Sedari Bulan pergi keluar kelas sebelum jam istirahat sampai kini sudah jam pulang sekolah, Bulan tak kunjung kembali kekelas. Alynna, Arindha, Azrana dan Mawar terus mencari Bulan keseluruh sisi sekolah tetapi mereka tak juga menemukannya. Mawar sangat merasa bersalah dengan hilangnya Bulan. Ingin menghubungi Bulan pun percuma, handphonenya ada didalam tasnya. Mereka sudah lelah mencari perginya Bulan. Mereka melihat Salvatra bersama Adira dan Shopia tanpa Kibum sedang berkumpul di pendopo diiringi tawa canda mereka. Mereka menghampiri Salvatra.
Salvatra yang melihat wajah bingung Alynna, Mawar, Arindha dan Azrana terlihat heran. Ferre meminta mereka untuk duduk disebelahnya.
"Masih belum ketemu juga?" Tanya Ferre.
Salvatra, Adira dan Shopia menoleh pada Ferre. "Emang nyari apa?" Tanya Yoga.
"Kita lagi cari Bulan." Jawab Mawar lemas.
"Oh Bulan." Gumam Reno.
"Lo liat?"
"Liat." Jawabnya santai.
"Dimana? Cepet kasih tahu kita." Desak mereka dengan menarik baju Reno.
"Nanti malam diatas langit pasti ada Bulan. Tunggu aja."
Mereka melepas baju Reno dengan decakan kesal. "Kita serius!" Greget Alynna.
"Cuma orang goblok yang cari Bulan disiang hari bolong gini!" Celetukan Elang dirasa tidak dapat diterima Alynna.
"Jadi lo ngatain kita goblok?"
"Gue enggak ngomong. Lo-nya aja mungkin yang merasa." Sekena Elang.
"Teman lo aman." Ucap Arseno santai.
Keempat gadis itu kembali menoleh pada Arseno berharap Arseno benar-benar mengetahui keadaan temannya.
"Dia dimana?" Tanya Azrana.
"Aman pokoknya, teman lo sehat." Ujar Yoga.
"Tapi dia dimana?"
"Aman pokoknya, yange."
"Eh Goy, awas kepeleset ngomongnya." Ingatkan Reno.
Yoga berpikir setelahnya tertawa terbahak-bahak. "Itu sih kalau lagi berduaan aja, enggak ada lo semua." Sekena Yoga.
"Agoy! Dimana Bulan?" Desak Azrana dengan menarik tangan Yoga di tengah-tengah teman-temannya.
Dengan santainya Yoga merangkul Azrana. Terlihat sekali kalau mereka memang sepasang kekasih.
"Nanti malam, yange ada Bulannya. Nanti liat bareng gue deh."
"Ah buang-buang waktu." Kesal Alynna meninggalkan yang lain.
Langkahnya berhenti saat Elang memberitahukan keberadaan Bulan. "Bulan dibawa Kibum."
Alynna memutar tubuhnya, sedangkan Mawar, Arindha dan Azrana menatap Elang tak percaya.
"Lo jangan bohongin kita." Kesal Alynna.
"Apa lo liat ada Kibum ditengah-tengah kita? Apa lo buta?" Tanya Elang tajam.
Keempat gadis itu saling pandang dan saling menganggukkan kepala. "Dibawa kemana?" Tanya Arindha mencoba sabar. Karena hanya Arindha yang paling lembut diantara keempat gadis itu.
"Mau tahu?" Mereka mengangguk bersama. "Ikut kita." Ajak Yoga.
"Kamu kenapa enggak kasih tahu Bulan dibawa Kibum?" Tanya Arindha pada Ferre.
"Aku juga baru tau, Rin."
---SALVATRA---
Bulan benar-benar seperti tahanan Kibum. Tangan kanan Bulan dan tangan kiri Kibum sudah terborgol. Entah apa yang ada didalam pikiran Kibum sampai memborgol tangannya dengan tangan Bulan. Bahkan kedua tangan mereka saling menggenggam. Bulan benar-benar sangat kesal dengan Kibum yang menculik dirinya ke warung tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Novela JuvenilAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...