Give me your VOTE guys!!!
Thanks #els
...
Lena hendak membuka mulutnya, bersiap mengeluarkan sumpah serapah atas permintaan Nathan yang sangat menyebalkan itu sebelum sebuah suara bariton menginterupsi pembicaraan mereka.
"Singkirkan tanganmu dari wanitaku, berengsek!!"
***
Kenward yang entah datang darimana tiba-tiba saja telah menepis lengan Nathan yang sedari tadi merengkuh pinggang Lena. Dan dengan sekali sentakan, tubuh ramping Lena kini telah berpindah ke dalam rengkuhan posesif laki-laki itu. "Dan lupakan permintaan konyolmu itu, Brother. She's mine. Don't you dare!" lanjut Ken dengan nada sinisnya.
Nathan hanya menggedikkan bahunya, acuh tak acuh. Nathan selalu seperti itu, laki-laki itu tidak akan menanggapi setiap ucapan bernada ancaman yang dilayangkan Ken pada dirinya. Karena ia tau dengan pasti bahwa ucapan Ken hanya sekedar ancaman, laki-laki itu tidak akan pernah benar-benar menghajarnya atau mengirimnya ke neraka karena Lena sudah pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Nathan hanya bercanda, Kenward," ucap Lena lembut berusaha menengahi keduanya. Aura permusuhan seketika menguar saat Kenward datang dan memperjelas kepemilikannya.
See? Magdalena akan selalu membelanya dari amukan dan serangan laki-laki itu. Nathan tersenyum penuh kemenangan pada Ken. Bolehkah ia merasa menang kali ini? Ya, tentu saja. Meskipun pada kenyataannya ia telah kalah telak dari Ken atas kepemilikan hati Lena.
Ken berdecak kesal. "Kau selalu saja membelanya," cibir Ken.
Lena mengulurkan tangannya, mengusap lembut rahang Ken yang terlihat mengetat akibat amarah. "Aku ... Tidak. Aku hanya berusaha menjadi penengah diantara kalian berdua, karena aku tidak ingin terjadi perkelahian malam ini. Mom Sena pasti akan sangat kecewa padamu jika kau merusak acaranya. Bukankah aku benar?"
Ken meraih jemari Lena yang mengusap rahangnya. Dibawanya jari jemari lentik itu ke bibirnya, dikecupnya ringan setiap jemari bercat kuku cokelat pastel itu. "Ya, kau selalu benar, Baby. Aku mengalah padamu kali ini. Tapi lain kali, aku akan langsung menghajarnya jika dia berani meminta hal konyol seperti itu lagi padamu. Tidak peduli meskipun kau telah menganggapnya sebagai kakakmu, tetap saja, dia pernah menjadi bagian dari masa lalumu dan sempat singgah di hatimu. Aku hanya tidak mau memberikan celah sedikitpun padanya untuk kembali merebut hatimu."
Lena mengangguk pelan. Ia tersenyum lembut pada Ken, membalas tatapan penuh cinta itu dengan tatapan yang beribu kali dipenuhi oleh cinta. Oh dear ... Lena berusaha keras menahan diri untuk tidak berteriak kegirangan atas ucapan romantis Kenward padanya. Lena rasa ia semakin menyayangi laki-laki berbulu mata lentik itu mulai detik ini dan detik-detik selanjutnya.
"Mari kita cicipi semua kudapan yang ada, Baby. Sepertinya aku membutuhkan yang manis-manis untuk memperbaiki mood-ku yang terlanjur jelek, akibat permintaan konyol si laki-laki berengsek ini padamu," ajak Ken pada Lena setengah menyindir Nathan.
Lena mencebikkan bibirnya. Kenward selalu saja bisa menghancurkan suasana. "Jangan memanggilnya dengan sebutan itu, Kenward. Bukankah aku sudah memperingatimu berkali-kali untuk itu, hem?" tanya Lena setengah kesal karena Ken terus saja menyebut Nathan dengan sebutan si berengsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...