Lena tersenyum miris.
***
Tiga minggu yang lalu, tepatnya sebelas September dua ribu delapan belas. Abey genap berusia empat tahun.
Seminggu sebelumnya Lena telah merencanakan segala hal yang berkaitan dengan pesta kecil yang rencananya akan ia buat untuk merayakan pertambahan usia Abey. Dengan sedikit bantuan dari Hana, Daniel dan juga Dalton tentunya.
Dua hari sebelum little birthday party Abey. Lena meminta izin pada Ken untuk libur keesokan harinya, agar ia bisa mengurus segala hal yang dibutuhkan untuk merayakan hari lahir putri kecilnya itu.
Lena mengetuk pintu ruangan Ken.
"Masuk," suara berat terdengar dari dalam ruangan.
Lena menekan handle pintu, membukanya dengan perlahan dan hati-hati agar tidak menciptakan bunyi yang mengganggu. Pintu terbuka, Lena mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah meja kerja Ken.
Lena mengernyit. Ia menghentikan langkahnya sesaat setelah memasuki ruangan itu. Ia terdiam melihat keadaan laki-laki di depannya.
Laki-laki itu nampak sedang tidak baik-baik saja. Laki-laki itu tampak kacau. Kertas berserakan dimana-mana. Rambut yang biasanya tertata rapi nampak acak-acakan. Dan di lantai sebelah tempatnya berdiri, nampak sebuah ponsel yang Lena yakini adalah milik Ken, tergeletak dalam kondisi yang mengenaskan, ponsel itu hancur dan terpisah menjadi beberapa bagian.
"Ada perlu apa?" tanya Ken datar tanpa menatap ke arah Lena.
Lena kembali mengernyit. Ia menatap Ken dengan tatapan penuh ketidakmengertian.
Tidak biasanya Ken memanggilnya tanpa embel-embel kata 'baby' di belakang kalimatnya. Tidak biasanya pula laki-laki itu berbicara dengan nada yang datar dan dingin seperti sekarang. Dan tidak biasanya laki-laki itu bersikap acuh seperti ini padanya.
Lena menggelengkan kepalanya. Berusaha mengusir fikiran buruk yang mulai meracuni otaknya. Ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa segala pemikirannya itu hanya sebatas perasaannya saja. Dan juga ia tidak ingin ikut campur dengan masalah pribadi laki-laki itu.
"Emm... Bolehkah aku libur untuk satu hari besuk?" tanya Lena.
"Apa alasanmu?" tanya Ken lagi tanpa memandang Lena.
"Emm... Lusa Abey berulang tahun dan aku berniat untuk membuat sebuah pesta kecil-kecilan untuknya. Jadi aku meminta izin padamu untuk libur sehari agar aku bisa mengurus segala kebutuhan untuk pesta itu," jelas Lena.
Ken mengangkat wajahnya, menatap Lena dengan sedikit senyuman, "Benarkah?" tanyanya.
Lena sedikit tercengang melihat perubahan ekspresi Ken yang sangat terlihat kontras. Namun, beberapa detik kemudian ia kembali tersadar dari lamunanya, ia mulai menganggukkan kepalanya.
"Baiklah. Aku akan mengizinkanmu," lanjut Ken.
"Terimakasih Ken. Ah, ya, satu lagi, ku harap kau bisa hadir di acara itu nanti."
"Pasti," jawab Ken semangat.
Lena tersenyum. Ia merasa sedikit lega karena Ken bersedia untuk datang ke pesta itu nanti. Dan Abey pasti akan sangat senang mengenai hal ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...