GENG SALVATRA [Vis. SEVENTEEN] [TERBIT]

48. Penjebakan.

Setelah tadi sore mereka bertemu dengan Arseno. Malam ini mereka akan menjalankan aksi yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari. Tetapi sebelumnya, Kibum, Elang, Aryan, Reno, Ferre, Yoga dan Arseno mengantar pulang masing-masing gadis mereka. Sebelum mengantar gadis mereka pulang, Elang dan Alynna harus berdebat lebih dulu karena Elang tak mau mengantar Alynna pulang dan Alynna pun tak ingin diantarkan pulang oleh Elang. Alynna meminta Arseno saja yang mengantarnya pulang tetapi Adira menghalanginya dengan mengatakan kalau Arseno akan mengantarnya pulang. Akhirnya demi waktu, Elang mengalah dan mengatar Alynna pulang dan Arseno pun mengantar Adira pulang.

Saat ini mereka sudah kembali berkumpul di kamar Arseno yang ada di panti asuhan. Mereka sudah membuat rencana jauh-jauh hari tentang penangkapan bandar narkoba yang menjadi tempat pembelian narkoba Fikri. Seharusnya dua hari yang lalu lah mereka menjalani aksi tetapi karena Arseno hilang dan tidak dapat berjalan sesuai rencana, jadilah mereka harus menunda aksi dan harus menemukan Arseno lebih dulu.

"Gimana?" Tanya Yoga.

"Yan ..." Panggil Kibum dengan nada sungkan.

"Kenapa?"

"Lo bakalan kaget kalo tau bandarnya."

"Kenapa emang?"

"Pokoknya gue mau lo ikutin rencana kita aja, lo jangan gegebah, oke?"

"Apa gue pernah gegebah?"

"Bukan masalah pernah atau enggak. Tapi kali ini lo bakalan kaget banget. Gue, Elang sama Aceng aja benar-benar enggak nyangka sama bandarnya. Sumpah!"

"Emang siapa?"

"Nanti lo akan tau." Jawab Arseno.

"Gue juga udah hubungin Om gue, katanya dia udah siap buat penangkapan bandarnya. Dia cuma nunggu aba-aba dari kita aja. Anak buahnya bakalan ada dideket bandar dan bakal ngikutin bandarnya." Papar Yoga.

"Kita tugasnya cuma mantau bandarnya aja." Ucap Kibum. "Gue, Ferre, Aryan disisi kanan."

"Ditengah, Aceng sama Reno."