26. Konsultasi Hati.

719 64 19
                                    

"Apa kabarnya lo? Lo suka Bulan dari kelas satu tapi gue enggak pernah liat lo berjuang buat dia?" Balasan Arseno membuat Kibum mati kutu, sedangkan Elang, Yoga, Ferre, Reno, dan Aryan terkejut.


"Demi apa?" Kaget Reno. "Yan, Kibum enggak ada bedanya sama lo!" Aryan mengangguk setuju.


"Kita emang sehati, Bum." Ucap Aryan menatap mata Kibum.


"Percaya aja sama Aceng." Kibum kembali mengelak.


"Cuma Aceng sama Ferre yang patut kita percaya!" Ucap Elang. "Sisanya musyrik."


"Lo juga?" Tunjuk Aryan.


"Iya."


"Udahlah enggak usah bahas cewek lagi. Muak banget gue." Kesal Kibum.


"Hai..."


Mereka semua menoleh dan mempersilahkan Shopia duduk disebelah Aryan. Aryan menyodorkan minuman didepan Shopia.


"Ada apa nih ajak gue gabung?" Tanya Shopia.


"Lo jangan bilang siapa-siapa ya." Ucap Yoga.


"Rahasia banget?" Mereka semua mengangguk "Oke, rahasia!" Ucap Shopia dengan mengunci mulutnya.


"Azrana..." Shopia mengernyit kening bingung. "Gue sama Azrana putus. Tapi Azrana keliatan baik-baik aja. Padahal tadi pagi Bulan marah-marah ke kita dan ngelarang kita buat deket sama mereka, bahkan Reno dilarang pdkt sama Mawar."


"Intinya?" Tanya Shopia.


"Belum selesai..." Ucap Yoga. "Terus tadi kita semua ketemu mereka di koridor, mereka semua kayak enggak kenal gitu sama kita. Ngelirik aja enggak. Bahkan Arindha sama Ferre kena imbasnya. Biasanya kalo kita ketemu gitu, Elang sama Alynna bakalan adu bacot. Tadi itu sama sekali kayak orang enggak kenal."


"Terus?"


"Menurut lo mereka kenapa?" Akhir Yoga.


Shopia mengangguk mengerti dengan permasalahan yang sedang Yoga alami.


"Gue mulai dari Azrana..." Mereka semua mengangguk dan menatap Shopia intens. "Cewek kalo abis putus sama cowoknya, semaleman dia bakalan nangis. Besok paginya dia bakalan keliatan baik-baik aja dan nunjukin dia bisa tanpa lo. Dia bisa bahagia tanpa adanya lo karena dia punya temen-temen yang selalu nemenin dia. Perginya lo dari hidup dia enggak akan berdampak besar, karena dia cuma sedih sesaat aja. Selanjutnya dia bakalan nunjukin dia bisa tanpa lo dan dia bahagia tanpa lo."


"Terus kenapa Bulan marah?"


"Bulan marah karena dia enggak terima temennya disakitin orang lain. Atau awalnya Bulan percaya sama lo kalau lo enggak akan nyakitin Azrana. Tapi ternyata kepercayaan dia lo sia-siain. Dia kecewa sama lo. Dia sebagai temennya Azrana, dia kecewa sama lo, dia marah sama lo."

GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang