kedua mata Lena yang berubah sayu karena menikmati permainannya. Dengan gemas Ken menggigit bibir bawah wanita itu, membuat Lena sedikit memekik tertahan. Ken lantas tidak membuang kesempatan, dijulurkannya lidahnya hingga menerobos masuk ke dalam mulut Lena.
Persetan dengan Dalton yang akan membunuhnya nanti, Ken sudah terlanjur tidak bisa mengendalikan gairah yang mulai menguasai dirinya. Pusat tubuhnya telah memberontak dan menegang sempurna di dalam sana.
Lena membuka matanya, menatap manik mata cokelat Ken yang telah berubah menggelap penuh gairah. Lena meremas rambut Ken kuat saat laki-laki itu kembali memainkan bibirnya. Sesekali Lena mengerang dan mendesah frustasi akibat permainan Ken itu.
Tangan Ken tidak tinggal diam. Kini tangan itu mulai menjelajahi setiap lekuk tubuh Lena yang masih terbalut gaun off shoulder-nya. Tangan itu mengelus lembut pinggang ramping wanitanya, dan mulai merambat naik ke arah payudara Lena. Tangan Ken berhenti sesaat, sebelum kemudian mengelus lembut gundukan itu, membuat Lena mendesah tertahan.
Ken melepas ciumannya. Menikmati raut wajah memerah Lena yang tengah menahan gairah. Wanita itu terlihat semakin seksi dengan raut wajah seperti ini.
Ken menurunkan kecupannya. Kini leher jenjang Lena yang menjadi sasarannya. Ken memberikan kecupan-kecupan kecil di sepanjang leher jenjang itu.
Lena kembali mendesah saat Ken bermain-main di lehernya, memberikan kecupan-kecupan kecil di sana dengan sebelah tangan yang tak berhenti memainkan sepasang gundukan miliknya secara bergantian. Tanpa ia sadari, Lena meremas rambut Ken dan menekan kepala laki-laki itu hingga semakin terbenam di lekukan lehernya.
Hingga beberapa saat kemudian suara ketukan pintu apartemen menghentikan aktivitas panas mereka.
Ken menghentikan aksinya. Ken menggeram tertahan dan mengumpat kesal karena aktivitasnya terganggu.
Lena terkekeh geli mendengar umpatan kesal Ken. Wajah laki-laki itu terlihat begitu kesal.
Suara ketukan pintu kembali terdengar. Kali ini pintu diketuk dengan lebih keras dari sebelumnya. Membuat Ken geram.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...