Chapter 40

4.8K 250 5
                                    

Sebelum lanjut aku mau promosi cerita terbaruku ya!!

"My Naughty Alyxa"

Rate 21+
Romance Mature

Jangan lupa vote dan comment-nya
😍Happy Reading😍

***

Nick datang ke kantor lebih pagi dari biasanya. Ia ingin segera menyelesaikan beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani agar ia bisa datang tepat waktu di acara wisuda adik perempuannya.

Ting!

Pintu lift terbuka. Nick segera bergegas melangkahkan kakinya keluar dari lift menuju ruang kerjanya.

Nick menghentikan langkahnya, sedikit mengernyitkan keningnya, kala melihat meja kerja Lena yang masih nampak rapi dan tidak berpenghuni. Bukankah ini masih terlalu pagi untuk datang ke kantor?

Nick menggedikkan bahunya, tidak mau terlalu ambil pusing. Lalu ia melanjutkan langkahnya, menuju ruang kerja miliknya.

Nick menghempaskan jasnya pada sandaran kursi kerjanya. Ia kemudian duduk, menyandarkan punggungnya yang terasa amat pegal pada sandaran kursi yang sama. Menjadi seorang CEO sebuah perusahaan besar seperti Nikolai Corp ternyata memerlukan tenaga yang extra.

Ingatkan aku untuk meminta cuti panjang pada Ken, setelah wanita ular itu kembali ke habitatnya nanti, batin Nick.

Nick menegakkan tubuhnya. Ia ingin segera memulai aktivitas kerjanya hari ini.

Matanya mulai beredar mengamati beberapa dokumen yang sudah rapi di atas meja kerjanya. Sebelum beberapa detik kemudian, pandangan matanya terkunci pada sebuah amplop berwarna cokelat yang tergeletak bersisian dengan beberapa map dokumen.

Nick mengerutkan keningnya. Tangannya terulur meraih amplop itu. Perlahan ia mulai membuka dan mengeluarkan selembar kertas dari dalam amplop.

Nick mulai membaca setiap rangkaian huruf yang tertera dalam kertas itu dengan perlahan, sebelum matanya membulat mengisyaratkan keterkejutan. Hingga beberapa saat kemudian, sebuah seringaian mulai terbit dari kedua sudut bibirnya.

"Hari penyesalanmu ternyata datang lebih cepat dari perkiraanku, Ken," gumamnya.

***

"Bagaimana apa kau menyukainya?" tanya Nathan pada Lena sesaat setelah mereka berdua tiba di sebuah apartemen yang terlihat lebih mewah dari apartemen Lena sebelumnya.

Lena mengangguk antusias, "Sangat. Meskipun apartemen ini terlalu mewah untukku, tapi aku menyukainya. Desain interior apartemen ini sangat cantik."

"Apartemen ini tidak terlalu mewah untuk  putri seorang Dalton, Lena," balas Nathan.

Lena mendengus kesal mendengar perkataan Nathan. Lena tidak suka segala hal yang berlebihan, ia juga tak suka jika harus terus disangkut-sangkutkan dengan nama besar ayahnya.

Nathan mengulum senyum. Segala tingkah laku Lena terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"Ayo, ku bantu merapikan barang bawaanmu," tawar Nathan.

Lena mengangguk dengan tersenyum lebar. Nathan sangat baik padanya. Nathan selalu membantunya. Nathan selalu berada di sampingnya. Ia benar-benar telah berubah. Ia bukan lagi Nathan yang dulu.

Magdalena (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang