Happy reading, guys😊
Jangan lupa vote dan commentnya😘***
Hari ini. Hari yang ditunggu-tunggu oleh Ken. Hari ini perang besar akan terjadi. Dan Ken, akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memenangkan perang besar itu.
Tok! Tok! Tok!
Lamunan Ken terbuyar ketika terdengar suara pintu ruangannya diketuk, "Masuk," perintahnya.
Ceklek
"Hallo Baby, ada apa?" tanya Ken saat melihat Lena, muncul dari balik pintu ruangannya.
Lena melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan Ken tanpa lupa menutup pintu itu kembali. Lena berjalan mendekat ke arah Ken.
"Jangan memanggilku seperti itu, Mr. Ken. Kita sedang berada di kantor. Mohon profesional," ucap Lena.
Ken mendengus, "Aku boss nya di sini, Baby. Kenapa aku harus menuruti keinginanmu?"
Lena memutar bola matanya. Ia malas berdebat dengan laki-laki itu saat ini. "Ya, ya, terserah kau saja."
"Jadi ada apa, Baby?" tanya Ken lagi.
"Em... Apa aku boleh meminta sesuatu?" tanya Lena balik.
"Tergantung, Baby. Jika tidak merugikanku, aku akan mengabulkannya. Tapi sebelumnya duduklah dulu, apa kau tidak lelah jika terus berdiri di situ."
Lena beranjak dari posisi berdirinya menuju kursi yang berada di depan meja kerja Ken. Sehingga, ia kini berada tepat di seberang Ken. Mereka berdua duduk berhadapan.
Ken tersenyum, karena Lena patuh padanya. "Jadi apa yang kau inginkan dariku, Baby?" tanyanya lagi.
Ya, sejak pertemuan mereka dengan Mike di mall seminggu yang lalu, Ken mulai memanggil Lena dengan sebutan baby. Ia tak mau kalah dengan Mike, karena laki-laki itu berani-beraninya memanggil Lena dengan sebutan honey.
Tingkah Ken berubah menjadi kekanak-kanakan setelah mengenal Lena. Bukan hanya itu, terkadang laki-laki itu juga sangat memalukan dan terkesan norak. Beruntung dia tampan, kalau tidak sudah bisa dipastikan jika Lena tidak akan mau dekat-dekat dengannya.
"Emm, apakah aku nanti bisa tidak ikut saja?" tanya Lena.
Ken mengernyitkan dahinya, "Maksutmu, Baby?"
"Aku tidak ingin ikut ke kantor Dad," lirih Lena.
Ya, proyek besar yang menjadi incaran perusahaan Ken saat ini, tak lain dan tak bukan adalah perusahaan milik Dalton, ayah Lena.
Awalnya Ken tak mengetahui mengenai hal itu, karena pada saat itu ia hanya mengetahui informasi secara singkat mengenai sebuah proyek besar dari Nick, hingga ia melupakan pertanyaan mengenai asal usul proyek tersebut. Dan Nick, laki-laki itu, entah sengaja atau tidak, tidak memberitahu Ken bahwa tender itu berasal dari perusahaan Dalton.
"Kenapa, Baby?"
"Aku malas bertemu dengan Dad," jawab Lena mengalihkan pandangannya dari Ken.
Ken membenarkan posisi duduknya, mencari tempat ternyaman untuk menginterogasi Lena. Laki-laki itu menyenderkan punggungnya pada kursi kerja mahal miliknya, tangannya bersedekap, dan matanya menatap lekat ke arah Lena, berusaha memastikan kebenaran akan setiap ucapan yang keluar dari mulut manis wanita itu.
"Jawab pertanyaanku dengan jujur, Baby."
Lena diam.
"Kau malas bertemu dengan Dad atau Nathan?" lanjut Ken.
![](https://img.wattpad.com/cover/157988648-288-k307861.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magdalena (END)
RomanceRomance Story 18+ | Copyright ©2018 | Follow Sebelum Membaca ••• Plakk!! Sebuah pukulan diberikan oleh Lena kepada laki-laki yang tengah sibuk dengan fikiran mesumnya itu, "Tidak usah berpikiran macam-macam. Yang dimaksud Abey, susu formula, bukan...