---Ferre~Melawan Waktu---
"Re..."
"Iya?"
"Kita pacaran udah delapan tahun, apa nggak kelamaan kita pacarannya?"
Ferre mengusak surai hitam Arindha yang kini duduk di sampingnya. Setelah tadi pulang kerja, Ferre menjemput Arindha di kantor gadisnya dan kini mereka sedang ada di salah satu caffe yang tak jauh dari kantor Arindha.
"Rin, aku boleh minta waktu sebentar lagi nggak?" Tanya Ferre lembut, "Kamu pasti tau, kalo aku sayang kamu, kan?"
"Iya."
"Hmm, aku nggak kemana-mana, Rin. Aku akan sama kamu terus. Tapi maaf, bukan aku nggak mau ajak kamu ke hubungan yang lebih serius. Bukan juga, aku belum siap. Tapi ada satu hal yang aku tunggu. Kamu bisa tunggu aku sebentar lag ikan?"
"Nunggu Arsen?" Tebakan Arindha membuat senyum getir di bibir Ferre.
"Iya, aku minta waktu sebentar. Aku mau kalo kita nikah, semua Salvatra ada di nikahan kita. Aku mau mereka liat kalo aku nikahin cewek yang aku sayang. Aku mau berbagi bahagia aku ke mereka tanpa ada satu yang kurang. Boleh kan aku minta waktu sebentar lagi?"
"Aku ngerti, Re. Tapi sampe kapan kita nunggu Arsen? Kamu dan yang lainnya aja nggak tau kabar apapun tentang dia. Arsen ada di mana, juga kalian nggak tau. Kalo misalnya Arsen nggak juga dateng, kamu tetep nggak akan nikah?"
"Arin, percaya sama aku. Aceng bakalan pulang, makanya aku minta kamu tunggu sebentar lagi. Aku janji akan kasih kamu pernikahan mewah---"
"Ferre! Aku nggak minta pernikahan mewah. Aku cuma nggak mau kita kelamaan pacaran, Ferre. Kita akad dulu aja nggak apa-apa. Resepsinya bisa nanti kalo Arsen udah pulang, ya?"
Ferre tetap mempertahankan senyumnya. Jauh di dalam hati kecilnya, ia pun ingin segera menikahi Arindha yang sudah lama bersamanya. Ferre pun sudah sangat ingin hidup bersama Arindha. Hanya saja ia ingin ada Arseno yang menjadi saksi pernikahannya bersama Reno, Aryan dan Yoga. Cukup tidak ada Kibum dan Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]
Fiksi RemajaAlasan pelangi memiliki 7 warna karena mewakili 7 anggota Salvatra. Setiap anggota mewakili satu warna pelangi. Begitu pun hidup mereka yang memiliki warna tersendiri. Pernahkah kalian merasa--- Tidak dapat melihat? Kekerasan? Di buang? Tak seda...