Chapter 28

5.7K 312 4
                                    

Sebelum lanjut ke cerita, Elsa cuma mau ingetin lagi nih!

Jangan lupa Follow Elsa ya, karena dengan Follow Elsa, Elsa bakalan selalu ngingetin kalian buat baca setiap chapter baru dari cerita ini 💕

Sekali lagi jangan lupa Follow Elsa ya. Kalau mau minta Follback bisa banget kok, nanti pasti Elsa Follback💕

Dan satu lagi, Elsa engga maksa sih sebenernya. Tapi kalo kesannya Elsa maksa kalian, Elsa minta maaf ya, hehe💕

***

Ken menghela nafas panjang. Ia nampak sedikit frustasi saat ini. Ia juga terlihat sangat lelah.

Matanya masih terus membaca dengan teliti satu persatu berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Ia sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin, agar ia bisa segera pulang. Pulang ke apartemen Lena.

Ken merindukan Lena. Tidak bisa ia pungkiri, berada jauh dari Lena walaupun hanya sesaat membuatnya tidak bisa berhenti memikirkan wanita itu.

Siall!!

Ken menggeram kesal. Lagi dan lagi pikirannya tidak bisa terfokus pada berkas-berkas di hadapannya.

Ken meletakkan kepalanya di atas meja. Ia menyerah. Ia lelah, sangat lelah karena ia harus membaca setiap berkas di hadapannya berulang kali agar bisa memahami isi berkas tersebut sepenuhnya.

Aku gila, aku benar-benar gila. Bagaimana bisa aku menyelesaikan pekerjaan ini dengan cepat jika sedari tadi bayangan Lena memenuhi pikiranku, batin Ken.

Persetan dengan semua berkas-berkas ini!

Ken bangkit dari duduknya. Mengambil kunci mobil di atas meja dan berjalan keluar. Ia memutuskan untuk pulang.

"Kau mau kemana Ken?"

Ken menghentikan langkahnya mendengar pertanyaan itu.

"Pulang. Antarkan semua berkas-berkasku ke apartemen Lena. Aku akan menyelesaikannya di sana," jawab Ken.

"Bukankah kau baru saja datang?"

"Diamlah, Nick. Kau memang semakin banyak bicara sekarang. Lakukan saja semua perintahku."

Nick tersenyum jahil pada Ken. Ia sudah lama mengenal Ken dan sekarang ia tau apa yang sedang dirasakan teman sekaligus bosnya itu.

Ken menyadari tatapan Nick padanya, "Apa!"

"Apa kau sedang jatuh cinta dan tengah merindukan wanita itu sekarang? Sampai-sampai kau tidak betah berada di kantor seperti ini?" Nick menaik-turunkan alisnya menggoda Ken.

"Sial kau! Tutup mulutmu atau aku yang akan menutupnya!"

Nick terbahak mendengar ancaman Ken.

"Baiklah-baiklah. Pulanglah. Aku akan mengantarkan semua berkasmu nanti. Aku tak tega melihat temanku ini tersiksa karena harus menahan rindu lebih lama lagi."

"Ingatkan aku untuk menjahit mulutmu itu lain kali, Nick!!"

Nick benar-benar membuat Ken kesal kali ini.

Aku harus segera pergi, atau Nick akan terus-menerus menggodaku, sial!

Ken melenggang meninggalkan Nick begitu saja tanpa membalas ucapan laki-laki itu.

Ken tak mau membuang-buang waktunya. Yang ia inginkan saat ini hanyalah segera pulang dan bertemu dengan Lena.

"Ken tunggu!"

Langkah Ken kembali terhenti mendengar teriakan Nick.

Ken mendengus kesal, "Apalagi Nick!!"

"Ada informasi penting untukmu. Hampir saja aku melupakannya."

Magdalena (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang