Lena masih diam mengatupkan mulutnya. Ia tak bisa menjawab pertanyaan dari Nathan dan ia tak tau apa alasannya. Ia hanya memejamkan mata dan terus terisak dalam pelukan lelaki itu. Air mata yang sejak tadi membanjiri wajahnya tak kunjung surut, malah terasa bertambah semakin deras saat fikirannya mulai tertuju pada sosok Ken.
***
Ken, ya lelaki itu. Entah apa yang terjadi pada diri Lena saat ini. Ia merasa sangat bersalah pada Ken karena menerima pelukan Nathan. Dan sekarang ini juga, ia menginginkan pelukan lelaki itu dan bukan Nathan.
"Lepaskan aku, Nath. Aku harus pergi," Lena berusaha melepaskan diri dari pelukan Nathan.
"Tidak, sebelum kau memaafkanku," jawab lelaki itu, ia masih enggan melepaskan Lena dari pelukannya.
"Lepaskan aku, Nath!" teriak Lena kesal saat Nathan masih bersikeras untuk tidak melepaskannya.
"Aku tau, setelah aku melepaskanmu, kau pasti akan pergi, menjauhiku dan menghindar dariku lagi,"
"Jonathan! Apa kau tidak mendengarkanku! Lepaskan aku sialan!" Lena nampak marah pada Nathan. Lena terpaksa melakukan ini, karena ia merasa semakin lama semakin bersalah pada Ken jika terus berada dalam pelukan Nathan. Dan juga ia tak ingin Ken melihat mereka dalam posisi seperti ini.
Apa yang terjadi padaku? Kenapa seperti ini? Ken bukan siapa-siapa ku, tapi kenapa aku bertingkah seperti tengah berselingkuh di belakang lelaki itu? Hah masa bodoh dengan fikiran ini, ucap Lena dalam hati.
Lena terus meronta dan berteriak agar Nathan melepaskan pelukannya, tapi lelaki itu hanya bergeming dan tak mengindahkan teriakan dan makian Lena padanya.
"Lepaskan dia Jonathan Matheo!!!"
Glek
Tubuh Lena mendadak kaku mendengar suara bariton itu, siapa lagi kalau bukan Ken. Ia terdiam sesaat menunggu respon Nathan, akan tetapi sepertinya pria itu tidak memerdulikan teriakan Ken. Hingga Lena memutuskan untuk kembali meronta agar Nathan melepaskan pelukannya.
"Sudah kubilang lepaskan dia!!!" teriak Ken untuk yang kedua kalinya setelah melihat Lena yang kembali meronta melepaskan diri dari pelukan lelaki itu, tanpa menunggu lebih lama lagi, Ken menarik Lena hingga terlepas dari pelukan lelaki itu.
Ken membawa Lena menjauh dari Nathan, "Are you okay?" tanya Ken pada Lena.
Lena hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari Ken. Lena masih shock dengan keberadaan Ken yang tiba-tiba muncul dan juga ia merasakan lidahnya berubah menjadi kelu hingga tak mampu menjawab pertanyaan Ken.
Setelah memastikan keadaan Lena, Ken beranjak menghampiri Nathan, lelaki itu masih terdiam mematung menatap Lena yang kini sudah tak berada di dalam pelukannya lagi.
Dengan tangan terkepal dan rahang yang mengetat, Ken terlihat sangat marah. Setelah berada di depan Nathan, tanpa membuang waktu Ken menarik kerah kemeja Nathan dan mulai memberikan beberapa pukulan pada lelaki itu.
Bugh
"Ini untukmu karena telah berani menyentuh wanitaku!" teriak Ken di depan wajah Nathan. Sudut bibir lelaki itu mengeluarkan darah akibat pukulan Ken.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...