Layaknya sebuah keluarga kecil, mereka bertiga duduk bersama di meja makan sembari menyantap makan malam yang dimasak oleh Lena. Mereka adalah Lena, Ken, dan Abey.
Nampak Lena dengan telaten sedang menyuapi Abey, dan sesekali mengusap samping bibir Abey yang belepotan akibat makanan yang ia makan.
"Lena, sepertinya aku harus pulang. Tidak mungkin bukan kalau aku menginap disini?"
"Iya, memang kau seharusnya pulang," jawab Lena.
"Daddy tidak boleh pelgi. Memangnya Daddy mau kemana?"
"Emmm ...."
Ken hanya bergumam, bingung harus menjawab apa mengenai pertanyaan Abey.
"Daddy harus pulang, Abey. Besuk Daddy harus kerja, jadi Daddy harus menyiapkan file pekerjaan untuk besuk," jelas Lena.
"Benalkah Daddy?"
"Benar kata Mommy mu, Abey," jawab Ken.
"Tapi Daddy besuk ke sini lagi?"
"Iya besuk Daddy kesini lagi."
"Baiklah," ucap Abey, sembari melanjutkan makannya.
Setelah menghabiskan makannya, Ken segera beranjak mengambil kunci mobil dan ponselnya yang ia letakkan di nakas.
Setelah itu, ia mendekati Abey, dan berjongkok di depannya. Hingga kini tingginya setara dengan Abey.
"Daddy pulang dulu, oke? Dan kau tidak boleh nakal, jangan merepotkan Mommy mu," ucap Ken sembari mengelus kepala Abey.
"Siap Daddy."
"Baiklah, kau memang anak yang pintar."
Ken mengecup kening Abey agak lama. Ia merasa berat karena harus meninggalkan Abey. Ia juga merasa sesak, melihat wajah sendu Abey.
"Sampai jumpa besuk, my little princess," ucap Ken pada Abey. Abey hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum.
"Lena, aku pulang dulu. Tolong jaga Abey."
"Iya Mr. Ken."
"Hati-hati Dad!" teriak Abey, saat melihat Ken keluar dari apartemen.
Lena mulai menyejajarkan tingginya dengan putri kecilnya itu. Ia mengusap airmata yang mengalir dari kedua mata putrinya itu. Dengan senyum lembut ia menatap Abey.
"Tidak usah menangis, Princess. Daddy besuk kesini lagi. Jadi jangan menangis seperti itu. Apa kau ingin membuat Mommy sedih?"
"Abey sedih, karena Daddy tidak menginap di sini, Mommy."
"Tidak apa, Abey. Yang terpenting Daddy menyayangimu."
"Kenapa Daddy tidak tinggal di sini Mommy?"
"Tidak bisa, Abey."
"Kenapa Mommy?"
"Kau pasti tidak akan mengerti, Honey. Kau masih kecil. Dan ini sangat rumit. Jadi berhenti menangis dan cukup mematuhi ucapan Mommy, apa bisa?"
"Baiklah Mom. Abey bisa."
"Kau memang pandai, Abey. Mommy bangga padamu."
Ibu dan anak itu saling berpelukan. Lena merasa hatinya teriris saat melihat Abey yang sangat haus akan kasih sayang dari seorang ayah. Akan tetapi, Lena belum bisa menjelaskan yang sebenarnya dengan Abey. Menjelaskan kenyataan bahwa Ken bukanlah daddy-nya.
Abey pasti akan sangat sedih jika mengetahui hal itu. Dan Lena pun tak sampai hati mengatakan hal itu pada Abey. Biarlah seperti ini terlebih dahulu. Suatu saat Abey pasti akan mengerti.
![](https://img.wattpad.com/cover/157988648-288-k307861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
Любовные романыRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...