4. Persiapan.

1.1K 83 0
                                    

Jam 17.25.

Ditengah perjalanan pulang Kibum melihat Bulan baru saja keluar dari stasiun Juanda. Kibum menghentikan motornya dipinggir jalan. Ia terus memperhatikan Bulan. Bajaj datang dan membawa pergi Bulan. Kibum mengikuti bajaj yang ditumpangi Bulan dan mengurungkan niatnya untuk pulang kerumah. Entah alasan apa Kibum begitu ingin mnegikuti gadis itu.

Bajaj masuk kedalam cluster. Kibum memilih berhenti didepan gerbang tanpa berniat masuk. Ia memperhatikan cluster tempat tinggal Bulan.

"Disini dia tinggalnya."

---SALVATRA---

Setelah pulang dari warung tenda, Arseno langsung masuk kamar dan mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia ingin istirahat sejenak sampai datang orang tuanya. Malam ini ia ingin ijin menginap dirumah Yoga setelah nanti habis balapan.

Setiap Salvatra balap motor, ia akan meminta ijin untuk menginap dirumah salah satu anak Salvatra, kecuali Reno dan Elang. Ia tak pernah menginap dirumah kedua temannya itu. Sebenarnya bisa saja ia pulang kerumah tapi ia tak ingin mengganggu keluarganya ketika tengah malam ia baru pulang itu sama saja menggangu tidur seluruh keluarganya. Ia sadar siapa dirinya didalam rumah ini.

Arseno duduk didepan komputernya. Ia main game online untuk menghilangkan rasa bosannya. Sebenarnya ia malas untuk ikut balap nanti malam tapi apa boleh buat seluruh anggota Salvatra menginginkan dirinya untuk turun dijalan. Presentase keahliannya dalam balap motor, ia mendapat peringkat kedua setelah Kibum. Diantara semua anggota inti Salvatra hanya Ferre yang tak pernah turun dijalan. Kibum, Arseno dan Elang lah yang paling sering turun dijalan. Karena memang hanya mereka bertiga yang tak pernah terkalahkan.

Tok...tok...tok

"Hanbin, lo udah pulang kan?"

Arseno mematikan komputernya kemudian berjalan membuka pintu. Terlihat Adira sudah menggunakan piayama seakan ia siap untuk tidur. Padahal saat ini masih jam 7.

"Kenapa, Ra?"

"Lo mau kemana? Kok pake celana panjang?" tanya Adira melihat penampilan rapi Arseno.

"Gue ada urusan nanti. Malam ini gue mau nginap di Agoy." Jawabnya sembari berjalan ke kasur diikuti Adira.

"Kok nginep sih?" kecewa Adira.

"Kenapa? Butuh sesuatu?" tanya Arseno dengan suara lembutnya. Sangat terlihat Arseno begitu menyayangi saudara angkatnya itu.

"Laptop gue ngehank."

"Yaudah ayo kekamar lo." Ajaknya.

Mereka keluar kamar Arseno, sebelum keluar Arseno mengambil jaket berlambangkan Salvatra dibalik pintu kamarnya.

Mereka sama-sama duduk diatas kasur berwarna biru laut milik Adira. Adira mengambil jaket Salvatra milik Arseno dan mengenakannya dengan terus menghirup aroma tubuh Arseno yang masih melekat dijaketnya.

"Jangan dicium." Cegah Arseno mengangetkan Adira. "itu bau, belum dicuci lagi."

"Wangi kok. Lo selalu wangi."

Arseno tak menjawab. Arseno mulai mengotak-atik laptop milik Adira dengan wajah seriusnya.

"Ini kebanyakan K-Pop, Ra."

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang