Jangan lupa untuk VOTE & COMMENT
***
Lena duduk di atas ranjang, matanya terfokus menatap layar laptop yang tengah memutar sebuah drama korea kesukaannya. Beberapa camilan nampak berserakan di sebelahnya, sedangkan tangannya menggenggam segelas minuman berwarna merah muda yang teksturnya nampak agak kental.
Besuk hari minggu, hari yang begitu ditunggu-tunggu jutaan manusia pekerja seperti Lena. Hari libur adalah hari bersenang-senang. Hari untuk me-refresh otak yang terlampau panas akibat berpikir keras selama enam hari sebelumnya. And it's time to watch korean dramas.
Satu fakta yang harus kalian ketahui, Lena merupakan seorang penyuka drama dari negara ginseng tersebut. Sehingga tidak diragukan lagi, bahwa Lena memiliki banyak file yang berisi drama korea yang memenuhi folder di laptop miliknya. Dan kebanyakan dari itu bergenre romance, genre favorit anak remaja berusia belasan tahun. Sedangkan Lena? Oh sudahlah umur hanyalah sebuah angka.
Selain drama korea, Lena juga penyuka oppa-oppa korea. Haha ... Bagaimana bisa ia menolak pesona para pria berkulit kuning langsat itu. Bagaimana bisa ia tak menyukai para pria tampan penghuni negara ginseng itu. Dengan segala kesempurnaan yang mereka miliki mulai dari kulit bersih, postur tinggi, mata sipit yang lucu, dan tidak jarang pula diantara mereka memiliki six pack atau eight pack pada perutnya, itu merupakan kesenangan tersendiri bagi Lena.
Hingga fokus Lena seketika buyar saat ponselnya berbunyi, yang ternyata adalah sebuah panggilan masuk. But, wait ... Lena tak mengenal nomor itu.
Dengan kening mengerut dan sedikit malas Lena menerima panggilan tersebut.
"Ya?" ucap Lena ragu mengawali percakapan, ia merasa takut jika si penelfon adalah orang jahat atau bahkan seorang psiko. Lena bergidik ngeri membayangkan hal itu.
"Hallo, Nona," suara berat menyapa Lena dari seberang line.
"Maaf, siapa?"
"Kau melupakanku?"
"Maaf sebelumnya, tapi aku benar-benar tidak tau siapa anda."
"Bukankah aku tadi sudah bilang agar kau mengangkat telfonku, saat di kantor Ken."
"Apa? Jadi anda teman Ken? Bagaimana bisa anda ...."
"Hahaha ... Apapun bisa ku lakukan, nona," ucap lelaki itu seraya terkekeh.
"Whatever. Jadi ada apa? Kau mengganggu tidurku," ucap Lena berbohong.
"Jam segini kau sudah tidur? Jangan berbohong, nona."
"To the point saja, ada keperluan apa?"
"Oh ya, perkenalkan dulu. Namaku Darius, teman Ken."
"Ya, lalu?"
"Sekarang giliranmu, siapa namamu, Nona?"
"Kalau kau bisa mendapatkan nomorku, berarti kau sudah tau namaku."
"Haha ... Kau ternyata cukup pandai."
"Ck! Kau pikir aku bodoh?!" Lena memutar bola mata kesal dengan laki-laki bernama Darius itu.
"Sorry, aku hanya bercanda, Lena."
"Apa maumu, Darius?"
"Bagaimana kalau besuk kita makan siang?"
"Tidak bisa."
"Oke, besuk aku jemput di apartemenmu. Bye Lena."
Belum sempat Lena menjawab, sambungan telfon itu sudah terputus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomantikRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...