Chapter 17

6.8K 341 0
                                    

"Apa hubunganmu dengan Lena?" Tanya Rose.

"Hanya teman."

"Kekasih Lena."

Ucap Ken dan Lena bersamaan.

Lena terbelalak mendengar jawaban ken. 'Bagaimana bisa dia bercanda saat sedang seperti ini! Dasar pria bodoh!' rutuk Lena dalam hati.

"Kekasih?" tanya Rose, dengan satu alisnya yang terangkat. Ia seakan memastikan hal tersebut pada Ken dan Lena.

***

"Tidak."

"Iya."

Lagi, Lena dan Ken menjawab pertanyaan dari Rose secara bersamaan.

"Ck! Baiklah-baiklah. Itu urusan kalian," ujar Rose. Dia merasa bingung dengan jawaban yang berbeda itu.

"Lena kekasih saya, kami baru berhubungan selama beberapa hari terakhir ini," jelas Ken pada Rose dengan seringai di wajahnya.

Lena semakin membelalakkan matanya. Ia terkejut mendengar penjelasan Ken, yang bukannya memperjelas tapi malah memperburuk keadaan.

"Baiklah. Tak masalah jika kau memang kekasih Lena. Kau sangat tampan boy," ucap Rose seraya menepuk pelan pipi Ken.

Lena menatap tajam ke arah Ken, ia semakin kesal saat melihat bahwa ibunya menyukai Ken.

"Anda juga terlihat cantik, Mrs. Dalton," puji Ken pada Rose.

Mendengar pujian Ken pada ibunya, membuat Lena semakin geram, Dasar penjilat, perayu ulung, bahkan wanita paruh baya seperti ibuku juga dirayu, umpat Lena dalam hati.

"Ah, kau bisa saja Ken. Kalau aku masih muda, mungkin aku lebih memilihmu daripada Dalton," jawab Rose dengan melirikkan mata ke arah Lena.

Lena memutarkan bola matanya mendengar ucapan ibunya, dia tidak menyangkan bahwa ibunya menanggapi ucapan Ken.

"Tapi Mom, dia bukan kekasihku," ucap Lena seakan tidak terima jika Ken mengklaim dirinya sebagai kekasihnya.

"Putriku sudah besar sekarang. Kau tak perlu malu nak. Aku menyetujui hubungan kalian. Kau sangat pintar dalam memilih Lena dan seleramu bagus. Dia sangat tampan. Ah, aku seperti melihat ayahmu saat masih muda," ucap Rose dengan senyum mengembang dibibirnya.

Ken menatap Lena dengan seringai penuh kemenangan. Sedangkan Lena hanya memutar bola mata mendengar penjelasan ibunya.

"Sepertinya aku bisa menjadikan kalian sebagai model untuk produk fashion keluaran terbaruku bulan depan. Ah, pasti produkku akan laku keras!" teriak Rose dengan girang.

"Mom ... Please."

"Ayolah, honey. Kau selalu menolak permintaan Mommymu ini. Kau selalu memaksa Mom untuk mencari model lain, sedangkan Mom mempunyai anak perempuan yang cantik sepertimu, yang bahkan lebih cantik dari para model yang selama ini Mom pakai."

"Tapi .... " belum sempat Lena meneruskan ucapannya, tiba-tiba Ken menyela.

"Dengan senang hati, Mrs. Dalton," ujar Ken dengan seringaian di wajahnya.

Magdalena (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang