Chapter 26

5.9K 292 6
                                    

"Untuk apa kau mencari informasi mengenai diriku?" tanya Lena menyelidik.

"Ahh... Itu... Emm.. Aku...."

***

Melihat Ken tergagap mencari jawaban atas pertanyaannya, membuat Lena tersenyum tipis seraya menatap lekat ke arah Ken, "Apa kau mulai menyukaiku?"

Deg

Ken tersenyum kikuk mendengar pertanyaan Lena yang polos itu. Ken belum bisa memastikan, apakah ia mulai menyukai wanita itu atau hanya penasaran dengan masa lalu wanita itu. Hanya saja ia merasa ingin melindungi wanita itu, mengingat kejadian tempo hari yang membuat wanita itu sangat terlihat ketakutan.

"Tak perlu dijawab. Aku hanya bercanda, mana mungkin kau menyukaiku, sedangkan di luar sana banyak wanita yang jauh lebih cantik dariku, yang bersedia menjadi kekasihmu," lanjut Lena.

Ken hanya diam mendengarkan Lena. Ia merasakan keresahan hinggap di hatinya saat mendengar ucapan wanita itu.

"Huft, sepertinya aku harus memberitahu Daddy mengenai Nathan. Aku takut, jika ia  kembali menemuiku lagi. Aku tak habis pikir, bagaimana bisa dia dengan mudahnya meminta kembali seperti dulu lagi, setelah ia mengusirku begitu saja saat itu?" cicit Lena menyuarakan kegundahan hatinya.

Ken mengernyitkan dahi mendengar ucapan Lena, "Apa maksutmu?" tanyanya.

"Emm, tadi Nathan meminta maaf padaku dan ia ingin aku memberikan satu kesempatan lagi untuknya,"

"Lalu?" jawab Ken cepat. Ia merasa cemas dengan kehadiran Nathan.

"Aku tidak menjawab ya ataupun tidak. Entahlah, aku merasa bingung. Ia nampak bersungguh-sungguh dengan ucapannya dan aku hanya menemukan ketulusan di matanya saat ia meminta maaf padaku tadi,"

"Jangan," sahut Ken datar, dengan pandangan lurus ke depan.

"Maksutmu?"

"Jangan menerimanya kembali. Kita tidak tau bagaimana kebenarannya,"

"Tapi saat aku menatap matanya, aku tidak menemukan kebohongan sama sekali,"

Ken mengalihkan pandangan, menatap Lena lekat-lekat, "Apa kau berniat menerimanya kembali? Apa kau masih mencintainya?"

Mendapat tatapan intimidasi dari Ken membuat Lena merasa gugup, "A-aku tidak tau,"

Ken menangkupkan kedua tangannya di wajah Lena. Ken mulai mendekatkan wajahnya ke arah wajah Lena. Menyadari pergerakan Ken, Lena mulai memejamkan mata.

Ken mencium bibir Lena dengan lembut, menyalurkan kecemasan yang ia rasakan. Ia takut Lena menerima Nathan kembali. Ia takut membayangkan saat Lena tak membutuhkan dirinya lagi. Ia takut jika harus menjauh dari Lena.

Sedangkan Lena, ia mulai membalas dan menikmati ciuman Ken pada bibirnya. Ia merasa melayang. Ciuman Ken begitu lembut dan memabukkan baginya.

Ken terus menciumi bibir Lena. Sesekali ia mencecap bibir itu, melumat, dan menggigit secara bergantian. Setelah puas, lidah Ken mencoba menerobos masuk ke dalam mulut Lena, menikmati setiap ruang dalam bibir itu. Tangan Ken tak tinggal diam, ia menarik tengkuk Lena mendekat hingga ciuman mereka terasa semakin dalam.

Hingga beberapa saat kemudian mereka  menghentikan ciuman itu. Dengan dahi yang masih saling menempel satu sama lain, mereka tengah berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Berjanjilah padaku, bahwa kau tidak akan menerimanya kembali," ucap Ken dengan nafas sedikit tersengal akibat ciuman panas dan lama tadi.

Lena bergeming.

Magdalena (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang