Chapter 53

5K 251 6
                                    

Happy reading

Jangan lupa votenya:)

***

Ken mengernyitkan dahinya ketika sosok cantik Lena muncul dari balik pintu ruang kerjanya dengan beberapa kantung plastik memenuhi kedua tangannya.

"Apa itu semua dari Hana, Baby?" tanyanya seraya berjalan mendekati sofa dan mendudukkan dirinya di sana. Ken lantas meraih sebuah majalah bisnis yang tergeletak di atas meja, majalah bisnis terbaru miliknya yang belum sempat ia baca karena laki-laki itu lebih memilih untuk bermalas-malasan di pangkuan Lena sedari pagi.

Lena menutup pintu. Tanpa menjawab pertanyaan Ken, ia berjalan mendekati meja dan meletakkan beberapa kantung plastik makanan yang dibawanya ke atas meja tersebut. Lena menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Duduk bersisian dengan Ken yang tengah fokus membaca majalah bisnisnya.

"Apa ini makanan?" tanya Nick menatap dengan mata berbinar pada beberapa kantung plastik di hadapannya.

Lena mengangguk, mengiyakan. "Makanlah. Hana membelikannya untukku," jawab Lena membuat raut wajah Nick semakin berseri-seri.

Mendengar hal itu, Ken yang sedari tadi fokus pada majalah bisnisnya seketika menolehkan wajahnya pada Lena yang kini tengah berusaha melepas sepatu heels lancipnya. Ken menggelengkan kepalanya kecil melihat perubahan sikap wanita itu.

Lena begitu berbeda. Jika dahulu wanita itu bersikap bak ibu tiri jahat yang pelit dalam hal makanan, maka saat ini Lena menjelma menjadi wanita murah hati yang bersedia membagi makanan miliknya kepada siapapun.

Apakah kalian masih ingat beberapa adegan saat mereka berebut makanan? Seperti saat mereka sedang di rumah sakit menunggui Abey? Atau saat mereka berada di kantin kantor Ken?

Nah, itu merupakan beberapa bukti bahwa Lena tidak suka berbagi dalam hal makanan. Wanita itu lebih memilih dengan sukarela merogoh koceknya untuk membelikan makanan untuk orang lain, daripada ia harus berbagi makanan yang sudah dibelinya dengan orang lain.

Ken berdehem. Membuat Nick yang tengah menjulurkan tangannya bersiap meraih sebuah kantung plastik terdekat yang berisi santap siangnya, mendadak mengurungkan niat. Dengan wajah lesu, ia beralih meraih sebuah kaleng minuman soda yang berada di sebelah kantung plastik, lantas membuka dan menegak isinya hingga tandas, melampiaskan kekesalannya atas sikap sahabat jahanamnya itu.

Lena menoleh ke arah Ken. "Ken ...," geramnya memperingatkan Ken. Sepasang mata beriris abu miliknya menatap tajam pada Ken, berusaha mengancam laki-laki itu. Namun bukannya merasa terancam, Ken justru meniru tatapan tajam mata Lena yang ditujukan padanya, membuat Lena begitu kesal dengan laki-laki di sampingnya itu.

"Pulang ke mansionmu malam ini. Jangan harap kau bisa masuk lagi ke apartemenku," ucap Lena telak, membuat Ken membelalakkan matanya seketika.

Lantas wanita itu mengalihkan pandangannya pada Nick yang masih setia dengan wajah lesunya, tanpa memedulikan Ken. Laki-laki itu tengah memainkan kaleng minuman sodanya yang telah kosong. Sesekali ia tampak menghela napas beratnya.

Lena bangkit dari duduknya, lantas ia meraih sebuah kantung plastik dan mengeluarkan isinya, "Spageti Carbonara, apa kau menyukainya?" tanya Lena pada Nick yang langsung dijawab dengan sebuah anggukan dari laki-laki itu. Persis seperti seorang anak balita yang terlampau bersemangat karena akan mendapatkan mainan dari ibunya.

Lena tersenyum. "Makanlah. Sudah jam makan siang, pasti perutmu itu sudah lapar saat ini," ucap Lena sambil menyodorkan seporsi Spageti Carbonara miliknya pada Nick.

Magdalena (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang